Kisah Berdirinya Patung Bung Karno di Aljazair

Kisah Berdirinya Patung Bung Karno di Aljazair
info gambar utama

Aljazair adalah negara yang secara geografis letaknya begitu jauh dari Indonesia. Algier, ibukota negara tersebut, jaraknya sekitar 12.000 km dari Jakarta. Meski begitu, Aljazair adalah sahabat lama Indonesia. Indonesia menganggap Aljazair sebagai negara sahabat lama, dimana Indonesia merupakan salah satu negara pendukung perjuangan kemerdekaan Aljazair dari penjajahan Perancis yang dimulai tanggal 1 November 1954. Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Aljazair pada tanggal 5 Juli 1962. Indonesia bekerjasama dengan Aljazair di berbagai fora internasional seperti GNB, OKI, OPEC dan PBB. Indonesia menghargai partisipasi Presiden Aljazair YM Abdelaziz Bouteflika dalam KTT Asia-Afrika di Bandung, April 2005 yang menghasilkan New Asia Africa Strategic Partnership (NAASP).

Patung Soekarno di Algier | Nusadaily.com
info gambar

Sebagai wujud nyata persahabatan tersebut, patung Bung Karno karya pamatung Dolorosa Sinaga pun segera berdiri di Algier. Rencananya, patung presiden pertama Indonesia tersebut akan diresmikan pada 15 Juli mendatang. Dalam catatan di akun facebooknya, Bonnie Triyana, pemimpin redaksi Historia menuturkan bahwa Bung Karno punya sumbangsih besar terhadap gerakan kemerdekaan Aljazair dari penjajahan Prancis. Pada 1956, setahun setelah KAA di Bandung, Bung Karno memberikan bantuan kepada Front Pembebasan Nasional (National Liberation Front) Aljazair dalam bentuk rumah di Jl. Serang, Menteng, Jakarta Pusat.

Rumah tersebut dijadikan kantor perwakilan NLF di Jakarta, sekaligus pusat koordinasi NLF untuk menggalang dukungan politik dari negeri-negeri di Asia. Pada masa itu pula NLF banyak menyalurkan bantuan bagi gerakan pembebasan di Afrika lainnya, salah satunya memberi bantuan pelatihan militer buat pejuang-pejuang anti-apartheid Afrika Selatan, termasuk Nelson Mandela.

Nama Bung Karno diabadikan di beberapa tempat di negara-negara Afrika. Antara lain di Kairo, Mesir dan di Rabat, Maroko untuk mengenang jasanya di dalam menyokong kemerdekaan negeri-negeri tersebut dari penjajahan bangsa Eropa.

Beberapa waktu lalu, gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sempat menyampaikan hal serupa lewat akun twitternya.

Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Rosa Machrusah menyatakan bahwa masyarakat Aljazair mengagumi sifat orang-orang Indonesia yang suka menolong dan mempunyai tenggang rasa yang tinggi.

"Masyarakat Aljazair itu kepada orang Indonesia senang sekali. Mereka menganggap bahwa orang Indonesia adalah orang yang dermawan dan baik," kata Safira. Menurutnya, orang Aljazair menganggap orang-orang Indonesia mudah membantu orang lain. Safira pun berbagi cerita tentang kenangan orang Aljazair yang pernah dibantu orang Indonesia saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. "Mereka (orang-orang Aljazair) merasakan betapa hanya orang Indonesia saja yang hanya mau menolong, membantu mereka. tenggang rasa dan tepa selira" ucapnya.

==

Sumber:

Setiawan, Kendi. “Ini Kata Dubes Aljazair Tentang Citra Indonesia Di Mata Masyarakat Aljazair.” Suara Nahdlatul Ulama, www.nu.or.id/post/read/98753/ini-kata-dubes-aljazair-tentang-citra-indonesia-di-mata-masyarakat-aljazair.

“Kedutaan Besar Republik Indonesia Di Alger, Republik Demokratik Rakyat Aljazair.” Kementerian Luar Negeri Repulik Indonesia, kemlu.go.id/algiers/id/read/hubungan-bilateral/1674/etc-menu.

Era.id. “Ini Cerita Di Balik Berdirinya Patung Soekarno Di Aljazair.” Era.id, www.era.id/read/DGU8xZ-ini-cerita-di-balik-berdirinya-patung-soekarno-di-aljazair.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini