Gas Alam Terbesar Sepanjang Sejarah Turki Ditemukan di Laut Hitam, 8 WNI Ikut Berperan

Gas Alam Terbesar Sepanjang Sejarah Turki Ditemukan di Laut Hitam, 8 WNI Ikut Berperan
info gambar utama

Negara Turki sedang semringah. Pasalnya pada pertengahan Agustus 2020, mereka menemukan cadangan gas laut yang besar.

Penemuan itu merupakan pencapaian besar karena Turki sedang berupaya mengurangi ketergantungan energi dari negara lain. Penemuan itu juga membuat angan-angan mereka bisa tercapai untuk menjadi salah satu eksportir energi di dunia.

Penemuan gas laut tersebut ditemukan tim pengebor Turki di Laut Hitam. Penemuan ini pun menjadi kabar baik yang disampaikan langsung Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

— Samir ALADILI - سمير العادلي (@ALADILI) August 21, 2020

Mungkin tak hanya Turki, karena kabar baiknya Indonesia turut andil dalam momen bersejarah negara transkontinental tersebut. Sejumlah putra bangsa ikut berperan dalam penemuan gas alam terbesar itu.

Penemuan Gas Alam Terbesar Sepanjang Sejarah

"Turki baru saja menemukan gas alam terbesar sepanjang sejarah yang ditemukan di Laut Hitam," seperti itulah tanggapan Presiden Erdogan di Istanbul pada Jumat (21/8/2020) dikutip GNFI dari Bloomberg.

Gas alam tersebut ditemukan kapal pengebor nasional Turki bernama Fatih. Gas alam ditemukan di sumur Tuna-1 sekitar 100 mil laut di pantai utara Turki di lepas pantai Laut Hitam. Kapal Fatih sendiri sudah berlayar mencari titik-titik pengeboran sejak 20 Juli 2020 lalu.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
info gambar

Cadangan gas alam di sumur Tuna-1 yang kemudian diberi nama ladang gas Sakarya sesuai dengan nama Provinsi Turki di dekat lokasi penemuan tersebut. Dilaporkan ada sebanyak 320 miliar meter kubik yang ditemukan tim pengebor kapal Fatih. Diharapkan Turki, cadangan gas alam ini bisa mereka produksi pada 2023, bertepatan dengan Hari Jadi ke-100 Republik Turki.

Selain itu Turki juga berharap ada kabar baik dari Laut Mediterania bagian timur di mana ada kegiatan eksplorasi serupa menggunakan kapal Oruc Reis. "Kami berharap bisa melihat kabar baik yang serupa di Mediterania, kami akan mempercepat operasi kami di sana dan melanjutkan kegiatan pengeboran kami," katanya.

Terbantu Delapan Tenaga Ahli dari Indonesia

Penemuan gas alam yang besar disambut baik oleh Presiden Erdogan. Tak lupa ia memberi selamat kepada para pejabat dan pekerja yang telah membantu tercapainya penemuan bersejarah ini.

Dari sekian banyak pekerja di kapal Fatih, terdapat delapan orang warga negara Indonesia (WNI) yang turut andil dalam pencarian dan penemuan gas alam tersebut. Fatih memang kapal pengebor milik Turki, tetapi para tenaga ahlinya datang dari berbagai negara sahabat, salah satunya dari Indonesia.

''Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling, itulah kenapa kami dipekerjakan di sini dan melatih tenaga lokal,'' kata Beni Kusuma Atmaja, alumni Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bekerja di kapal tersebut.

Kapal tanker The Fatih.
info gambar

Beni Kusuma Atmaja, tidak sendiri, karena terdapat tujuh orang Indonesia lain dalam misi penemuan sumber cadangan gas Turki. Selain Beni, WNI lainnya yang ikut dalam misi penemuan sumber cadangan gas Turki ialah Randyka Komala, Master of Science University of Abredeen; Bahriansyah Hutabarat, SMK Negeri 1 Balikpapan; Rifani Hakim, STM Negeri Balikpapan; Dian Suluh Priambodo, D-3 Teknik Instrumentasi dan Elektronika Migas STT Migas Balikpapan; Hardiyan, D-3 Politeknik Manufacture ITB Bandung; Indra Ari Wibowo, S-1 Teknik Industri Mercubuana; Ravi Mudiatmoko, Politeknik Elektronika Institut Teknologi Surabaya (ITS). Menurut laporan Kementerian Luar Negeri, mereka bekerja di Turkiye Petrolery Offshore Technology Center, anak perusahaan Turkiye Petroleri, perusahaan minyak yang merupakan pemain penting dalam industri migas Turki.

''Kontribusi 8 Pemuda Indonesia ini tentunya patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi anak muda Indonesia untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu setinggi-tingginya,'' ungkap Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul, Imam As’ari.

Konjen As’ari juga menambahkan bahwa sudah menjadi komitmen KJRI Istanbul untuk mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal dan skilledworker Indonesia di Turki.

Keterlibatan kedelapan pemuda Indonesia tersebut telah membuktikan Indonesia mampu bersaing di pasar tenaga kerja teknologi tinggi di dunia. Ke depan, diharapkan semakin banyak pemuda Indonesia yang mampu berkontribusi positif bagi perkembangan Indonesia maupun dunia internasional.

---

Referensi: Bloomberg.com | Kemlu.go.id | Worldoil.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini