Peringkat 2 Dunia, Inilah Penantang "Silicon Valley" dari Indonesia di Masa Depan

Peringkat 2 Dunia, Inilah Penantang "Silicon Valley" dari Indonesia di Masa Depan
info gambar utama

Beberapa hari lalu, Startup Genome, sebuah organisasi dari AS yang berfokus pada riset dan penasehat kebijakan terkait ekosistem startup di berbagai kawasan di seluruh dunia, merilis sebuah laporan yang ditunggu-tungu banyak orang, yakni The Global Startup Ecosystem Report 2020. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa saat ini, nilai ekonomi dari startup-startup dunia telah begitu besar, yakni senilai hampir $ 3 triliun, angka yang jauh lebih besar dari PDB banyak negara di dunia.

Ekosistem startup pun terus bergerak dan bertambah banyak. Pada tahun 2013, hanya ada 4 ekosistem startup di dunia yang mampu menciptakan startup Unicorn, kini jumlahlah sudah lebih dari 80 ekosistem.

Silicon Valley in California, AS, masih memegang puncak tertinggi ekosistem startup terbaik dan terbesar, diikuti oleh New York, London (Inggris), Beijing (China), dan Boston (AS).

Kebangkitan Asia Pacific

Bangkitnya Asia lebih terlihat tahun ini, dengan 30% ekosistem startup global teratas berasal dari kawasan ini, dibandingkan dengan 20% pada 2012. Dari 11 ekosistem baru yang masuk daftar ekosistem teratas, enam di antaranya dari Asia-Pasifik .

Saat ini, di Asia Pacific sendiri, ekosistem startup memang didominasi China, dan ada beberapa fakta lain yang penting:

  1. Seoul dan Tokyo telah masuk ke dalam 30 ekosistem startup global teratas, karena unggulnya mereka dalam tenaga R&D.
  2. Melbourne bergabung dengan kelompok terpilih ekosistem global teratas sebagai runner-up, semakin dekat dalam kinerja dengan Sydney selama bertahun-tahun. Sementara Sydney masih di depan Melbourne, dalam beberapa metrik utama Melbourne mengejar ketinggalan. Sebagai contoh, Sydney adalah kota pertama di Australia yang memiliki unicorn, tetapi sekarang Melbourne memiliki dua: Airwallex dan Judo Capital (bank penantang).
  3. China telah berubah dari memiliki dua dari 30 ekosistem startup global teratas di tahun 2017 menjadi memiliki empat dari 30 ekosistem teratas dalam tiga tahun: Beijing, Shanghai, Shenzhen (robot dan pembangkit tenaga listrik canggih), dan Hangzhou (rumah bagi Alibaba).
  4. Delhi bergabung dengan Bangalore dalam daftar ekosistem teratas, menjadikan jumlah kota di India terwakili hingga dua
  5. Singapura dan Hong Kong terus berkinerja baik, tetapi sekarang memiliki lebih banyak pesaing regional daripada sebelumnya

Emerging Ecosystem

Startup Genome juga meranking ekosistem-ekosistem di seluruh dunia yang sedang emerging, Emerging ecosystems ini mengacu ke 100 ekosistem potensial, penantang ekosistem terbaik global yang sudah matang. Dalam daftar ini, Jakarta menempati urutan kedua (di bawah Mumbai, India) dari 100 kota di seluruh dunia dalam daftar “emerging startup ecosystem”. Adapun indikator yang digunakan dalam pencatatan tersebut meliputi performa, pendanaan, jangkauan pasar, dan talenta digital. Berikut adalah daftar 10 besarnya.

Sementara itu, inilah rankingnya di negara-negara Asia.

Mumbai yang masuk ke peringkat pertama dari urutan ini, mencetak skor 10 pada masing-masing faktor tersebut. Sementara Jakarta, hanya talenta yang menempati skor 9 dibandingkan skor metrik lainnya yang menempati skor 10.

Bersamaan dengan peringkat ekosistem yang muncul, Startup Genome juga membagi peringkat dari tiap kota berdasarkan nilai total ekosistem dan pendanaan tahap awal. Jakarta masuk dalam posisi teratas dengan nilai ekosistem $26,3 miliar. Nilai tersebut mengalahkan beberapa ekosistem lainnya, seperti Guangzhou (China) dengan nilai US$19,2 miliar, Kuala Lumpur (Malaysia) US$15,3 miliar, Mumbai (India) US$15 miliar, dan Nanjing (China) US$10 miliar.

Pun untuk metrik pendanaan tahap awal, Jakarta menempati posisi teratas dengan sekitar $845,9 juta diinvestasikan untuk startup tahap awal berdasarkan estimasi dari 2017-2018. Posisi kedua ditempati oleh Barcelona dengan nilai investasi $472,7 juta.

Selamat, Jakarta

==

Referensi:

The Global Startup Ecosystem Report 2020 (GSER2020). (2020). Retrieved from https://startupgenome.com/reports/gser2020

Alasan Jakarta Jadi Ekosistem Startup Terbaik Kedua Dunia: Teknologi. (2020, June 29). Retrieved July 03, 2020, from https://teknologi.bisnis.com/read/20200629/266/1259002/alasan-jakarta-jadi-ekosistem-startup-terbaik-kedua-dunia

Nabila, M. (2020, June 30). Laporan Startup Genome: Jakarta Peringkat Kedua dalam "Emerging Startup Ecosystem": Dailysocial. Retrieved July 03, 2020, from https://dailysocial.id/post/jakarta-peringkat-kedua-dalam-emerging-startup-ecosystem

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini