7 Film Indonesia dengan Rentang Sekuel Terlama

7 Film Indonesia dengan Rentang Sekuel Terlama
info gambar utama

Beberapa film Indonesia yang dibuat sekuel biasanya diangkat dari sebuah novel yang memiliki plot cerita yang banyak. Tidak heran, mereka pun memiliki segmentasi penggemarnya sendiri. Namun, bagaimana dengan film-film yang akan GNFI bahas ini.

Awalnya, film ini tidak pernah direncanakan untuk dibuat sekuel atau lanjutan cerita dari film pertamanya. Namun siapa sangka pihak produser dan sutradara justru memberikan kejutan dengan membuat sekuel cerita tersebut dalam rentang waktu yang sangat lama.

Beberapa di antaranya dibuat lebih dari satu dekade atau bahkan dua dekade setelah film pertamanya. Tak jarang justru film sekuelnya juga mampu ‘’menyaingi’’ kesuksesan film pertamanya.

Berikut tujuh film Indonesia dengan rentang sekuel terlama.

Arisan! (2003) : 8 Tahun

Sekuel Film Arisan!
info gambar

Pertama kali film ini rilis dan ditonton oleh masyarakat, film garapan sutradara Nia Dinata dan ditulis oleh Joko Anwar ini sempat merebut perhatian. Memiliki unsur komedi yang tak biasa, film Arisan! mengisahkan persahabatan tiga orang dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Leila S. Chidori dalam tulisannya di Tempo pada 19 Desember 2011 silam memuji bahwa, ‘’Arisan! berhasil menunjukkan kebiasaan para sosialita berpameran matera dengan sebuah satir, dalam film ini segala keinginan terlalu penuh sesak: botox, perkawinan semu dan hubungan klise Sakti-Gerry serta Nino-Octa.’’

Leila melanjutkan, ‘’Sementara orientasi seksual dalam Arisan! justru disikapi dengan kearifan. Dalam film ini tokoh kesayangan kita jauh pada sebuah kenyataan klise.’’

Meski sempat menuai kontroversi, film ini justru bersinar di Festival Film Indonesia 2004. Dari 10 nominasi, film ini sabet lima piala citra, termasuk memenangkan kategori Film Terbaik. Setelah mendapatkan penghargaan ini, Arisan! pernah dibuatkan serial televisinya.

Awalnya, Nia mengaku tidak ada niatan untuk membuat sekuel Arisan!. ‘’Tapi banyak orang menanyakan, termasuk pemainnya, sekuelnya dibiking nggak? Lalu saya perhatikan film Indonesia kebanyakan bertema remaja atau hantu. Jadi saya pikir kenapa nggak bikin sekuel Arisan! saja,’’ ungkapnya dikutip Kompas (04/04/2011).

Sayangnya, film Arisan! 2 tidak mampu melanjutkan kecemerlangan dan keberhasillan kesuksesan film pertamanya. Film ini hanya mendapat skor IMDb 6,6 dan tak mampu kembali bersinar di Festival Film Indonesia.

Ayat-Ayat Cinta (2008): 9 Tahun

Sekuel Ayat-Ayat Cinta
info gambar

Menjadi salah satu film drama religi yang sukses, belum lagi banyak para penggembar yang kepincut dengan sosok Fahri yang diperankan Fedi Nuril, Habiburrahman El Shirazy mengaku diteror pembaca. Pasalnya para pembaca sering mempertanyakan bagaimana kehidupan Fahri setelah ditinggal mati oleh Maria, dan hidup bersama Aisyah.

‘’Permintaan dari pembaca sejak film itu ada sangat besar sekali, mereka banyak mempertanyakan nasib Fahri. Saya diteror pembaca sampai saya bertapa di Salatiga untuk menyelesaikan novel ini,’’ ungkap Habiburrahman dikutip Republika (07/07/2017).

Hingga akhirnya pembuatan film Ayat-Ayat Cinta 2 dengan menceritakan karakter Fahri dengan dimensi yang berbeda. Konflik yang dibangun pun sangat jauh berbeda dengan Ayat-Ayat Cinta pertama. Sekuel yang mengambil latar asli Edinburgh, Skotlandia, London, dan Budapest ini pada akhirnya mampu menarik 2,8 juta penonton. Lebih sedikit dibandingkan film pertamanya yang menembus 3,6 juta penonton.

Ada Apa dengan Cinta? (2002): 14 Tahun

Sekuel Ada Apa Dengan Cinta
info gambar

Awalnya, Miles Films nampak sengaja membuat para penggemar Rangga dan Cinta ini dirundung rasa penasaran akan kisah cinta jarak jauh kedua tokoh tersebut. Sebuah drama romantis yang membuat para penonton bertanya, ‘’Bagaimana nasib hubungan Cinta dan Rangga yang ‘Entah mengapa berpisah saat mulai terjalin’?’’

Sebuah ungkapan yang juga ada dalam lirik lagu Suara Hati Seorang Kekasih karya Melly Goeslaw dan Anto Hoed.

Mira Lesmana, produser sekuel ini sebenarnya tidak ada rencana untuk membuat sekuel dari film AADC. Ini karena menurutnya film itu sudah selesai dengan framing akhir yang bahagia. AADC pun sudah melekat dan menjadi tren pada generasi saat itu dan di generasi selanjutnya.

‘’Buat saya film itu sudah selesai,’’ ungkap Mira dikutip Republika (14/04/2016).

Namun konklusi itu terpatahkan setelah reuni satu dekade pemain dan kru AADC yang terjadi pada 2012 lalu. Pasalnya momen itu mengubah pandangan Mira. Melihat para pemeran AADC kembali berkumpul dan tumbuh dewasa telah menarik perhatiannya. Dia mengungkapkan, seperti ada masa 10 tahun yang hilang dan tidak terkisahkan dari para tokoh AADC.

Meski baru mulai penggodokan kisahnya empat tahun kemudian, alhasil sekuel AADC 2 mendulang kesuksesan yang sangat besar. Animo masyarakatnya terasa hingga Malaysa dan Brunei Darussalam. Terhitung film ini telah menarik perhatian 3,6 juta penonton dengan laba sekitar Rp109,9 miliar.

Jawaban akan kisah Cinta dan Rangga terjawab sudah. Kisah pertemanan Cinta dkk pun memberi kejutan yang meninggalkan kesan tersendiri bagi para penonton.

Eiffel I’m In Love (2004): 14 Tahun

Sekuel Eiffel I'm In Love
info gambar

Tren film Eiffel I’m in Love juga disebut-sebut memberikan gebrakan baru untuk film bergenre drama romantis di Indonesia. Kisah klasik tentang benci jadi cinta antara Adit dan Tita ini juga berhasil menarik perhatian. Sayangnya, kisah kehidupan hubungan jarak jauh yang dilewati Adit dan Tita baru terungkap 14 tahun setelahnya.

Shandy Aulia, pemeran Tita pernah mengungkapkan bahwa sebenarnya sekuel film ini sudah direncakan sejak lama. Bahkan sejak tahun 2017, skrip sudah dipegang dan dipelajari olehnya. Hanya saja, kendala produksi dari pihak Soraya Intercine Films yang akhirnya membuat pembuatan sekuel ini membutuhkan waktu yang lama.

‘’Prosesnnya nggak mudah dan PH (production house) untuk produksi film ini bukan hanya mempersiapkan dengan matang, tidak hanya sekadar bisnis karena film pertama laris, lalu buru-buru dibikin yang kedua. Nggak kayak gitu. Jadi memang karena treatment-nya very special,’’ ungkap Shandy kepada Kumparan (12/02/2018).

Sekuel ini menjadi jawaban akan kisah cinta Adit dan Tita selama 12 tahun. Tentu saja film ini mengedepankan kisah jatuh-bangun hubungan cinta jarak jauh dan fokus pada satu konflik yang biasa dirasakan oleh pasangan yang menjalin hubungan cinta dalam waktu yang lama.

Dealova (2005): 16 Tahun

Sekuel Dealova
info gambar

Kisah cinta segitiga antara Ibel, Karra, dan Dira ini rencananya akan muncul kembali dalam sekual film Dealova 2. Film ini diperkirakan akan tayang pada akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022, dengan harapan pada Januari 2021, situasi sudah menjadi normal pasca pandemi Covid-19.

Kisah cinta remaja yang sebelumnya diperankan oleh Jessica Iskandar, Ben Joshua, dan Evan Sanders ini rencananya akan dibintangi oleh Givina, Harris Virzha, dan Dikta Wicaksono pada sekuelnya. Meski begitu belum diketahui konsep film ini apakah akan melanjutkan kisah cinta segitiga pada Dealove pertama atau ceritanya akan dibuat ulang.

Meski begitu, produser Dealova 2, Andibachtiar Yusuf pernah mengatakan bahwa benang merah film sekuel ini akan sama dengan versi pertamanya, yaitu kisah tentang gadis muda (Karra) yang jatuh cinta dengan lelaki yang lebih tua dari dia.

Ketika disinggung mengenai sisi ceritanya, Yusuf menjelaskan, kisah ini masih ada hubungannya dengan semesta Dealova pertama. Jika sebelumnya dikisahkan tentang Karra, maka kali ini akan mengangkat kisah dari Ibel dengan permasalahan yang hampir sama.

Yusuf pun mengungkap bahwa Dealova 2 ini masih akan mengangkat cerita dunia basket yang dulu dicintai tokoh Karra. Sutradara yang akan menggarap film ini nantinya adalah Ray Nayoan.

Nagabonar (1987): 20 Tahun

Sekuel Nagabonar
info gambar

Setelah menyabet penghargaan Film Terbaik pada Piala Citra Festival Film Indonesia 1987, rupanya Deddy Mizwar berambisi untuk mewujudkan dan melanjutkan karakter Nagabonar. Dalam sekuel Nagabonar Jadi 2 ini tidak ada lagi perang, tidak ada lagi tembak-tembakan.

Nagabonar kala itu bukan lagi menghadapi para penjajah, namun harus menghadapi dan melawan era globalisasi serta kapitalisasi.

‘’Kalau dulu Nagabonar digunakan untuk melihat ke belakang (masa lalu), maka Nagabonar yang sekarang adalah untuk melihat ke depan (masa depan). Nagabonar Jadi 2 mengajak kita untuk kembali melihat Indonesia dari hati,’’ ungkap Deddy Mizwar, pemeran sekaligus sutradara sekuel tersebut dikutip Antaranews (27/03/2007).

Film yang dibintangi Tora Sudiro, Darius Sinathrya, dan Wulan Guritno itu cukup jadi perbincangan pada tahun rilisnya 2007 silam. Sayangnya, sekuelnya belum mampu melewati prestasi film sebelumnya karena hanya masuk di sejumlah nominasi di Festival Film Indonesia.

Petualangan Sherina (2000): 20 Tahun

Seperti pada sekuel Ada Apa Dengan Cinta 2, kini lagi-lagi Miles Film memberi kejutan dengan membuat sekuel film drama musical Petualangan Sherina. Meski sebenarnya kabar soal hadirnya sekuel film popular pada tahun 2000 itu masih berupa ‘kode’ yang kerap dilontarkan oleh Riri Riza sebagai sutradara. Kode tersebut juga pernah datang dari pemeran utamanya, Sherina Munaf.

‘’Kalau teman-teman di sini bertanya soal Petualangan Sherina 2, saya, Mira (Mira Lesmana), Miles Films, sama Sherina itu sangat-sangat get along well. Kita senang banget selalu bersama-sama. Bersama-sama itu menjadi waktu yang istimewa. Jadi gimana nih, Sher?’’ ungkap Riri.

‘’Gimana, ya. Sebelum pandemi ini kita lagi sering brainstorm. Apakah itu? Ditunggu saja,’’ jawab Sherina.

Itu adalah percakapan yang dilakukan antara Riri dan Sherina pada momen siarang langsung Instagram di akun @milesfilms 23 April 2020 silam.

Mathias Muchus, pemeran ayah Sherina sekaligus suami dari produser Mira Lesmana sebelumnya pernah mengkonfirmasi tentang rencana sekuel film ini.

‘’Masih di keep story-nya sama Mira. Sekarang mereka masih develop ceritanya,’’ ungkap Mathias dikutip Tirto (19/2/2020).

Pada film pertamanya, Petualangan Sherina memang terbilang sukses setelah mampu tayang di berbagai festival film internasional seperti di Busan, Kairo, Singapura, hingga Fukuoka. Kita tunggu saja ya kabar baiknya.

Siapa yang nggak sabar sama sekuel Petualangan Sherina?

--

Sumber: Kincir.com | Majalah Tempo | Kompas | Republika | Beritagar | Kumparan | Pikiran Rakyat | Antaranews | Tirto

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini