Penulis Indonesia Ternyata Buat Buku Tertebal Sejagat, Kalahkan Punya Agatha Christie

Penulis Indonesia Ternyata Buat Buku Tertebal Sejagat, Kalahkan Punya Agatha Christie
info gambar utama

Pada 9-10 November 2010 silam, yang juga bertepatan dengan Hari Pahlawan, Indonesia pernah kedatangan seseorang yang dianggap sangat penting di seluruh dunia. Barack Obama kala itu yang tengah memimpin negara adidaya, Amerika Serikat, singgah ke Indonesia.

Kunjungannya kala itu bahkan disebut-sebut membawa makna sentimental tersendiri bagi Obama. Itu karena Indonesia pernah menjadi bagian dari hidup Obama bahkan menjadi rumah selama empat tahun di masa kanak-kanaknya.

Sosok Obama yang menjadi fokus saat itu juga tidak dilewatkan oleh penulis kenamaan Damien Dematra. Pasalnya buku yang ia tulis berjudul Obama dan Pluralisme itu akan diluncurkan bertepatan dengan kedatangan Obama.

Bukan buku biasa. Buku ini bahkan disebut telah memecah rekor dunia sebagai buku tertebal sejagat dengan ketebalan 34 cm atau 5.247 halaman. Ketebalan buku ini pun sudah menyaingi buku novel karangan penulis kenamaan Agatha Christie yang jumlahnya 4.032 halaman yang berjudul Miss Marple.

‘’Sudah diakui oleh Guinness World Records dan Museum Rekor Dunia Indonesia,’’ ungkap Damien dikutip Tempo pada Senin (8/11/2010).

Bukan Penggemar Barack Obama

Damien Dematra
info gambar

Penulis yang sudah menulis 62 novel, 57 skenario, dan 28 film ini sebenarnya bukan penggemar Barack Obama. Justru Damien mengaku lebih menggemari sosok Hillary Clinton, yang merupakan pesaing Obama. ‘’Saya dulu penggemar Hillary Clinton, waktu dia kalah, saya sedih,’’ akunya dikutip Vivo pada Selasa (9/11/2010).

Namun, dalam jamuan makan malam pada November 2009, Damien ditantang oleh salah satu petinggi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk membuat karya tentang Barack Obama. Kenyataannya, buku Obama dan Pluralisme bukan satu-satunya buku Damien yang menceritakan sosok Obama.

‘’Setelah menulis Obama Anak Menteng dan mengenal lebih dalam kepribadiannya yang luar biasa, saya menjadi penggemarnya,’’ ungkap Damien dikutip Republika, Selasa (9/11/2010).

‘’Bahkan ada yang bilang saya tergila-gila,’’ katanya lagi sambil terkekeh dikutip Vivo.

Untuk membuat buku setebal itu, Damien ternyata hanya butuh waktu kurang dari satu tahun untuk menyelesaikannya. Sedangkan waktu pencetakannya dikerjakan hampir 40 orang dalam waktu lima hari lima malam.

Sebagai penggagas dan koordinator nasional Gerakan Peduli Pluralisme, ada salah satu alasan Damien pada akhirnya membahas Obama dari sisi pluralisme. Kepada Tempo dia mengungkapkan, ‘’Saya mencoba create awareness dalam masyarakat bahwa pluralisme dan perbedaan itu sah-sah saja.’’

Meski begitu, Damien enggan memberikan buku ini kepada Obama, kecuali jika Damien diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Obama. Meski begitu, Damien mengungkap bahwa tujuan pembuatan buku tebal itu bukan untuk bertemu Obama.

‘’Oh… tidak, soal ketemu Obama itu bonus,’’ katanya dikutip Vivo pada Selasa (9/11/2010).

Damien memang dikenal sebagai penulis novel ''spesialis Obama'' sejak pertama kali mengangkat soal sosok tersebut mulai November 2009. Buku pertamanya Obama Anak Menteng yang rilis pada Maret 2010 sempat menjadi perbincangan. Bahkan karyanya ini juga diangkat menjadi sebuah film.

Setelah meluncurkan buku tebal ini, Damien pun meluncurkan buku Obama dari Asisi. Buku ini menceritakan teman-teman SD dan tetangga Obama selama ada di Indonesia.

Lalu ada pula Obama and Me, kisah Obama yang Damien gali dari sosok Turdi, seorang transseksual. Turdi ini adalah pengasuh Obama yang baru ditemukan oleh Damien setelah rilis Obama Anak Menteng.

''Dia mengganti identitas menjadi Mbak Evi. Nggak tahu ada di mana. Dia baru ditemukan tiga minggu setelah Obama Anak Menteng dirilis. Infonya saya dapat dari seorang wartawan CNN,'' ungkapnya dikutip JPNN, Kamis (21/10/2010).

Tak berhenti sampai disitu, Damien juga sudah menggarap novel ber-setting Obama dengan judul Messages to President Obama. ''Dalam buku itu nanti ditambah dengan surat-surat pilihan yang ditulis SD Asisi,'' tuturnya.

Rekor Itu Ternyata Sudah Terpecahkan

Buku Tertebal Dunia 2020
info gambar

Saat GNFI mengonfirmasi pada laman Guinness World Records, nampaknya rekor dunia Damien baru saja dipecahkan oleh penulis lainnya. Pasalnya salah satu penulis bernama Gyanjivandasji Swami dari Gujarat, India, mampu meluncurkan buku dengan ketebalan yang lebih banyak dibandingkan buku Damien.

Rekor ini berhasil Swami pecahkan pada 2 Februari 2020 dengan judul buku Shree Haricharitramrut Sagar yang menceritakan biografi Bahgwan Shree Swaminarayan, sosok yang dianggap memiliki perjalanan hidup yang suci.

Buku yang ditulis selama 13 tahun, 5 bulan, dan 14 hari ini berhasil selesai dalam 12.404 halaman dengan berat mencapai 33,15 kilogram. Oleh karena rekor baru ini, nampaknya status buku tertebal sejagat yang sebelumnya ditahtakan kepada Damien harus beralih kepada Swami dari India.

Meski begitu, Damien masih dianggap fenomenal karena mampu ‘mengalahkan’ seorang novelis ternama dunia Agatha Christie.

Kawan GNFI tertarik baca buku Damien?

--

Sumber: Tempo.co | Republika.co.id | Viva.co.id | JPNN.com | GuinnessWorldRecords.com | Amazon.co.uk

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini