Pesona Pantai Mbu'u dan Mitos Munculnya 3 Gunung Akibat Cinta Terlarang

Pesona Pantai Mbu'u dan Mitos Munculnya 3 Gunung Akibat Cinta Terlarang
info gambar utama

Kawan GNFI, berbicara soal pantai di kepulauan Indonesia memang tak pernah ada habisnya, mulai dari pantai yang populer sampai dengan pantai yang masih tersembunyi. Keduanya memang menyajikan panorama alam yang selalu memukau.

Salah satunya adalah pantai Mbu'u yang berjarak 5 km dari pusat kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Belum banyak memang turis domestik dan internasional yang mengetahui tentang pantai ini, meski begitu panoramanya tak kalah memesona dengan pantai-pantai lainnya yang terkenal di Indonesia.

Dalam Indonesia kaya dijelaskan bahwa untuk mencapai pantai ini kawan GNFI cukup menjalani waktu tempuh 15 menit saja menggunakan transportasi umum atau kendaraan bermotor dari pusat kota Ende.

Pesonanya juga bisa kawan GNFI lihat dari atas ketika sedang berada di dalam pesawat yang akan mendarat di Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende. Dari situ kawan bisa melihat dengan jelas batasan kontras garis pantai dan birunya laut, karena memang lokasi pantai ini tak jauh dari belakang bandara.

Secara administratif, pantai ini terletak di Desa Nangenesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende. Kala akhir pekan, pantai ini ramai dikunjungi warga lokal karena memang merupakan tempat berekreasi dan mencari hiburan.

Semilir angin dan aktivitas para nelayan yang sibuk mencari ikan menjadi pemandangan sejuk yang melengkapi indahnya panorama Pantai Mbu’u. Seperti disaksikan Pos Kupang, para warga lokal biasanya menikmati waktu dengan bermain air dan menceburkan diri dalam deburan ombak air laut.

Lain itu, banyak juga warga yang berdatangan dengan membakar pisang atau ubi untuk camilan sambil duduk di pinggir pantai dengan menggelar tikar. Karena tak ada retribusi khusus untuk masuk ke pantai ini karena belum dikelola secara profesional oleh pemerintah daerah, maka siapapun bisa menikmati panorama pantai ini secara bebas.

Di pantai ini, kawan GNFI juga dapat melihat aktivitas para perempuan setempat mencari batu untuk keperluan penambangan batu dan pasir. Bahkan, tak jauh dari lokasi penambangan pasir, terdapat sebuah rawa bak yang menjadi tempat para kerbau mencari makan rerumputan di sekitar pantai.

Walau tak sepenuhnya sempurna, tetapi pantai ini boleh jadi menawan. Bahkan, Elsa Nurmalasari menceritakan kisahnya dalam Kompasiana, bahwa pantai ini ternyata masuk dalam 10 pantai terindah di kepulauan NTT.

Mitos 3 pemuda Ende

Dari pantai, kawan dapat melihat jelas dan leluasa keindahan Pulau Koa, serta gunung-gunung seperti, Gunung Meja, Gunung Iya, dan Gunung Wongge. Gunung-gunung tersebut ternyata kental dengan mitos atau cerita turun temurun di masyarakat Ende.

Menurut cerita masyarakat setempat yang hingga saat ini masih berkembang adalah, pada masa silam ada tiga pemuda Ende, bernama; Meja, Iya, dan Wongge.

Mereka dikisahkan terlibat dalam cinta segitiga. Singkat cerita, warga lokal percaya bahwa mereka mengakhiri konflik cinta itu dengan menjelma menjadi tiga gunung.

Terlepas dari cerita legenda tersebut, panorama dan latar belakang keindahan tiga gunung ini akan membuat kawan GNFI tergerak untuk segera mengeluarkan kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen sebagus mungkin dari pemandangan-pemandangan tadi.

Dikatakan, waktu paling ideal untuk mendatangi Pantai Mbuu adalah selepas subuh atau jelang matahari terbit. Sebab, kala itu, panorama yang disajikan oleh alam teramat memesona.

Suasana gunung dan pantai yang tenang dan jauh dari keramaian akan membuat pikiran menjadi lebih jernih selama berada di sana. Cocok buat kawan yang ingin sekadar menyepi atau menemukan suasana baru saat liburan.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini