Buah Naga Segar Petani Milenial Tembus Pasar Malaysia

Buah Naga Segar Petani Milenial Tembus Pasar Malaysia
info gambar utama

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, petani muda atau milenial binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mampu mengekspor buah naga yang dihasilkan dari lahanya. Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan, dampak pandemi Covid-19 memang memengaruhi perekonomian bangsa. Namun tidak halnya dengan pertanian.

Hal itu terbukti dengan tetap produktifnya sektor penyuluh, petani dan petani muda. "Pertanian justru makin kuat di kondisi sekarang ini. Masyarakat Indonesia semua butuh pangan," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/4).

Salah satu produk unggulan kelompok tani (Poktan) Serai Wangi II Desa Sentebang Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat adalah buah naga kini mampu menembus pasar Malaysia. Para petani muda yang tergabung dalam Poktan Serai Wangi II memanfaatkan lahan tidur yang tidak produktif lalu digarap untuk menanam tanaman yang kaya akan nutrisi dan gizi tersebut.

Dengan lahan seluas 2 ha serta populasi tanaman buah naga sekitar 2.000 pohon yang digarap sejak dua tahun lalu, Poktan Serai Wangi II dapat mengasilkan omzet Rp 240 juta per bulan. "Buah naga yang ditanam dapat menghasilkan tiga hingga empat kg per pohon. Dengan asumsi harga jual Rp 8.000 hingga Rp 10 ribu/kg.

Ketua Poktan Serai Wangi II, Nanang mengatakan sebagian besar buah naga yang dipanen petani langsung dikirim melalui pengepul untuk mengisi pasar-pasar yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat. "Bahkan beberapa waktu yang lalu pernah mengisi kebutuhan konsumen di negara tetangga, Malaysia," katanya.

Buah Naga. Foto: Kementan
info gambar

Saat ini untuk memasarkan buah ke pengepul sudah tidak sulit. Melalui Whatsapp dan harga pas, sudah bisa diangkut dan dibayar, bahkan bisa tembus ke Malaysia.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, M Yayan Kurniawan, menegaskan bahwa dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk petani buah naga di Kecamatan Jawai sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Menurut dia, pihaknya selalu memberikan pelatihan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Buah Naga, dimana Penyuluh dan POPT berperan penting dalam menyampaikan informasi terkini.

"Ke depan kita akan terus mendampingi petani milennial tersebut dengan pengolahan pascapanen agar nilai jual produk buah naga menjadi lebih variatif dan mempunyai nilai jual yang lebih baik. Dengan harapan bisa tembus ke negara lain seperti buah naga segar yang telah tembus ke pasar Malaysia," ujarnya.

Sumber: Antara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini