Sejarah Hari Ini (8 Mei 1994) - Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar Memulai Pembangunan

Sejarah Hari Ini (8 Mei 1994) - Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar Memulai Pembangunan
info gambar utama

Masjid Al-Markaz Al-Islami yang terletak di Jl. Masjid Raya No.57, kota Makassar, Sulawesi Selatan, mulai dibangun pada 8 Mei 1994.

Pembangunan masjid ini diprakarsai Andi Muhamad Jusuf Amir alias Jenderal (Purnawirawan) M. Jusuf yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan RI pada 1978-1983.

Pada Juli 1989, Jenderal Jusuf yang menjadi Amirul Hajj berdoa di depan Ka'bah, Mekkah, Arab Saudi, agar diberi umur panjang untuk menuntaskan keinginannya membangun komplek pembelajaran islam (Islamic Center) di Makassar.

Namun, membangun Islamic Center membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga saat itu pembangunan masjid saja yang terealisasi lebih cepat.

Dana pembangunan masjid didapat Jenderal Jusuf dari sejumlah tokoh, pengusaha, dan pejabat, di antaranya ialah Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie.

Pada 3 Maret 1994, musyawarah digelar bersama Edi Sudrajat, Mar’ie Muhammad, Jusuf Kalla di Wisma Yani, Jl. Taman Surapati, Jakarta Pusat.

Dalam musyawarah dibentuklah Yayasan Islamic Centre (YIC) atau Al-Markaz Al-Islami, sekaligus mencanangkan pembangunan masjid.

Selain itu musyawarah juga menunjuk arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Ahmad Nu'man, sebagai perancang desain masjid.

Pada 8 Mei 1994, pembangunan tahap awal masjid pun dilakukan yang ditandai penekanan tombol oleh Panglima ABRI Jenderal Edi Sudrajat dan Mendagri Mohammad Yogie Suardi Memet.

Pembangunan masjid dengan daya tampung 50 ribu jamaah yang menghabiskan biaya sekitar Rp 14 miliar itu rampung pada 12 Januari 1996.

Arsitektur Masjid Al-Markaz Al-Islami terinspirasi dari Masjidil Haram (Mekkah) dan Masjid Nabawi (Madinah).

Meskipun begitu, nuansa arsitektur khas Sulawesi Selatan juga disisipkan di masjid dengan luas bangunan 6.932 meter persegi ini.

Hal itu bisa dilihat di bagian atap masjid yang berbentuk kuncup segi empat yang terinspirasi dari Masjid Katangka, Gowa, yang merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan dan rumah Bugis-Makassar pada umumnya.

Selain ruang utama untuk salat, juga ada sekolah, perpustakaan, ruang serbaguna, dan halaman yang sangat lapang dengan luas keseluruhan sekitar 10 hektare.

Sampai sekarang Masjid Al-Markaz Al-Islami—atau nama lainnya Masjid Jenderal M. Jusuf—menjadi salah satu masjid termegah di Indonesia wilayah timur.

Referensi: Makassar.tribunnews.com | Duniamasjid.islamic-center.or.id | Toar Andi Sapada & Fauzan Mukrim, "Travelicious Makassar: Jalan Hemat, Jajan Nikmat" | Muhammad ElBrahimy, "Biografi Presiden & Wakil Presiden RI"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini