10 Teknologi yang Mendukung Era New Normal

10 Teknologi yang Mendukung Era New Normal
info gambar utama

Kawan GNFI, Chief Digital and Innovation Officer PT Telekomunikasi Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, pernah memaparkan bagaimana peran teknologoi jika era New Normal diterapkan di Indonesia.

Pembahasan yang dilakukan dua pekan silam di Webinar itu terurai dalam tema yang diusung, yakni ''Peran Teknologi Mempersiapkan Bangsa Indonesia Menuju New Normal''.

Dalam diskusi itu, Faizal memaparkan setidaknya ada 10 teknologi yang sejatinya mendukung skema kondisi new normal yang sedang direncanakan pemerintah.

Teknologi-teknologi itu berpotensi memberikan solusi masalah ketika manusia menjalani kehidupan new normal, yakni:

  1. Online Shopping & Robot Deliveries (Warehouse Automation, Digital Identity & Payment). Jelas, belanja dengan sistem daring menjadikan semuanya mudah dalam kondisi seperti saat ini, bahkan tak tertutup kemungkinan pengiriman barang dilakukan oleh robot kendali jarak jauh.
  2. Digital Payments & Financial Technology (RFID, NFC, Digital Wallet). Teknologi pembayaran digital juga sejatinya membuat kemudahan, selain memimimalkan penularan secara fisik virus ketik ketika harus menerima pembayaran manual.
  3. Remote Work, Voice over Internet Protocols (VoIP), Virtual Meetings. Tentunya sudah banyak dilakukan perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dari rumah. tak hanya soal pekerjaan, rapat online maupun konferensi juga bisa dilakukan dengan cara ini melalui beragam platform pendukung, semisal Zoom dan Google Meet.
  4. Distance Learning (Cloud Technology, Facial Recognition, Virtual Reality). Pembelajaran jarak jauh juga bisa dilakukan melalui beragam teknologi.
  5. Telehealth (Virtual Care, Virtual Health Store, Chatbots). Berkonsultasi kesehatan dengan cara baru juga bisa dilakukan dengan beragam metode, seperti klinik online atau membeli obat melalui apotik online.
  6. Online Entertainment (Music, Video Streaming, Virtual Reality). Hal lain yang juga bisa dilakukan terkait kebutuhan hiburan, kita sudah melihatnya pada beberapa contoh konser online melalui metode video streaming.
  7. Supply Chain 4.0 (Big Data, Cloud Computing, Blockchain).
  8. 3D Printing (Intellectual Property Rights Security, Digital Light Processing, Electronic Beam Meeting).
  9. Robotics & Drones (Robotic process automation, Consumer drones, medical robotics). Memetakan lokasi dan memantau lingkungan saat ini juga sudah menggunakan teknologi pesawat nirawak (drone) serta memanfaatkan teknologi robot untuk pekerjaan bantuan medis.
  10. 5G & Information Communication Technology (ICT), Pengembangan teknologi jaringan 5G juga bakal mendukung skema era baru ini sebagai salah satu penopang komunikasi dengan koneksi super cepat.

Pengalaman Baru yang Tiba-Tiba

Mengutip tulisan dari pakar marketing Yuswohady, Faizal juga memaparkan sekiranya akan ada empat megashift akibat pandemi Covid-19.

Secara definisi, megashift adalah perubahan eksponensial dalam pengalaman manusia yang tiba-tiba, dan hasilnya tidak bisa diduga.

Beberapa hal yang terkait megashift tadi tentunya mau tak mau kita lakukan saat ini, pun ketika dalam kondisi new normal nanti, di antaranya:

Gaya Hidup Diam di Rumah

Rumah akan menjadi pusat aktivitas bekerja, menjalani hidup, menikmati hiburan, dan bermain. Akibat dari adanya pembatasan jarak sosial (PSBB), tentunya pola baru ini akan mulai menjadi kebiasaan.

Meski begitu, masalah mendasar yang bakal dihadapinya adalah;

  • Produksi & konsumsi bagi pelaku UMKM baka dilakukan di rumah, yang tentunya belum sepenuhnya didukung oleh peralatan yang memadai seperti ketika dilakukan di workshop.
  • Bagi perusahaan, mungkin karyawannya sudah terbiasa dengan pola kerja work from home (WFH), meski demikian, kultur ini belum sepenuhnya dijalani secara maksimal.
  • Bagi industri manufaktur, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar, karena industri konvensional belum semuanya memiliki analisa dan monitoring proses secara daring.

Kembali pada Kebutuhan Dasar

Pandemi Covid-19, sejatinya akan menjadi filter bagi masyarakat atas kebutuhan yang diprioritaskan, jadi semua sumber daya akan diramu menjadi sebuah kebutuhan yang ideal dalam menghadapi pandemi ini, pun hingga masa krisi selesai.

Meski begitu, masalah yang akan timbul adalah;

  • Pengeluaran uang bagi masyarakat yang tadinya cukup konsumtif, akan bergeser ke kebutuhan prioritas.
  • Sementara tak sedikit bisnis yang beralih fungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat saat pandemi. Lihat saja banyak sekali tukang jahit yang mendadak memproduksi masker, atau restoran yang mendadak menyediakan layanan antar.
  • Kemudian untuk industri manufaktur barang sekunder, tentunya akan mengalami penurunan permintaan.

Go Virtual

Berbicara, berdiskusi, dan meeting secara virtual belakangan memang tren di masa pandemi Covid-19, tak peduli terkait kebutuhan pekerjaan atau layanan barang dan jasa.

Meski demikian, masalah yang bakal dihadapi adalah;

  • Membeli barang tak lagi melihat dan memegang secara langsung. Hal ini membutuhan kepercayaan penuh dari konsumen maupun penjual barang, agar tetap menjaga kualitas dan mutu.
  • Bisnis yang menggunakan pendekatan fisik, harus memikirkan cara untuk memulainya dengan era digital. Untuk pengisian bahan bakar kendaraan misalnya.
  • Khusus untuk industri manufaktur, tentunya harus diberlakukan sistem penyekatan antar-karyawan.

Timbulnya Empati Sosial

Hal yang luar biasa terjadi di mada pandemi Covid-19 ini adalah meningkatnya rasa empati antar-sesama alias kedermawanan. Hal tersebut terjadi karena secara sosial, banyak masyarakat yang terkena dampak, mulai dari PHK massal, merumahkan pekerja, atau hal lainnya.

Tentunya beberapa kendala yang bakal dihadapi seperti yang disebutkan di atas, nantinya bisa dicarikan solusi dengan memanfaatkan teknologi penopang yang telah disebutkan sebelumnya. Tinggal bagaimana kita menyikapi kebutuhan dasar apa yang paling penting untuk saat ini.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini