'Sepik-sepik' ala Bung Karno, Inspirasi Bagi Para Jomblo

'Sepik-sepik' ala Bung Karno, Inspirasi Bagi Para Jomblo
info gambar utama

Bulan Juni, mungkin bisa dibilang bulannya presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Di bulan Juni banyak peristiwa penting yang berkaitan dengan dirinya.

Bung Karno--sapaan akrabnya--lahir pada 6 Juni 1901, di Surabaya, Jawa Timur dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai.

Besok, Sabtu, 6 Juni 2020, bila Bung Karno masih hidup, maka usianya sekarang 119 tahun. “Selamat ulang tahun, Bung Besar. Terima kasih atas seluruh jasamu terhadap Tanah Air Indonesia,” kata saya sambil melanjutkan artikel ini.

Di bulan Juni juga, lewat pidatonya yang menggemparkan dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Bung Karno menyampaikan lima sila atau dasar yang merupakan konsepnya mengenai dasar negara.

Tepatnya pada 1 Juni 1945, pidato Bung Karno merangkum kelima sila tersebut dalam satu kesatuan istilah yang disebut sebagai Pancasila.

“Namanya bukan Panca Darma, tetapi--saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa--namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi,” seru Soekarno (Harian Kompas, 1 Juni 2011) dikutip dari Kompas.com.

Pidato Bung Karno dalam sidang BPUPKI itu dianggap sebagai cikal bakal kelahiran Pancasila yang kita pakai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat ini. Karena peristiwa tersebut, setiap tahun di tanggal 1 Juni kemudian diperingati secara nasional sebagai Hari Lahir Pancasila.

Karena berbagai peristiwa penting tadi, mungkin bulan Juni juga merupakan waktu yang paling tepat untuk mengenang berbagai hal tentang Bung Karno. Selain sepak terjangnya dalam perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia, ada hal lain yang bisa kita kenang dan belajar darinya, yaitu caranya mendapatkan cinta sang pujaan hati.

Nah, bagi Kawan GNFI yang masih jomblo, mungkin bisa belajar dari dari cara Sang Proklamator ini untuk memikat pujaan hati.

Membuat ‘Si Dia’ Merasa Istimewa

bung karno
info gambar

Mantan Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko mengisahkan, Soekarno memang sangat piawai menggaet hati wanita. Wajah rupawan, karisma, dan intelektualitasnya yang tinggi, menjadi senjata ampuh untuk membuat wanita terpesona padanya.

Namun, di luar semua keunggulannya itu, ada beberapa sikap Bung Karno yang membuat para wanita mudah terpikat olehnya. Menurut keterangan Bambang, Bung Karno selalu bisa membuat wanita merasa bahwa ia adalah satu-satunya wanita yang paling dicintai.

“BK (Bung Karno) benar-benar dapat disebut jagoan. Terhadap setiap wanita yang sedang dihadapinya, dia selalu dapat mencurahkan perhatiannya kepada wanita itu. Sehingga wanita tersebut merasa bahwa dia satu-satunya wanita yang paling dicintai atau dihargai BK,” tulis Bambang dalam buku Sewindu Dekat Bung Karno, dikutip dari Merdeka.com.

Selain itu, pria berjuluk Sang Putra Fajar tersebut selalu bersikap gallant atau sopan dan hangat pada setiap wanita.Tidak peduli wanita itu tua atau muda, Bung Besar tak segan-segan mengambilkan minum untuk tamu wanitanya.

Ia juga kerap membantu memegang tangan wanita ketika hendak keluar dari mobil. Pujian manis juga sering ia utarakan kepada para wanita yang ditemuinya. Hal itu yang selalu membuat para wanita tersanjung.

Bambang mencontohkan, pujian seperti, “Alangkah serasinya kain kebaya yang Anda pakai,” atau “Nyonya kelihatan lebih muda dengan rambut baru itu,” kerap terdengar keluar dari mulut Bung Karno.

Dengan sikapnya yang manis itu, maka dalam berbagai kunjungan di Eropa dan Amerika, seringkali Bung Karno mendapat pujian dari para wanita. Mulai dari para politikus wanita, hingga artis sekelas Marilyn Monroe. “Your President is real gentleman,” ujar Bambang menirukan pujian para wanita tersebut.

Tidak Melewatkan Kesempatan

bung karno dan istri
info gambar

Sikap lain dari Bung Karno yang juga sangat menarik hati para wanita adalah gayanya yang terus terang dalam mengungkapkan perasaan. Contohnya ketika ia melamar Fatmawati, istri ketiganya.

Soekarno dan Fatmawati pertama kali bertemu di Bengkulu saat Bung Karno sedang berada dalam masa pembuangan. Seiring dengan seringnya pertemuan di antara mereka. Akhirnya muncul keakraban di antara keduanya.

Suatu hari, Fatmawati berniat ingin meminta nasihat kepada Bung Karno karena tengah didekati oleh seorang pemuda. Tak disangka, Bung Karno malah menyatakan cintanya kepada ibu dari mantan presiden kelima Indonesia--Megawati Soekarno Putri--itu.

“Begini Fat, sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu pertama kali aku bertemu denganmu, waktu kau ke rumahku dahulu pertama kali. Saat itu, kau terlalu muda untuk menerima pernyataan cintaku. Oleh sebab itu, aku tidak mau mengutarakannya. Nah, baru sekarang inilah aku menyatakan cinta padamu, Fat,” kata Bung Karno dalam buku Fatmawati, Catatan Kecil bersama Bung Karno, seperti dikutip dari Liputan6.com.

“Apakah kau cinta padaku?” lanjut Bung Karno.

Sontak Fatmawati kaget mendengar apa yang diucapkan Bung Karno. Ia yang masih heran dengan pernyataan Bung Karno, kemudian menjawab, “Bagaimana Fat cinta pada Bapak (red: panggilan Fatmawati kepada Soekarno)? Bukankah Bapak mempunyai anak dan istri?”

Memang pada waktu itu, Bung Karno telah menikah dengan Inggit Garnasih dan mengangkat seorang anak.

Singkat cerita, dengan berbagai persyaratan dan kendala, akhirnya Bung Karno berhasil meminang Fatmawati dan ‘menikung’ pemuda yang hendak melamarnya tadi. Padahal, usia mereka kala itu terpaut 20 tahun. Soekarno jauh lebih tua dari Fatmawati.

Bersikap Tegas

kartini manoppo
info gambar

Lain lagi dengan cara Bung Besar melamar Kartini Manoppo. Pramugari cantik yang berasal dari keluarga bangsawan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Bung Karno pertama kali mengenalnya lewat lukisan di sebuah pameran seni. Bung Karno yang memang memiliki jiwa seni tinggi, terpesona dan memuji kecantikan model dalam lukisan itu, yakni Kartini Manoppo.

Soekarno meminta untuk bertemu dengan Kartini dan mengatakan, “Kamu Kartini Manoppo? Wah aslinya lebih cantik dari lukisannya.”

Sejak saat itu, Bung Karno jatuh cinta dan selalu meminta Kartini ikut ke mana saja ia terbang. Hingga pada suatu hari Bung Karno memanggil Kartini ke istana dan langsung mengutarakan cintanya dengan tegas.

“Aku mencintai kamu, aku ingin kau membalas cintaku. Sekarang juga aku minta kepastian darimu, ya atau tidak?” tegas Soekarno kepada Kartini.

Kartini kaget mendengar pernyataan dari orang nomor satu di Indonesia kala itu kepadanya. Dengan sedikit perbincangan, akhirnya Bung Besar kembali mendapatkan pujaan hatinya tersebut.

Sebenarnya masih ada beberapa kisah cinta Soekarno dengan para kekasihnya, yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Kawan GNFI yang masih jomblo. Namun, karena khawatir akan terlalu panjang, maka saya singkat jadi beberapa kisah saja. Nanti Kawan GNFI bisa cari sendirilah.

Saya sendiri yang saat ini tengah berstatus 'free agent', ketika membaca kembali kisah-kisah Bung Besar dengan para kekasihnya, sambil senyum-senyum membayangkan, “Seandainya, saya Bung Karno?”

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini