Kawan GNFI pasti sering mendengar kata leadership. Apa itu leadership? Leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk bisa memengaruhi, menginspirasi, serta mengupayakan hal secara maksimal dan terbaik untuk mencapai suatu tujuan bersama tim.
Leadership bukan berbicara tentang posisi seseorang dalam sebuah struktur organisasi, bukan pula tentang gelar, dan tidak sama dengan manajer. Leadership itu mendorong, memotivasi, dan melihat bahwa setiap orang dalam tim atau organisasi punya potensi besar. Seorang leader memiliki andil untuk meledakkan potensi tim untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Panji Aziz selaku Chairman & Founder Isbanban, leadership ialah tentang bagaimana cara seseorang memberikan pengaruh sosial. Bukan tentang otoritas atau kekuasaan.
“Kepemimpinan selalu membutuhkan orang lain, tanpa orang lain, you are not a leader. Leadership selalu memasukan suatu tujuan, tidak hanya memberi influence tanpa ada outcome yang jelas,” tutur Panji.
Berbicara tentang leadership, Panji mengungkapkan beberapa definisi leadership dari para ahli di antaranya John C. Maxwell yang mengatakan bahwa, “Kepemimpinan itu pengaruh tidak lebih, tidak kurang, jadi jika kita memiliki pengaruh, kita sedang melakukan leadership.”
Ada pula Peter Ducker, “Leadership seseorang yang memiliki pengikut.” Dan menurut Warren Bennis, “Leadership adalah kemampuan untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan.”
Pada Kelas GNFI ke-21 bertemakan “How to Improve Leadership Skills”, Panji menuturkan tiga cara untuk meningkatkan leadership. Apa saja? Berikut caranya.
Selalu belajar dan improve diri kita

Setiap pemimpin adalah manusia dan setiap manusia memiliki ketidaksempurnaan. Maka dari itu, seorang pemimpin harus tetap belajar dan mengningkatkan kemampuan dalam diri.
Bagaimana caranya? Perbanyaklah membaca. Membaca buku, membaca situasi, membaca kondisi, membaca peluang, dan peka terhadap suatu peristiwa.
Identifikasi kepemimpinan
Terdapat leadership qualities untuk mengidentifikasikan kualitas leadership yang Kawan GNFI miliki. Ada 4 hal penting untuk dicatat dan lakukan, yaitu self awareness, The power of communication, influence, dan learning agility.
“Menurutku, interpersonal skill harus dilakukan seorang pemimpin. Karena pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang bisa mengkomunikasikan visi jadi aksi, bisa mengkomunikasikan konflik yang ada, bisa menginspirasi tim supaya lebih semangat lagi,” kata Panji.
Tak hanya itu, menurut Panji juga seorang pemimpin harus belajar hal baru dan jangan cepat puas dengan apa yang dicapai. Sejatinya, setiap hari akan selalu ada hal yang berubah. Maka, pemimpin harus peka dan belajar lebih keras lagi.
Belajar mendengarkan
Fokuslah dengan orang yang sedang bicara serta beri perhatian. Hal itu penting untuk seorang anggota tim. Dengan begitu, mereka merasa didengarkan dan dihargai.
“Stop punishment in social community, mereka datang sebagai relawan, yang dibutuhkan adalah respect mereka, dorong mereka untuk bertumbuh, kasih mereka ruang untuk belajar, jangan sampai mereka lupa kalau mereka datang ke komunitas untuk belajar,” jelas Panji.
--
Baca juga:
- Ketahui Pengaruh dan Cara Kelola Stres
- Rahasia Atur Keuangan Agar Hidup Sejahtera
- Optimisme Pandji Tentang Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News