Alamnya Kaya Mineral, Masyarakat Indonesia Minum dari Mata Air

Alamnya Kaya Mineral, Masyarakat Indonesia Minum dari Mata Air
info gambar utama

Kawan GNFI, disadari atau tidak, ada sejumlah kebiasaan yang cenderung berubah dalam masyarakat selama pandemi Covid-19.

Beberapa di antaranya dipandang positif bagi kesehatan, yakni rajin minum air putih, olahraga, berjemur, makan buah dan sayuran, maupun mencuci tangan secara rutin.

Medical Expert Combiphar, dr Sandi Perutama Gani, mengatakan bahwa salah satu yang berubah soal kebiasaan saat pandemi Covid-19 ini adalah 55 persen orang lebih sering mengonsumsi air putih.

''Dulu berapa banyak yang belum konsisten. Kita harapkan (kebiasaan konsumsi air putih lebih banyak) tetap dilakukan,'' ungkapnya dalam virtual media briefing, Selasa (19/5/2020).

Para pakar kesehatan juga menganjurkan orang-orang, setidaknya mengonsumsi sekitar dua liter air putih saban hari, dan jumlah yang disesuaikan kegiatan yang mereka lakukan.

Meminum air langsung dari sumbernya

Jika kita warga perkotaan masih mengandalkan minum air dari perusahaan air kemasan pabrik, PDAM, air sumur, maupun sumber air hujan, berbeda dengan beberapa wilayah di Indoesia yang nyatanya masih mengonsumsi air langsung dari sumber mata air pegunungan yang tentunya mengandung banyak mineral.

Beberapa wilayah di Indonesia memang dikenal memiliki kadar mineral tinggi, hal itu tak lepas dari lingkaran gunung api aktif yang berada pada hampir semua pulau di Indonesia.

Soal air dengan kandungan mineral, seperti dipapar Alodokter, bahwa mengonsumsi air dengan kandungan mineral tidak sekadar menghilangkan dahaga saja, tetapi juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Sejatinya, air mineral merupakan air yang mengandung mineral dan senyawa alami lain di dalamnya. Tapi, tak semua sumber air dapat menghasilkan air mineral. Air mineral hanya bisa didapatkan dari sumber air yang terletak di daerah yang kaya akan mineral. Seperti di kaki pegunungan misalnya.

Berikut beberapa manfaat meminum air mineral bagi kesehatan tubuh;

  • Meningkatkan kesehatan tulang,
  • Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah,
  • Menyehatkan sistem pencernaan, serta
  • Meningkatkan imun tubuh.

Nikmat sekali pasti rasanya, kawan.

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan di Badan Geologi Kementerian ESDM, Andiani, bahkan mengatakanbahwa meminum air dari sumbernya dapat membuat masyarakat lebih sehat, karena kualitas air dari mata air cenderung masih bagus.

Sementara melihat dari sisi konservasi, konsumsi dari sumber air juga akan mengurangi tekanan terhadap air tanah yang kian banyak terkuras, terutama di kota-kota besar.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2019 menyebut jumlah keluarga di Indonesia yang masih mengambil air minum langsung dari sumber mata air ada sekira 7,7 juta keluarga.

Mereka tersebar terutama di wilayah yang belum berkembang, prasarananya belum tertata baik, atau memang berada di daerah yang dikelilingi banyak sumber air.

Ini tentunya berkah bagi mereka karena lebih mudah, dan murah, ketimbang menggali sumur atau membeli air kemasan pabrik.

Merujuk data itu, dari sekian banyak kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia, sekira ada delapan kabupaten yang penduduk atau warganya masih memanfaatkan mata air sebagai tempat mengonsumsi air minum.

Daerah-daerah yang dikategorikan berdasarkan wilayah/pulau itu adalah;

  • Kabupaten Kepulauan Anabas, Sumatra
  • Kabupaten Wonosobo, Jawa
  • Kabupaten Bangli, Bali
  • Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara
  • Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan
  • Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi
  • Kabupaten Buru Selatan, Maluku
  • Kabupaten Membramo Tengah, Papua

data warga meminum dari sumber mata air

Dari data di atas, berdasarkan persentase wilayah, Kabupaten Membramo Tengah menjadi yang tertinggi warganya dalam mengonsumsi air langsung dari sumber mata air. Tercatat 99,8 persen (13,9 ribu) keluarga dari jumlah populasi keluarga yang mencapai 14.000-an melakukan kebiasaan itu.

Kemudian persentase kedua ada pada Kabupaten Kepulauan Anabas yang mencapai 74 persen. Sekitar 8,8 ribu keluarga dari total populasi 12.000-an minum langsung dari sumber mata air.

Kemudian menutup tiga besar kabupaten yang warganya mengonsumsi air dari sumber mata air ada di Kabupaten Manggarai Timur. Ada 44,1 ribu (73,5 persen) keluarga dari total populasi 60 ribu keluarga yang melakukan hal tersebut.

warga yang minum dari mata air

Sementara jika dilihat dari banyaknya populasi keluarga yang mengonsumsi air langsung dari mata air, maka Kabupaten Wonosobo adalah juaranya, yakni dengan jumlah 130 ribuan keluarga dari total populasi 227 ribu keluarga.

Kemudian kabupaten Manggarai Timur. Dari total populasi 60 ribu keluarga, 44 ribuan keluarga menuntaskan dahaga dengan menciduk langsung dari mata air.

Posisi tiga besar ditutup oleh Kabupaten Bangli, yakni sebanyak 23,5 ribuan keluarga dari total populasi 59 ribu keluarga, menyegarkan diri dengan meminum langsung dari mata air.

Air mineral dengan air biasa, apa bedanya?

Meski memiliki wujud, warna, dan rasa yang cenderung mirip, air mineral dan air putih biasa nyatanya berbeda. Keduanya memiliki perbedaan dari segi sumber, proses pengolahan, maupun kandungannya.

Air mineral diambil dari sumber mata air pegunungan vulkanik yang kaya akan mineral alami. Setelah itu, air diolah tanpa penambahan zat lain. Jadi, kemurnian air tetap terjaga. pH atau derajat keasaman air mineral biasanya antara 6–8,5.

Sedangkan air putih biasa memiliki pH antara 5–7,5. Air putih bisa didapatkan dari sungai dan danau atau dari sumur. Sebelum layak minum, biasanya air ini melewati banyak proses penyaringan sehingga kandungan mineralnya berkurang.

Dilihat dari sumbernya, air putih juga bisa saja mengandung bakteri dan parasit dari kotoran manusia atau hewan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jika air putih tidak dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi.

Dampak meminum air mentah

Seperti disebut di atas bahwa meminum air putih tanpa dimasak berisiko terpapar bakteri yang menggangu pencernaan tubuh, bahkan bisa menimbulkan kematian.

Seperti dijelaskan Hello Sehat, berikut bahayanya meminum air mentah tanpa dimasak terlebih dahulu.

Pertama, minum air mentah bisa terpapar parasit Giardia lamblia. Ini adalah jenis parasit yang ditemukan di tanah, makanan, atau air yang akan berkoloni atau berkumpul di usus kecil manusia. Menurut penelitian-parasit ini bisa menimbulkan penyakit diare yang disebut dengan giardiasis.

Kemudian bisa tercemar mikroorganisme Cryptosporidium, yang merupakan mikroorganisme yang berasal dari kotoran binatang. Dampaknya dapat menyebabkan diare, perut keram, dan mual.

Yang terakhir adalah bahanyanya mikroorganisme Vibrio cholerae yang memang bersaran di air. Jika tertelan, maka mikroorganisme ini dapat menyebabkan kolera, infeksi usus, diare, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini