Inilah 10 Kota Terkaya di Sumatra

Inilah 10 Kota Terkaya di Sumatra
info gambar utama

Kota memang identik dengan kehidupan modern yang gemerlap. Akan tetapi, tulisan ini mengajak Kawan GNFI melihat lebih dalam, seberapa makmur kota-kota di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatra. Caranya, kita lihat bagaimana kinerja PDRB per kapita mereka mereka.

Indikator Perhitungan

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu. PDRB bisa juga didefinisikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Transaksi ekonomi yang dihitung adalah transaksi yang terjadi di wilayah domestik suatu daerah, tanpa memerhatikan apakah dilakukan oleh masyarakat (residen) dari daerah tersebut atau masyarakat lain (non-residen).

Metode yang digunakan kali ini adalah menghitung PDRB atas dasar harga yang berlaku. PDRB atas dasar harga berlaku maksudnya nilai tambah barang dan jasa, dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. Dengan menggunakan harga berlaku, kita bisa melihat pergeseran-pergeseran yang terjadi dalam sektor ekonomi. Selain itu, bisa juga untuk melihat struktur ekonomi yang dimiliki oleh suatu kota, wilayah atau provinsi.

Bisa dikatakan bahwa PDRB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian di seluruh wilayah dalam periode tahun tertentu, yang pada umumnya dalam waktu satu tahun.

Biasanya data PDRB disajikan dalam bentuk per kapita, seperti halnya pendapatan. PDRB per kapita merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah tertentu.

PDRB per kapita diperoleh dari hasil bagi antara total PDRB dengan jumlah penduduk suatu kota/provinsi. Data yang tersaji dalam bentuk ini merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu wilayah.

Kota Terkaya di Wilayah Sumatra

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 yang dirilis pada 2019, menempatkan Batam sebagai Kota terkaya di wilayah Sumatra, PDRB per kapitanya menyentuh angka Rp112,66 juta rupiah atau hampir dua kali lipat dari PDRB per kapita Indonesia. Batam merupakan markas dari beragam industri pengolahan berskala besar.

Posisi kedua secara mengejutkan diisi oleh Kota Dumai dengan PDRB per kapita sebesar Rp108,78 juta. Kota yang berlokasi di Provinsi Riau ini ditopang oleh industri minyak dan gas.

Posisi ketiga diisi oleh Medan, kota ini terkenal sebagai pusat pendidikan, ekonomi dan keuangan di Pulau Sumatra. Kota yang berstatus sebagai ibu kota provinsi Sumatra Utara ini memiliki PDRB per kapita mencapai Rp98,26 juta.

Pekanbaru menempati posisi keempat dengan PDRB per kapita sebesar Rp97,40, kota yang berstatus sebagai ibu kota provinsi Riau ini ditopang oleh kehadiran perusahaan minyak, industri pengolahan, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya.

Berstatus sebagai ibu kota salah satu provinsi terkaya di Indonesia,Tanjung Pinang berhasil menempati posisi kelima dengan PDRB per kapita mencapai Rp91,95 juta. Perekonomian kota ini Sebagian besar ditopang oleh sektor industri dan pariwisata.

Posisi keenam diisi oleh Palembang, kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera nya ini memilki PDRB Per kapita sebesar Rp86,54 juta. Perekonomian di kota ini ditopang olehs sektor perdagangan dan jasa.

Sementara itu posisi ketujuh diisi oleh Kota Sungai Penuh yang mencatatkan angka sebesar Rp77,81 juta, diikuti Banda Aceh (Rp66,27 juta), Bengkulu (Rp56,38 juta), dan Bandar Lampung (Rp53,66 juta).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini