Upaya Telkom dalam Menunjang Industri Digital Indonesia

Upaya Telkom dalam Menunjang Industri Digital Indonesia
info gambar utama

Industri digital di Indonesia memang tak bisa lepas dari pengaruh era industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah. Dengan integrasi dan transisi teknologi berbasis digital, Indonesia berpotensi menjadi negara tersubur untuk industri digital.

PT Telkom Indonesia (Persero), sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia tentunya mendukung industri digital Indonesia untuk lebih berkelanjutan.

Saat ini, sekira ada tiga domain bisnis digital yang dikembangkan Telkom untuk masa depan, yakni;

  1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite.
  2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity.
  3. Digital Services: Enterprise, Consumer.

Berdiri selama lebih dari lima dasawarsa (55 tahun), tentunya Telkom akan semakin memantapkan bisnis digitalnya. Itu merupakan upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan serta memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu keseriusannya adalah merombak jajaran direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Juni 2020 yang lalu dan menempatkan pimpinan dari generasi milenial untuk membuktikan keseriusan dan langkah nyata ke depannya.

Ke depannya, Telkom tentunya tak hanya ingin mengembangkan layanan digital connectivity, melainkan juga digital platform dan digital services. Karena itulah Telkom butuh jajaran Board of Director (BOD) yang memiliki kompetensi di dunia digital.

domain bisnis digital
info gambar

Membaca peta perilaku konsumen digital

Seperti disebutkan di atas, transformasi Telkom menjadi digital telco company melalui tiga domain bisnis digital, menjadi agenda besar perusahaan untuk merespon perubahan di dunia telekomunikasi yang telah bergeser ke serba digital.

Perubahan itu tentunya didorong oleh meningkatnya kebutuhan layanan broadband dan perubahan perilaku konsumen yang makin mengadopsi gaya hidup digital.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2019, generasi milenial atau generasi yang paling produktif mendominasi penggunaan internet di Indonesia.

Ini tentunya kabar baik, mengingat generasi muda menjadi ujung tombak dan pemimpin masa depan pembangunan di negeri ini.

pengguna internet indonesia 2019

Sementara itu tak bisa juga kita pungkiri jika pandemi Covid-19 telah mempercepat perubahan gaya hidup dan transisi menjadi serba digital.

Tandanya adalah meningkatnya adopsi digital sebagai solusi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dalam aktivitas sehari-hari seperti untuk bekerja dan belajar dari rumah. Dalam kondisi demikian, inovasi digital tentunya mengambil peran penting bagi masyarakat.

Hal ini tentu menjadi peluang bagi Telkom--sebagai operator dan enabler--untuk tetap berinvestasi guna meningkatkan performansi perusahaan.

Mewujudkan visi perusahaan melalui layanan terintegrasi

Dengan memfokuskan diri kepada tiga domain bisnis digital yang disebutkan di atas, Telkom memiliki visi untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih sejahtera dan memiliki daya saing tinggi. Lain itu dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para pemangku kebijakan (pemerintah).

Secara umum, visi itu kemudian hendak diwujudkan ke dalam tiga misi.

Pertama, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Kedua, mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital secara menyeluruh.

Lalu yang Ketiga adalah mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital (digital experience) pada pelanggan dengan cara yang terbaik.

Pada sektor digital connectivity, Telkom terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar (market leader) dengan menyediakan layanan berkualitas serta jangkauan paling luas.

Saat ini, Telkom telah memiliki jaringan fiber optic (FO) sepanjang 164,8 ribu kilometer (setara 4 kali keliling bumi), yang terdiri dari jaringan FO domestik (100.069 Km) dan jaringan FO internasional (64.700 Km).

kabel laut telkom
info gambar

Telkom juga telah memiliki tiga satelit, yakni Telkom-2 (24 Transporder), Telkom-3S (49 Transporder), dan Merah Putih (60 Transporder). Hingga akhir 2019, untuk jaringan mobile dengan jumlah pelanggan seluler, tercatat ada 171,1 juta pelanggan.

Untuk melayani jaringan seluler dengan lebih stabil dan dapat dijangkau di seluruh Inodnesia, Telkom telah membangun 212.235 BTS dengan porsi terbesar untuk jaringan 3G dan 4G. Lalu ada 33.892 tower, yang terdiri dari 18.000 tower Telkomsel dan 15.892 tower Mitratel. Lain itu, ada Access Point sebanyak 386.420 titik dan Home Passed 26,6 juta.

Pada sektor digital platform, Telkom telah mengembangkan cukup banyak produk berbasis layanan.

Pertama, mengenai data center dan cloud computing, Telkom memiliki 22 data center di dalam dan luar negeri, dengan total luas mencapai 106,9 ribu meter persegi.

Khusus di Inodnesia, Telkomsigma--anak usaha Telkom--menjadi yang paling berpengalaman selama lebih dari 20 tahun sebagai pemilik data center di Indonesia.

Lalu ada big data dan artificial intelligence (AI). Dalam hal big data, Telkom telah melakukan beberapa use case seperti Bigbox, yang merupakan solusi penerapan platform dan analisa big data untuk menghasilkan pemahaman mendalam (insight) yang sesuai dengan kebutuhan operasional dan bisnis perusahaan, sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan, tata kelola, strategi dan kemajuan perusahaan.

Selanjutnya ada Credit Scoring, yang merupakan penilaian terhadap kepercayaan dan kelayakan kredit pelanggan berdasarkan mobile behaviours mereka pada jaringan Telkomsel.

Use Case berikutnya yakni ID Verification, yang merupakan sebuah layanan Location Scoring Insight untuk memprediksi (prediktor) lokasi rumah/kantor dengan memanfaatkan Mobile Positioning Data (MPD) hingga rincian Desa/Kelurahan.

Lalu ada Smart Eye, yakni teknologi berbasis virtual reality (VR) untuk membantu perusahaan membuat platform tur virtual dan 360’ live streaming untuk memberikan pengalaman berbeda kepada pengguna dengan membuat pengguna seolah-olah berada di lokasi tersebut.

Sementara Lead Generation menjadi sebuah teknologi yang mengidentifikasi pelanggan jaringan Telkomsel berdasarkan kriteria tertentu. Teknologi ini biasanya digunakan khusus untuk Lembaga Keuangan (LK).

Kemudian untuk mengukur analisis yang tepat terkait tren, brand, masalah sosial, politik dan ekonomi, personal brand, dan lain-lain, ada Big Social yang bisa digunakan untuk media sosial maupun media online agar lebih mudah dan efektif disajikan dalam satu dashboard.

Teknologi Natural Language Processing menjadi salah satu keunggulan atas analisis teks, terutama untuk analisis media sosial, text mining, scraping, maupun crawling data untuk laman/situs web atau data log pada solusi Big Social.

Untuk Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Telkom memiliki beberapa use-case seperti Face Recognition (pengenalan wajah) yang berfungsi membuka akses pintu memasuki gedung lebih cepat dan mencegah antrian panjang di lobi.

Teknologi AI digunakan pula pada produk Video Analytics pada beberapa Rest Area jalur Tol Jakarta-Cikampek, yang bertujuan mendeteksi dan mengenali kendaraan yang masuk ke area tersebut dan menginformasikan jumlah parkir yang tersedia.

Sebagai mendukung layanan Video Analytics itu, disediakan pula produk IndiHome Smart bagi pelanggan IndiHome. Dengan solusi ini, kamera CCTV yang dimiliki oleh pelanggan di rumah dapat ditingkatkan kemampuannya dengan mengirimkan peringatan berdasarkan penetapan aturan oleh pelanggan.

Mendukung ragam industri dengan basis IoT

Pada sektor digital platform, Telkom juga meluncurkan produk-produk berbasis Internet of Things (IoT) yang melayani beberapa vertikal industri, seperti manufaktur, pertanian, pertambangan, dan mobilitas energi.

Telkom juga berkongsi dengan perusahaan yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti perangkat mobile, jaringan, system integrator, dan manage service.

Secara umum, sejak 2014 Telkom telah mengaktifkan layanan Cyber Security Operation Center (CSOC), yang bertindak sebagai pusat pemantauan, deteksi, dan respons keamanan untuk Telkom Group.

CSOC memberikan kemampuan untuk mengantisipasi dan merespons lebih cepat terhadap ancaman, bekerja lebih kolaboratif, dan berbagi pengetahuan lebih efektif.

Sementara untuk sistem payment dan blockchain, Telkom memiliki beberapa produk mumpuni yang cukup terkenal, yakni QREN, FinPay, Biller Agregrator (BilA).

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini