Benyamin Sueb Mejeng dalam Google Doodle

Benyamin Sueb Mejeng dalam Google Doodle
info gambar utama

Google Doodle adalah produk Google yang bertugas mengingatkan pengguna internet. Dalam setiap waktu, Google merayakan peristiwa atau tokoh tertentu dalam bentuk doodle atau coretan artistik.

Pada 22 September 2020 misalnya, Google Doodle menampilkan tokoh seniman Betawi legendaris, Benyamin Sueb. Pemeran Babeh Sabeni dalam sinetron 90-an, Si Doel Anak Sekolahan, bersanding dengan berbagai instrumen seni khas Betawi, terompet tanjidor dan ondel-ondel.

Benyamin dalam Google Doodle.
info gambar

Dalam penjelasan resminya, Google menyebut doodle pada 22 September 2020 diilustrasikan oleh seniman asal Indonesia, Isa Indra Permana. Google Doodle ini dibuat untuk mengenang Benyamin selaku aktor ikonik, komedian, penyanyi, penulis lagu, sutradara, penulis dan juga seorang produser film.

Sekilas Mengenai Benyamin Sueb

Benyamin Sueb dikenal sebagai seniman walaupun itu bukanlah cita-cita awal yang ada dibenaknya. Menjadi pilot merupakan impian dari tokoh asal Kemayoran, Jakarta Utara itu. Namun karena tidak mendapatkan restu menjadi pilot dari sang ibu, ia mesti mengubur mimpinya.

Benyamin lalu bekerja menjadi kondektur bus Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Nasibnya kemudian beruntung setelah berkecimpung di dunia seni. Tentunya sebagai seniman akar rumput, sebagai seniman jalanan di kawasan Senen.

Ia pertama kali memasuki panggung hiburan pada tahun 1950-an sebagai anggota dari "Melody Boys," sebuah band yang menarik perhatian internasional. Benyamin kemudian mengandalkan idiom musik Betawi yang lebih tradisional untuk menulis lagu-lagu hitsnya, seperti Nonton Bioskop dan Hujan Grimis. Dia juga membantu merevitalisasi gaya gambang kromong melalui lagu-lagu kesayangan seperti Ondel-Ondel.

Melihat perjalanannya, karier akting Benyamin dimulai pada awal tahun 70-an, dan melalui gaya komedinya yang khas, dia mendapat pujian karena berhasil melukiskan budaya Betawi yang lebih akurat. Ia mendapat pujian untuk peran dalam film seperti Intan Berduri (1972) dan Si Doel Anak Modern (1976), keduanya membuatnya mendapatkan penghargaan Aktor Terbaik pada Festival Piala Citra. Semasa hidupnya, Benyamin telah mempopulerkan budaya Betawi kepada masyarakat Indonesia dengan membintangi lebih dari 50 film dan menjadi komposer bagi lebih dari 300 lagu asli karyanya.

Benyamin memerankan transgender dalam film Betty Bencong Slebor (1978).
info gambar

Dalam berseni baik itu menyanyi maupun akting, Benyamin dianggap sebagai orang yang doyan berimprovisasi. Rano Karno, pemeran Doel, merasakan itu ketika beradu akting dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

"Kadang-kadang keselnya apa? Skenario itu nggak dipake sama dia. Ngomong asal sejiblek dia aja," ujar Rano yang dilansir GNFI dari Discography KOMPAS TV mengenai Benyamin Sueb.

Hal yang sama juga dirasakan aktris lawas Connie Sutedja. Ketika menjadi lawan main di film Benyamin Koboi Ngungsi, Connie tiba-tiba dikatai 'babon'. "Lu gila, panggil gue 'babon', nggak ada di naskah!'' protes Connie. "'Kan biar serius'," ucap Connie menceritakan jawaban Benyamin.

Selain menciptakan berbagai karya musik dan film, Benyamin juga mendirikan Radio Ben pada 1990, yang menjadi satu-satunya stasiun radio di Indonesia yang didedikasikan untuk Betawi. Radio Ben sendiri masih terus memainkan musik-musik Benyamin hingga hari ini.

Mengapa Tanggal 22 September?

Benyamin Sueb lahir di Batavia/Jakarta, pada 5 Maret 1939 dan wafat pada 5 September 1995 dalam usia 56 tahun. Lantas, mengapa mengapa Google Doodle bertemakan Benyamin Sueb dipilih pada tanggal 22 September?

Rupanya tanggal tersebut juga bersejarah bagi Benyamin Sueb. Pada 2018 lalu, nama pelantun lagu Nangke Lande dan Kompor Mleduk tersebut disematkan di sebuah taman yang terletak di bilangan Jatinegara.

Taman yang bernama Taman Benyamin Sueb tepatnya berada di bekas Gedung Kodim 0505 Jatinegara, Jakarta Timur, depan Stasiun Jatinegara yang kini menjadi Pusat Kebudayaan Betawi. Dulu sebelum menjadi Gedung Kodim, tempat ini merupakan villa bagi Bupati Meester Cornelis - nama Jatinegara pada zaman belanda. Sebelum direvitalisasi dan disulap menjadi destinasi wisata, tempat ini mengalami pemugaran pada 2013.

Taman Benyamin Sueb di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.
info gambar

Peresmian Taman Benyamin Sueb di Pusat Kebudayaan Betawi dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 22 September 2018. Berdirinya taman ini tak lepas dari keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk memiliki lokasi sebagai wadah untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sejarah dan budaya Betawi.

Di dalam Taman Benyamin Sueb terdapat sebuah museum yang menyimpan benda-benda koleksi peninggalan legenda budayawan Betawi tersebut. Pihak keluarga Benyamin sebelumnya telah menyetujui agar barang-barang sang tokoh Betawi diletakkan di museum ini.

Adapun beberapa barang tersebut seperti foto-foto, pakaian, poster film, serta benda peninggalan sejarah lainnya. Putra Benyamin, Biem Triani Sueb mengatakan, pihak keluarga sudah lama menginginkan pembangunan taman tersebut.

"Taman Benyamin Sueb telah diimpikan sejak lama. Tentunya keinginan almarhum tentang adanya taman budaya Betawi," ujar Biem dikutip GNFI dari Kompas. Selanjutnya, bangunan yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ini akan menjadi pusat kebudayaan Betawi yang juga bisa dimanfaatkan sebagai pusat kesenian warga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini