Menyambut 17-an, Kampung Ini Malah Siapkan Golok Raksasa untuk Perangi Corona

Menyambut 17-an, Kampung Ini Malah Siapkan Golok Raksasa untuk Perangi Corona
info gambar utama

Kawan GNFI, wabah Covid-19 yang tak berkesudahan tentunya membuat resah banyak orang untuk menjalankan aktivitas. Karenanya, beberapa pihak pun berupaya untuk menciptakan vaksin atau serum sebagai penangkal virus Corona.

Pandemi Corona pun pada akhirnya membatasi ruang gerak kegotong-royongan dalam menyambut .

Namun, ada hal unik yang dilakukan warga kampung di kawasan Koja, Jakarta Utara. Alih-alih memerangi virus Corona dengan menciptakan penangkalnya secara medis, warga di sana malah menggunakan golok raksasa sebagai senjata penangkal Covid-19.

Jika kawan GNFI melintasi jalan raya di depan Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, maka kawan GNFI akan melihat golok raksasa nangkring di atas gapura gerbang kantor Kelurahan Lagoa.

Lurah setempat menyatakan bahwa benar golok raksasa itu adalah simbol kampungnya untuk memerangi virus Corona. Idenya pun berasal dari dirinya.

Meski begitu, ia memiliki alasan lain mengapa golok raksasa yang dijadikan sebagai simbol peperangan. Berikut alasannya.

Menggelorakan semangat Hari Kemerdekaan

Lurah Lagoa itu kemudian menggambarkan, bahwa perang melawan wabah virus Corona tak ubahnya ketika melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan.

Hanya saja, untuk saat ini kemerdekaan yang harus diperjuangkan ada kemerdekaan untuk bebas beraktivitas, agar ekonomi keluarga kembali membaik. Dan, untuk menang dalam medan peperangan, masyarakat harus bersatu dan kuat sebagai bentuk semangat kebersamaan.

Menjadikan ikon wisata

Golok raksasa yang terpasang merupakan replika dari golok khas masyarakat Betawi. Terlebih, Jakarta Utara merupakan bagian dari perjuangan masyarakat Betawi melawan kolonial Belanda kala itu.

Beberapa lokasi wisata di Jakarta Utara juga kental dengan simbol dan semangat perjuangan masyarakat Betawi. Rumah Si Pitung misalnya, yang saat ini menjadi lokasi wisata di sana.

Golok, sebagai simbol perlawanan masyarakat Betawi kepada kaum penjajah pun menjadi ikon khusus dalam budaya Betawi. Senjata ini kerap digunakan oleh pahlawan-pahlawan Betawi untuk menaklukkan penjajah.

Jadi, kurang lengkap rasanya jika membicarakan budaya Betawi tanpa mengikutsertakan senjata khas yang satu ini.

Simbol gotong-royong

Lebih jauh dijelaskan bahwa proses pengerjaan gapura dengan golok raksasa di atasnya itu memakan waktu sekira 10 hari. Tak hanya pihak kelurahan yang mengerjakannya, namun dibantu juga oleh warga sekitar yang secara sukarela meluangkan waktu dan kreativitasnya.

Karenanya, simbol golok raksasa itu juga dikatakan sebagai gambaran masyarakat setempat. Kolaborasi semacam ini justru penting dan menjadi bukti kerukunan antar warga tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun golongan.

Menciptakan lingkungan yang semarak dengan cara kreatif

Selain memajang golok raksasa di gapura kelurahan, warga sekitar juga sudah mulai membuat gapura yang unik dan menarik di setiap gang di kampung tersebut.

Hal itu merupakan gambaran dari semangat dan kreativitas guna menciptakan lingkungan menjadi semarak dan bersih dalam menyambut Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia yang jatuh tepat pada, Senin (17/8/2020).

Ilustrasi gapura
info gambar

Nah, bagi kawan GNFI yang tertarik dengan cerita tadi tentu bisa melakukan hal serupa, yakni membuat kampungnya lebih semarak dengan cara-cara yang kreatif. Salah satunya membuat gapura yang ikonik dengan mengedepankan konsep bergotong-royong.

Gotong-royong yang merupakan simbol budaya masyarakat Indonesia sejak lama, lazim dilakukan jelang perayaan Hari kemerdekaan.

Masyarakat berduyun-duyun memasang bendera di depan rumah, menghiasi gang dan jalan dengan lampu-lampu hias, hingga mengecat tembok di sekitar lingkungan dengan nuansa merah putih.

Untuk memberikan apresiasi bagi masyarakat Indonesia yang kreatif dan memiliki semangat Hari Kemerdekaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bakal memberikan penghargaan dengan gajaran hadiah total Rp1 miliar, bagi video terpilih.

Untuk informasi lebih lengkap terkait pendaftaran lombanya dapat kawan GNFI baca di .

Akhir kata, yuk tetap menjaga semangat kreativitas sebagai wujud rasa syukur kita dalam perayaan Hari Kemerdekaan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini