Tren Sepekan: Suku Mentawai yang Istimewa hingga Pisang Raksasa Papua

Tren Sepekan: Suku Mentawai yang Istimewa hingga Pisang Raksasa Papua
info gambar utama

Kawan GNFI, kembali kami menayangkan konten terpopuler di media sosial GNFI pekan ini.

Konten-konten tersebut tergolong beragam, yakni membincangkan soal Suku Mentawai yang cukup istimewa, pohon pisang raksasa endemik hutan tropis Papua, hingga kuda pacu terhebat di Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Sumba, NTT.

Yuk, kita bahas satu persatu.

Suku Mentawai Piawai Meracik Obat

Suku Mentawai adalah nama salah satu suku yang menetap di Kepulauan Mentawai, Pulau Siberut, Sumatra Barat. Masyarakat Suku Mentawai hidupnya masih tergantung penuh pada alam dan hidup jauh dari peradaban modern.

Mereka adalah pendukung budaya Proto-Melayu yang menetap di Kepulauan Nusantara sebelah barat. Daerah hunian warga Mentawai, selain di Mentawai juga di Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan.

Suku Mentawai juga dikenal sebagai peramu yang handal. Menek moyang mereka diyakini telah bermigrasi pertama ke wilayah tersebut di suatu tempat antara 2.000-500 tahun sebelum masehi.

Salah satu tradisi populer yang di anut Suku Mentawai adalah Sikerei. Sikerei adalah orang yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Proses penyembuhan orang sakit biasanya dilakukan oleh sang Sikerei dengan memberikan ramuan obat dan dilanjutkan dengan tarian khusus atau disebut dengan Turuk.

Pisang Terbesar di Dunia


Adalah Pisang Raksasa (Musa ingens), pisang raksasa yang digadang-gadang sebagai pisang terbesar di dunia. Pisang langka ini tumbuh subur di Pegunungan Arfak Papua Barat.

Menurut Kepala Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati (Puslit Kehati) Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Charly Heatubun, pisang raksasa ini merupakan tanaman endemik tanah Papua.

Berbeda dengan pisang biasa, musa ingens adalah pisang raksasa. Tinggi pohonnya bisa mencapai 25 meter, sementara buahnya bisa seukuran anak bayi. Menurut kabar, pisang ini pertama kali ditemukan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, oleh Jeff Daniels pada 1989.

Untuk mendapatkan pertumbuhan maksimal, membutuhkan waktu bertahun-tahun. Ekosistemnya berada di pegunungan dengan ketinggian sekira 1.000-2.000 Mdpl.

Meski langka, nyatanya pisang raksasa ini belum masuk dalam status dilindungi, namun masuk dalam habitat area konservasi yang dilindungi. Wajar, karena kita perlu melestarikan ragam flora dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Kuda Sandalwood Khas Sumba

Kuda Sandel atau Sandalwood Pony, merupakan kuda pacu asli Indonesia yang dikembangkan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Konon kabarnya, kuda ini merupakan keturunan kuda Arab yang disilangkan dengan kuda poni lokal untuk memperbaiki penampilan.

Kuda Sandel dan beberapa fauna endemik Sumba lainnya juga menjadi alasan mengapa banyak orang yang berwisata ke kawasan tersebut.

Kuda bagi orang Sumba awalnya hanya digunakan sebagai alat transportasi. Namun seiring waktu, kuda akhirnya dipakai juga sebagai mahar (belis), cendera mata adat, lambang perdamaian, dan menjasi bagian saat menghadiri upacara penguburan.

Sandalwood yang merupakan satu dari empat kuda khas Sumba juga diyakini warga asli setempat sebagai kendaraan para leluhur.

Nama Sandalwood, awalnya dikaitkan dengan kayu cendana (sandalwood tree) yang dulunya tumbuh subur di Pulau Sumba dan merupakan komoditas ekspor ke pulau-pulau lain di Nusa Tenggara.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini