Sejarah Hari Ini (4 Juni 1994) - Persib Bandung Tantang AC Milan di Senayan

Sejarah Hari Ini (4 Juni 1994) - Persib Bandung Tantang AC Milan di Senayan
info gambar utama

Juara kompetisi Perserikatan, Persib Bandung, mendapatkan kesempatan bertanding melawan klub raksasa Liga Italia, AC Milan, pada 4 Juni 1994.

Embel-embel juara tidak hanya dimiliki Persib, karena AC Milan juga berstatus juara pada tahun tersebut.

Kala itu klub berjulukan I Rossoneri baru saja merengkuh juara (scudetto) Liga Italia Serie A musim 1993-1994.

Tak sampai di situ, Milan juga sukses di kompetisi antarklub Eropa, Liga Champions, dengan mengalahkan Barcelona dengan skor 4-0 pada 18 Mei 1994.

Nama-nama beken pun diangkut Capello ke Indonesia seperti Dejan Savicevic, Zvonimir Boban, Marcel Desailly, Mauro Tasotti, Christian Panucci, Brian Laudrup, dan kiper Sebastiano Rossi.

Sayangnya dua ikon Milan saat itu, Francesco Baresi dan Paolo Maldini, tidak bisa ikut karena sedang fokus dengan timnas Italia yang hendak mengikuti Piala Dunia di Amerika Serikat pada pertengahan bulan Juli.

Sementara itu Persib masih diperkuat pemain top nasional seperti Darwis bersaudara (Roy dan Robby), Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yusuf Bachtiar hingga striker kenamaan Sutiono Lamso dengan pelatih legendaris Indra Thohir.

Sebelum pertandingan dilangsungkan, persiapan dilakukan pihak Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Selama sepekan stadion ditutup demi menjaga kualitas dan kemulusan lapangan rumput pertandingan.

— vikingcimahipersib (@vikingcimahifc) August 17, 2017

Berhubung sama-sama berstatus jawara, laga Persib versus AC Milan pun mampu menyedot antusiasme penggemar sepak bola yang cukup banyak memadati.

Rasa penasaran timbul, bagaimana hasilnya bila juara nasional diadu dengan juara Eropa.

Persib yang bermain umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki awalnya sanggup mengimbangi Milan pada menit-menit awal laga.

Namun, setelah dua gol cepat Dejan Savicevic pada menit 17' dan 18', mental Maung Bandung buyar sehingga mereka mengakhiri laga dengan kekalahan telak 0-8.

Selain Savicevic, pencetak gol untuk Milan ialah Gianlugi Lentini (26'), Paolo Baldieri (27', 48', 58'), Christian Antigori (68'), dan Stefano Desideri (78').

Persib memang kalah, tetapi pelajaran yang bisa dipetik ialah pemain bisa belajar dari pengalaman, fan tetap senang, dan sponsor menarik keuntungan.

Harian Republika selaku sponsor mengaku mendapatkan keuntungan besar dari datangnya Milan ke Indonesia.

Pemain AC Milan bersantai sejenak di Jakarta pada pekan pertama bulan Juni 1994.
info gambar

''Angka yang pasti memang belum ada, tapi saya sudah memperkirakan kalau pemasukan dari karcis penonton berkisar antara 600 sampai 700 juta rupiah. Sedangkan dari sponsor sekitar 150 juta rupiah. Belum lagi dari siaran langsung RCTI,'' ujar pemimpin Harian Republika Haidar Bagir yang pernyataannya dikutip GNFI dari Tabloid BOLA edisi bulan Juni 1994.

Hancur lebur di tangan raksasa Eropa, setidaknya Persib bisa berbangga hati karena pemainnya mendapatkan pujian dari Capello.

Pemain tersebut adalah Yudi Guntara yang sanggup bermain licin saat berhadapan dengan Desailly dan Lentini.

Penggawa Persib Bandung era 90-an, Yudi Guntara.
info gambar

"Ya, mungkin, waktu di pertandingan itu saya lagi bagus aja mainnya. Jadi dapat pujian dari Fabio Capello. Namun, pujiannya juga tidak langsung disampaikan kepada saya, dia bilangnya di sesi konferensi pers setelah pertandingan," ungkap Yudi.

"Ada wartawan yang nanya siapa pemain Persib yang menonjol dan Capello bilang pemain gelandang nomor 5. Ya, bisa dapat pujian dari pelatih kelas dunia, pasti ada kebanggaan tersendiri," sambung dia.

Baca Juga:


Referensi: Goal.com | Bola.Kompas.com | Bobotoh.id | Persib.co.id | Uefa.com | Legaseriea.it | Tabloid Bola | Harian Republika | Komite Olahraga Nasional Indonesia, "Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno" | Aditia Nugroho, "La Storia: Kumpulan Cerita Milan era Berlusconi"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini