WhatsApp, Aplikasi Terfavorit Selama 4 Tahun Terakhir

WhatsApp, Aplikasi Terfavorit Selama 4 Tahun Terakhir
info gambar utama

Kawan GNFI, komunikasi sepertinya hal yang tidak bisa dilepaskan dan dihindari manusia dalam aktivitas kesehariannya. Saat ini komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Dengan dukungan teknologi, komunikasi bisa dilakukan dengan begitu mudah dan lebih cepat terutama untuk komunikasi secara tidak langsung.

Komunikasi secara tidak langsung atau daring sepertinya lebih banyak dilakukan di masa pandemi saat ini. Komunikasi via daring mampu membuat interaksi tanpa harus bertatap muka secara langsung. Namun proses yang mudah dan praktis itu juga tak luput dari peran ponsel dan internet.

Di era digital saat ini inovasi juga tak henti-hentinya di lakukan. Saat ini juga sudah banyak aplikasi yang tersedia untuk ponsel di toko aplikasi digital, seperti di Google Play Store (OS Android) maupun App Store (iOS).

Berbagai jenis aplikasi ditawarkan mulai dari aplikasi sosial media, chatting, games, e-commerce, hingga aplikasi streaming banyak tersedia di sana.

Dengan banyaknya penggunan ponsel saat ini, secara tak langsung mendorong angka unduhan (download) aplikasi. Nah, dengan banyaknya pilihan aplikasi yang ada saat ini, kira-kira aplikasi apa saja yang paling banyak diunduh?

Berikut ulasannya, kawan.

WhatsApp moncer sepanjang 4 tahun terakhir

WhatsApp menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh © sensortower.com
info gambar

Dari data yang dirangkum Sonsor Tower, WhatsApp menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang kurun 2016 sampai 2019.

Pada tahun 2019, menurut catatan Apptopia, aplikasi ini berhasil diunduh sebanyak 759,4 juta di iOS dan Android. Meski turun sekitar 19 juta pengunduhan ketimbang tahun sebelumnya (2018, 779 juta unduhan), WhatsApp tetap menduduki peringkat pertama.

© apptopia.com
info gambar

Masuk jajaran aplikasi yang diunduh 5 miliar kali di Android

Selain menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh selama empat tahun berturut-turut, aplikasi ini juga telah diunduh sebanyak lebih dari 5 miliar kali di perangkat Android. Dengan pencapaian tersebut WhatsApp telah menambah daftar aplikasi yang telah diunduh lebih dari 5 miliar kali di ponsel Android. Aplikasi tersebut antara lain:

  • Layanan Google Play
  • Youtube
  • Google Chrome
  • Google Text-to-speech
  • Google Maps
  • Gmail
  • Google Play Music
  • Facebook
  • Suite Aksesibilitas Android
  • Google Drive
  • WhatsApp

Dengan begitu, Facebook memiliki empat dari lima aplikasi aliansi miliknya yang banyak diunduh pada tahun 2019, yakni:

  • Facebook,
  • Facebook Messenger,
  • WhatsApp, dan
  • Instagram.

Seperti yang kita ketahui, tahun 2014 Facebook resmi mengakuisisi aplikasi WhatsApp yang didirikan Brian Acton dan Jan Koum sejak tahun 2009. Akuisisi ini juga menjadi yang terbesar bagi Facebook dengan nilai 22 miliar dolar, jauh dari Instagram yang hanya semiliar dolar.

Aplikasi WhatsApp pun rupanya akrab bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, WhatsApp adalah salah aplikasi obrol yang banyak digunakan terutama di Indonesia.

Menurut Sekretaris Jenderal Kominfo Rosarita Niken pada tahun 2019 di laman Gatra.com, bahwa Indonesia memiliki sekira 171 juta pengguna internet, dan 83 persen dari jumlah tersebut adalah pengguna WhatsApp.

Banyak pengguna aktif tiap bulannya

Dalam catatan lainnya, disebut bahwa pengguna aktif bulanan WhatsApp mencapai 2 miliar pengguna secara global. Hal itu diumumnkan WhatsApp melalui blog resmi mereka pada Juli 2020.

''WhatsApp didirikan untuk menciptakan layanan yang sederhana, terpercaya, dan privat. Hari ini kami masih menggunakan komitmen yang sama untuk membantu menghubungkan dunia secara privat dan melindungi komunikasi personal bagi dua miliar pengguna kami,'' tulis keterangan resmi WhatsApp.

Pengguna bulanan WhatsApp mencapai 2 miliar © Statista.com
info gambar

Boleh jadi kepopuleran WhatsApp adalah karena memiliki satu fitur unggulan, yakni enkripsi end-to-end. Dengan sistem ini, WhatsApp mengklaim tidak akan ada pihak ketiga yang bisa membaca pesan termasuk pihak WhatsApp sendiri.

Meski begitu, peretasan masih bisa menjadi ancaman bagi pengguna WhatsApp. Menurut Sravanthi Dev selaku WhatsApp APAC Communication Director, ia mengatakan peretasan yang dilakukan beberapa waktu lalu akibat masih adanya celah keamanan dari sistem WhatsApp. Kira-kira demikian ungkapnya dalam diskusi virtual, Agustus 2020 lalu.

Rencana pengembangan WhatsApp

© Christian Wiediger/Unsplash
info gambar

Saat ini WhatsApp juga tengah menyelesaikan pembaruan dalam aplikasinya. Dilansir dari CNN Indonesia, berikut fitur-fitur yang rencananya akan dirilis WhatsApp:

  1. Bisukan notifikasi selamanya. Fitur ini akan memungkinkan pengguna membisukan obrolan atau grup selamanya tanpa ada batasan waktu tertentu.
  2. Dipakai di 4 perangkat sekaligus. Ada fitur dukungan multi-perangkat yang sudah mencapai tahap akhir pengembangan. Fitur ini memungkinkan pengguna WhatsApp masuk ke empat perangkat sekaligus tanpa perlu membuat banyak akun.
  3. Pesan terjadwal untuk hilang otomatis.WhatsApp telah menyiapkan fitur agar penggunanya bisa menjadwalkan agar pesan bisa hilang otomatis. Cara ini lebih mudah ketimbang menghapus pesan secara manual.
  4. Mudah hapus file besar.WhatsApp bisa menjadi aplikasi yang menyita memori karena penyimpanan yang besar. Namun, pengguna kesulitan memilih pesan yang paling memakan memori. Dengan fitur story usage, pengguna akan dimudahkan untuk menghapus file-file ukuran besar. Akan ada filter untuk mengetahui file mana saja yang berukuran besar yang akan dihapus.

Nah, demikian kawan, semoga informasi ini bermanfaat ya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CY
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini