Langkah Mitsubishi Indonesia Menyambut Fase Kenormalan Baru

Langkah Mitsubishi Indonesia Menyambut Fase Kenormalan Baru
info gambar utama

Pemerintah saat ini tengah menggaungkan apa yang disebut sebagai new normal atau pola hidup baru. Secara definisi, new normal adalah pola hidup baru yang ditandai dengan penyesuaian perilaku di tengah pandemi Covid-19 dengan cara menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian.

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah selalu menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak dengan orang lain minimal satu meter, serta menjaga kesehatan dengan asupan gizi seimbang dan berolahraga.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, usai rapat kabinet, Senin (18/5/2020), mengatakan bahwa protokol new normal tersebut akan mengatur mulai dari tata cara berkumpul di luar rumah, beribadah bersama-sama, hingga makan di restoran.

Konsep new normal ini adalah fase lanjutan yang harus dijalani oleh masyarakat ketika pembatasan (PSBB) mulai dikendurkan. Tujuannya untuk menormalkan kembali roda ekonomi yang sempat terpuruk.

''Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk Covid-19 ini,'' jelas Prof Wiku Adisasmita, Ketua Tim Pakar gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menukil Suara.com (26/5).

Lantas, bagaimana produsen atau manufaktur otomotif--salah satunya Mitsubishi--menyikapai ini?

Kesiapan APM Mitsubishi Indonesia

Terkait hal ini, Director Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro, pernah mengatakan bila pihaknya juga sudah mulai bersiap untuk menyambut masa new normal.

''Kondisi new normal ini masih perhatikan dan pelajari lebih lanjut seperti apa. Saat ini selesai (Covid-19), kami juga pasti akan adaptasi mengikuti tren dari konsumen, termasuk apakan konsumen akan tetap datang ke mal setiap minggu, atau kami yang mendatangi konsumen,'' jelas Irwan dalam Kompas.com (24/5).

Soal bagaimana tata jual kepada konsumen, sambung Irwan, ia menjelaskan saat ini agen pemegang merek (APM) yang menjual varian mobil penumpang mitsubishi di Indonesia itu tengah menyiapkan mekanismenya. Yang pasti, bakal sesuai dengan apa yang dianjurkan pemerintah soal protokolnya.

''Ke depannya digital channel (jual-beli dengan metode digital), semua proses model penjualannya mungkin akan berubah, tapi untuk saat ini kita belum, kami masih dengan yang ada saat ini,'' jelasnya.

Sementara di masa pendemi ini, pihak MMKSI juga memberikan diskon spesial untuk genuine chemical dan beberapa item perawatan kendaraan.

''Kami memberikan program spesial dan harga menarik untuk genuine chemical dan item perawatan kendaraan, sebagai upaya menjaga kebersihan (kendaraan), terutama pada area kabin kendaraan,'' terang Eiichiro Hamazaki, Director After Sales Service Division MMKSI, dalam keterangan resmi MMKSI, Senin (8/6).

Dengan kampanye ini, konsumen mobil Mitsubishi di Indonesia bisa memanfaatkan program ''Fresh & Clean Service Campaign'' di seluruh diler resmi 3S MMKSI. Selain itu, konsumen juga berkesempatan mendapatkan buah tangan berupa Heathy Kit Pouch 2.

Kampanye ini merupakan layanan lanjutan setelah sebelumnya MMKSI memberlakukan perpanjangan garansi untuk servis gratis dan smart package sepanjang Maret hingga April 2020.

Kesiapan Manufaktur

Pertengahan bulan lalu, Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) memutuskan menutup pabriknya di kawasan GIIC, Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, pada 20-31 April 2020.

Penghentian sementara aktivitas produksi pabrik dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 melalui kebijakan PSBB.

"Kesehatan dan keselamatan karyawan kami, keluarga mereka dan lingkungan terdekat perusahaan adalah prioritas utama MMKI. Kami juga mempertimbangkan situasi dari pasar otomotif domestik dan ekspor yang mengalami penurunan permintaan," jelas HR & GA Director MMKI, Prianto, dalam DetikOto.

Kemudian sejak awal Juni, asosiasi industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan bahwa anggotanya sudah mulai mengoperasikan kembali pabrik-pabrik produksi mobil tersebut seiring dengan penerapan fase new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi, meski dilakukan secara bertahap.

Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, mereka berharap keputusan ini bisa memenuhi kebutuhan pasar ekspor mengingat beberapa negara tujuan mulai berangsur pulih dari dampak pandemi.

Untuk diketahui, pabrik Mitsubishi ini memiliki kapasitas produksi 220.000 unit per tahun. Produk yang dihasilkan adalah Pajero Sport, Xpander, dan Nissan Livina.

Namun melalui keterangan resmi MMKI kepada GNFI, pihak manufaktur memperpanjang penghentian sementara untuk produksi. Pertimbangan itu dikatakan berdasarkan ketidakpastian kondisi pasar otomotif di Indonesia dan ekspor yang belum pulih.

Perpanjang penghentian sementara ini akan berlangsung hingga 21 Juni 2020. Nantinya, pada saat dimulai produksi, MMKI akan menerapkan protokol kesehatan berdasarkan instruksi pemerintah.

MMKI juga berencana untuk memulai produksi pada jumlah yang terbatas dan secara bertahap dengan menyesuaikan permintaan pasar. lain itu juga akan membatasi kehadiran karyawan untuk menghindari penyebaran virus Corona.

MMKI juga akan memproduksi kendaraan berdasarkan permintaan pasar global dengan mengikuti instruksi pemerintah terkait tatanan Normal Baru.

Catatan Mitsubishi Indonesia

Pagebluk Covid-19 boleh jadi membungkam industri manufaktur Indonesia. Hampir semua sektor otomotif mengalami penurunan, terkhusus pada April 2020.

Mitsubishi indonesia

Menukil data asosiasi kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel kendaraan Mitsubishi terus menurun sepanjang periode Januari-April 2020.

Tercatat penjualan ritel dua bulan pertama 2020 mencapai 8.000-an unit. Kemudian drop pada Maret hingga 5.400-an unit. Terakhir pada April, MMKSI hanya berhasil menjual sekira 2.700-an unit.

Meski begitu, nyatanya ekspor kendaraan Mitsubishi meningkat pada periode Januari-Maret 2020. Dari 1.800-an unit pada Januari hingga menyentuh 8.400-an pada Maret.

Soal produksi, tercatat fluktuatif di empat bulan pertama 2020. Pada Januari produksi kendaraan ini terkoreksi 15.800-an unit, kemudian turun pada Februari (13.100-an unit). Lalu naik lagi pada Maret dengan 14.000-an unit, dan kembali ambles pada April yang membukukan 1.500-an unit.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini