Kado HUT RI ke-75, Indonesia Terpilih Kembali Jadi Presiden Dewan Keamanan PBB

Kado HUT RI ke-75, Indonesia Terpilih Kembali Jadi Presiden Dewan Keamanan PBB
info gambar utama

Kawan GNFI masih ingatkah akan ekspresi Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, saat Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)?

Terlihat dari ekspresi bersyukurnya, Retno seperti sangat senang akhirnya Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk masa jabatan 2019-2020. Bahkan mendapat suara mayoritas dengan total 144 suara.

Kini masa jabatan itu sudah hampir habis. Namun, Indonesia kini tidak lagi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Melainkan akan menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB!

Kabar baiknya lagi, kepercayaan ini diberikan kepada Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada tahun lalu Indonesia pernah merasakan menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB saat menjadi anggota tidak tetap.

Tepatnya pada bulan Mei 2019. Dari 15negara yang menjadi anggota tetap dan anggota tidak tetap, Indonesia mendapat giliran untuk menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan dalam kurun waktu satu bulan. Tema yang diusung adalah Investing in Peace atau Menabur Benih Perdamaian.

Pada kesempatan tahun ini, Retno mengungkapkan bahwa Indonesia kembali mendapat kepercayaan PBB untuk kembali terpilih menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB 2020.

Nantinya Indonesia akan mengusung tema Advancing Sustainable Peace atau Memajukan Perdamaian yang Abadi.

Hadiah HUT RI ke-75 di Tengah Pandemi

Kado Kemerdekaan Indonesia
info gambar

‘’Agustus tahun ini merupakan bulan yang sangat spesial bagi Indonesia. Agustus tahun ini kita memperingati 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pada Agustus tahun ini, Indonesia juga memegang presidensi Dewan Keamanan PBB,’’ kata Retno dalam konferensi pers virtual Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (23/7/2020), dikutip Detik.

Presidensi tahun ini dijalankan lebih ‘’spesial’’ lagi karena Indonesia akan mengemban tugas di tengah pandemi Covid-19.

Rento menekankan bahwa, ’’Pada saat hampir semua energi dan perhatian kita terpusat pada upaya penanganan pandemi, jangan sampai kita terlupa untuk terus memajukan perdamaian.’’

‘’Karena perdamaian tetap merupakan prasyarat utama bagi kesuksesan kita menangani pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi.

Tiga Kegiatan Utama Indonesia

Tugas Utama Indonesia di PBB
info gambar

Presidensi kali ini Indonesia akan melaksanakan tiga fokus kegiatan utama dalam hal perdamaian, yakni:

  1. Meeting on the Linkage of Counter Terrorism and Organized Crimes.

Pertemuan diselenggarakan pada 6 Agustus 2020 dengan membahas laporan perdana Sekjen PBB mengenai penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas batas. Mengingat, isu terorisme menjadi cukup krusial di tengah pandemi Covid-19.

Jaringan kejahatan teroris ini sebenarnya turut mengeksploitasi kondisi pandemi Covid-19. Pasalnya mereka akan memanfaatkan kesulitan ekonomi untuk menyebarkan ketakutan, kebencian, dan perpecahan, serta meradikalisasi.

Bahkan sampai merekrut pengikut baru dengan iming-iming akan mendapatkan kehidupan yang layak.

Berbagai cara pun dilakukan para terorisme untuk mendapat keuntungan, terutama dari kegiatan criminal yang sangat terorganisir seperti perdagangan orang, penyelundupan migran, penculikan untuk tebusan, dan perdagangan obat-obatan terlarang.

  1. Meeting on Pandemic and the Challenges of Sustaining Peace

Pertemuan ini diselenggarakan 12 Agustus 2020

‘’Pertemuan ini dimaksudkan untuk menyatukan langkah keamanan DK PBB dalam menjaga perdamaian di tengah pandemi. Hingga saat ini belum ada pembahasan terkait hal ini di DK PBB,’’ ungkap Retno.

  1. Area Formula of Cyber and Protection of Civilian

Pertemuan yang diselenggarakan pada 26 Agustus 2020 ini menitikberatkan pada isu bahwa Indonesia akan memberikan perhatian khusus terhadap maraknya kejahatan siber dalam infrastruktur sipil, seperti rumah sakit. Terutama di masa pandemi.

Tugas Lain Selama Presidensi

Indonesia Agen Perdamaian Dunia
info gambar

Selain tiga tugas utama tersebut, sedikitnya Indonesia akan memimpin 14 pertemuan lain yang membahas upaya perdamaian di berbagai belahan dunia.

Terutama terkait isu perdamaian di Palestina, Suriah, Yaman, Lebanon, Somalia, Korea Utara, Kenya, Guinea Bissau, dan laporan-laporan strategis mengenai ISIS.

Di luar tugas utama itu Indonesia juga memiliki target yang meliputi penanggunalan terorisme khusus isu persekusi, rehabilitasi, dan reintegrasi (PRR), serta perdamaian perempuan.

‘’Terkait PRR, Indonesia bermaksud mendorong pendekatan yang komprehensif dalam penanganan terorisme, sehingga DK PBB tidak hanya fokus pada aspek penegakan hukum, tetapi juga upaya rehabilitasi dan reintegrasi para pelaku terorisme ke masyarakat,’’ jelas Retno dikutip Kumparan.

‘’Terkait dengan women peace diverse (perdamaian perempuan),’’ sambung Retno, ‘’Indonesia ingin mendorong peningkatan jumlah women peace diverse, serta mendorong implementasi integrasi perspektif gender dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.’’

Dari sekian banyak tugas Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, Indonesia juga akan memimpin pertemuan yang membahas perpanjangan mandat misi perdamaian di Lebanon melalui United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dan di Somalia melalui United Nations Assistance Mission in Somalia (UNSOM).

Wah! Banyak ya tugas Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB. Semoga Indonesia dapat mengemban tugas mulia ini sehingga mampu menjadi agen perdamaian dunia yang semakin kece!

--

Sumber: United Nation News | Kompas | Detik | Kumparan

--

Baca Juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini