Tren Sepekan: Hutan Fangorn Sampai Si Kecil Pulau Kelor

Tren Sepekan: Hutan Fangorn Sampai Si Kecil Pulau Kelor
info gambar utama

Tren sepekan kali ini bisa menjadi referensi liburan bagi Kawan GNFI selanjutnya. Bagi yang suka naik gunung, ada. Buat yang suka pantai, ada. Buat yang suka suasana fantasi seperti di film Lord of The Rings, ada juga.

Memang tak perlu jauh-jauh Kawan GNFI pergi ke luar negeri, Indonesia sebetulnya sudah paket lengkap dari semua keindahan alam yang dimiliki bumi ini.

Apa saja tempat yang menarik Kawan GNFI pada pekan ini? Yuk simak!

Hutan Fangorn Ala Indonesia

Susunan pohon-pohon di salah satu hutan trembesi yang letaknya berada di paling timur Jawa ini masih punya pesona di kalangan para wisatawan. Obyek wisata alami memang selalu punya ruang hati tersendiri.

Termasuk obyek wisata De Djawatan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur. Seperti yang sudah banyak dikatakan oleh warganet, De Djawatan dijuluki sebagai Hutan Fangorn ala Indonesia. Hutan Fangorn ini terkenal karena merupakan salah satu identitas film fantasi Lord of The Rings besutan Peter Jackson.

Bagi penggemar Lord of The Rings, Kawan GNFI mungkin bisa merasakan sensasi fantasi dari para pemburu cincin yang berlarian di antara pohon-pohon raksasa itu ketika masuk De Djawatan. Ini karena susunan pohon di sana dianggap sama persis dengan hutan yang terdapat dalam film.

Untuk diketahui, pohon-pohon trembesi di De Djawatan ini usianya sudah lebih dari 100 tahun. Pohon-pohon ini juga kerap disebut sebagai Ki Hujan atau pohon hujan yang memiliki batang pohon besar, tinggi, dan tajuk melebar.

Sangat cocok sebagai tumbuhan peneduh.

GNFI kasih tips bagi Kawan yang ingin berkunjung ke sini. Lebih baik datang pada saat hari kerja jika memungkinkan, supaya Kawan GNFI bisa mendapatkan hasil foto yang bersih alias tidak bocor karena banyak orang lalu-lalang.

Selain itu, untuk menambah keestetikan foto, Kawan GNFI juga bisa mengunjungi De Djawatan pada pagi hari atau sore hari pukul 15.30. Ini karena posisi matahari sedang condong ke arah timur (pada pagi hari) atau barat (pada sore hari) sehingga membuat cahaya akan terlihat lebih menawan di antara celah batang dan daun pepohonan.

De Djawatan sendiri sudah buka mulai pukul 07.00 dan tutup pada 17.00.

Tetap menjaga kebersihan dan kelestarian hutan ya!

Napak Tilas Keberadaan Kerajaan Singasari dan Majapahit

Sebagai gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur, Gunung Arjuno memiliki pesona tersendiri yang telah menarik para pecinta gunung di Indonesia. Untuk diketahui, Gunung Arjuno rupanya merupakan salah satu gunung api yang berada di antara wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan.

Meski begitu, ketika sudah ada di puncaknya, Kawan GNFI akan menemukan panorama pemandangan yang indah. Ke arah barat akan tampak pemandangan Gunung Welirang. Di samping Gunung Welirang ke arah Barat Laut tampak Gunung Penanggungan dengan puncak yang runcing sempurna.

Bergeser ke arah timur, Kawan GNFI akan menyaksikan puncak Gunung Semeru. Di sebelah selatan, berdiri Gunung Kawi dan Gunung Anjasmoro.

Untuk bisa melihat rangkaian panorama pegunungan itu, ada satu jalur perjalanan yang sampai kini masih membuat para pendaki penasaran. Pasalnya jalur ini terkenal akan cerita mistis, yaitu jalur Purwosari.

Di sepanjang jalur terdapat banyak candi serta arca bukti peninggalan Kerajaan Singasari dan Majapahit. Di setiap pos pemberhentian juga terdapat minimal satu buah makam dan tempat pemujaan. Konon di setiap pos juga ditinggali oleh banyak siluman.

Salah satu akun Instagram @wagesumeru mengatakan, jika beruntung Kawan GNFI akan bertemu sosok muncul dari semak ruyuk atau suatu makam.

‘’Jangan lari!’’ katanya, ‘’Karena biasanya itu adalah peziarah atau petapa. Jangan sungkan jika diajak ngobrol atau minum teh bareng. Mereka justru asik untuk diajak ngobrol ngalor ngidul soal sejarah dan makna kehidupan manusia di dunia.’’

Si Kecil Pulau Kelor

Akan lebih indah rasanya kalau Kawan GNFI datang ke sini dengan pasangan atau keluarga dan teman terkasih untuk menikmati keindahan rangkaian ‘’bukit’’ hijau di Flores. Salah satunya di Pulau Kelor ini. Pulau kecil ini memang tidak berpenghuni, tapi sangat cocok menjadi tempat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk keramaian kota.

Memiliki pantai berpasir putih dan ombak yang kecil, menjadikan Pulau Kelor tempat yang pas untuk menikmati berbagai kegiatan sekaligus. Selain bisa bersantai di pantainya, Kawan GNFI juga bisa ber-snorkelling.

Dengan air laut yang tenang, Pulau Kelor jadi salah satu tempat snorkelling yang aman digunakan untuk pemula sekalipun.

Untuk bisa sampai ke atas bukit Pulau Kelor pun tidak sulit. Hanya membutuhkan waktu 20 menit. Saat sudah sampai puncak, Kawan GNFI akan melihat susunan rangkaian warna yang sempurna. Mulai dari hijau dari berbagai pulau-pulau kecil di sekitarnya, sampai hamparan biru berpadu putih pantai yang mengelilinginya.

Untuk bisa datang ke Pulau Kelor, Kawan GNFI biasanya akan berangkat menggunakan kapal dari Labuan Bajo dengan lama perjalanan kurang lebih satu jam. Biasanya, para pemilik kapal atau tour guide di sana akan menawarkan paket wisata dengan kunjungan ke Pulau Padar dan Pulau Rinca.

Mana di antara destinasi ini masuk dalam daftar teratas Kawan GNFI sebagai tempat yang akan dikunjungi?

--

Baca Juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini