Buah Pemikiran Jusuf Kalla yang Jadi Contoh Bagi Negara-Negara Berkembang

Buah Pemikiran Jusuf Kalla yang Jadi Contoh Bagi Negara-Negara Berkembang
info gambar utama

Tanpa banyak kita ketahui, Indonesia ternyata meraih pencapaian yang luar biasa. Siapa sangka, dari tahun 2010 hingga 2018, Indonesia melipatgandakan proporsi masyarakatnya yang memiliki akses universal memasak bersih tanpa polusi, yakni dari 40 persen menjadi 80 persen. Hal ini dilaporkan dalam Energy Progress Report dari International Energy Agency (IEA) beberapa waktu lalu. Sebuah pencapaian yang mengesankan dibandingkan dengan negara-negara, misalnya India yang bergerak cukup lambar dari 30 persen menjadi 50 persen, dan juga negara-negara Sub-Sahara Afrika yang masih di bawah 20 persen.

Salah satu sumber polusi dalam ruangan terbesar di negara berkembang adalah memasak dengan bahan bakar tak bersih, seperti kayu bakar dan minyak tanah. Pembakaran bahan bakar ini menghasilkan polutan berbahaya, mencapai 100 kali lipat dari standar aman yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut WHO, polusi udara dalam ruangan menyebabkan kematian empat juta orang setiap tahun, dan menjadikan polusi dalam ruangan menjadi salah satu penyebab utama kematian di negara-negara berkembang.

Pada tahun 2007, pemerintah Indonesia memulai program konversi bahan bakar memasak yang menggantikan minyak tanah dengan elpiji (LPG) berskala nasional. Karena pengaruh langsung dan berskala besar pada memasak bersih tanpa polusi, program konversi memberikan kesempatan untuk menilai manfaat memasak bersih tanpa polusi.

Partikel halus dari pembakaran elpiji sekitar 46-76 persen lebih rendah daripada partikulat dari pembakaran minyak tanah. Mengganti minyak tanah dengan elpiji dapat menurunkan partikulat halus dalam ruangan ke konsentrasi yang 2 hingga 6 kali lipat dari tingkat aman yang direkomendasikan oleh WHO.

Program konversi ini menyebabkan penurunan angka kematian bayi secara signifikan, karena bayi yang baru lahir adalah kelompok yang paling rentan terhadap polusi. Peralihan ke bahan bakar yang lebih bersih menghasilkan 137-293 lebih sedikit kematian bayi di antara 19.571 kelahiran hidup yang diamati dalam data tersebut.

Bahan bakar memasak yang kotor bukan satu-satunya sumber polusi dalam ruangan. Asap tembakau dan sumber pembakaran tidak sempurna lainnya (seperti dupa dan lilin) ​​juga mencemari. Polusi udara dalam ruangan dapat memiliki efek kesehatan yang lebih parah daripada polusi udara luar ruangan, karena kebanyakan orang menghabiskan sekitar 90 persen waktunya di dalam ruangan dan lebih dekat dengan sumber pencemaran udara dalam ruangan. Karena ada manfaat kesehatan yang jelas dari menjaga kualitas udara dalam ruangan, masyarakat harus diberi tahu secara terus menerus tentang pentingnya hal tersebut.

Mendorong orang untuk beralih ke teknologi baru seringkali menjadi tantangan. Tetapi menggabungkan subsidi untuk 'bahan bakar bersih' dengan pembatasan 'bahan bakar kotor' dapat memungkinkan tingkat adopsi yang tinggi dari teknologi baru dan lebih bersih. Kombinasi ini juga mencegah rumah tangga kembali menggunakan bahan bakar kotor.

Sebagai hasil dari kebijakan-kebijakan ini, Indonesia berubah dari salah satu negara dengan proporsi populasi memasak bersih yang terendah menjadi salah satu negara dengan proporsi tertinggi di negara berkembang dalam waktu kurang dari sepuluh tahun.

Program konversi bahan bakar di Indonesia memberikan pelajaran penting bagi dunia, terutama bagi negara-negara berkembang. terkait kebijakan transisi energi di negara berkembang lainnya. Namun terlepas dari keberhasilan transisi tersebut, masih ada tantangan untuk ketahanan energi masa depan dalam memasak bersih-bersih di Indonesia.

Porsi impo r elpiji telah tumbuh dari 54 menjadi 75 persen dalam delapan tahun terakhir dan kemungkinan akan meningkat lebih jauh di masa depan. Guncangan harga elpiji dapat merugikan perekonomian, serupa dengan guncangan harga minyak pada tahun 2005–2006.

Ada juga kendala infrastruktur dan sumber daya dalam mendistribusikan elpiji di seluruh Indonesia. Beberapa daerah menerima program lebih awal dari yang lain dan bahkan ada yang masih menunggu untuk mendapatkan elpiji, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Terlepas dari tantangan tersebut, Indonesia terus melakukan perbaikan - pada pertengahan tahun 2020 telah diterapkan sistem distribusi yang ditargetkan untuk memastikan bahwa subsidi elpiji hanya akan menguntungkan mereka yang berhak.

Kemajuan luar biasa dalam memasak bersih tanpa polusi ini tak lepas dari buah fikiran dan kepemimpinan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (2004-2009). Dia menetapkan tujuan ambisius untuk mengubah bahan bakar memasak yang digunakan di lebih dari 50 juta rumah tangga dari minyak tanah ke elpiji (hanya) dalam lima tahun.

=====

Artikel ini diterjemahkan dari artikel berjudul asli "Indonesia shows clean cooking saves lives":

Imelda, et al. “Indonesia Shows Clean Cooking Saves Lives.” East Asia Forum, 3 Oct. 2020, www.eastasiaforum.org/2020/10/03/indonesia-shows-clean-cooking-saves-lives/?utm_source=newsletter.

Dengan tambahan referensi:

“Trends.” Tracking SDG 7, trackingsdg7.esmap.org/time?c=World+Indonesia+India+Sub-Saharan_Africa.

“Document Details.” World Bank, documents.worldbank.org/en/publication/documents-reports/documentdetail/613191468285612553/indonesia-menuju-akses-universal-memasak-bersih-tanpa-polusi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

AH
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini