Sejarah Hari Ini (30 Oktober 1988) - Jakarta Dibuat Geger Mick Jagger

Sejarah Hari Ini (30 Oktober 1988) - Jakarta Dibuat Geger Mick Jagger
info gambar utama

Band rock 'n' roll asal Inggris, The Rolling Stones, sangatlah tenar di kancah internasional pada era 60-80-an dan bahkan tetap awet aktif hingga abad ke-21.

Tak bisa dipungkiri, peran sang vokalis, Mick Jagger, menjadi salah satu faktor kesuksesan band yang lahir di London tersebut.

Mick Jagger yang berbekal suara serak, lantang, dan gaya serampangan di atas panggung menjadi idola bagi anak-anak muda saat itu.

Namun, ada kalanya Mick Jagger tampil sendirian tanpa personil The Rolling Stones.

Meskipun begitu, pamornya sebagai bintang rock papan atas tetap mengundang banyak penonton yang hadir melihatnya.

Pada 1988 misalnya, Mick Jagger melakukan sejumlah tur solo yakni di Jepang, Australia, sampai Indonesia.

Di Indonesia, Mick Jagger tampil di Stadion Utama Senayan, Jakarta, pada 30 Oktober 1988.

Mick Jagger mendarat di Jakarta.
info gambar

Mick Jagger tidak sendirian. Ia ditemani sobat musisi yang sekelas dengannya antara lain Joe Satriani (gitar) dan Simon Philips (drum).

Adapun yang menyelenggara konser ini ialah Ono Artists Promotion yang dipimpin Rinny Noor, istri dari pembetot bass band rock tanah air God Bless, Donny Fattah.

Tiket masuk konser Mick Jagger saat itu dibanderol bervariasi, yaitu kelas VIP Rp 50 ribu (sekitar Rp 717 ribu pada 2020), kelas I Rp 30 ribu (Rp 430 ribu) dan Rp 25 ribu (Rp 358 ribu).

Tiket masuk konser Mick Jagger di Senayan, Jakarta.
info gambar

Dikisahkan kembali oleh Anas Syahrul Alimi dan Muhidin M. Dahlan dalam 100 Konser Musik Indonesia, ada sekitar 70 ribu penonton yang sejak siang bolong menunggu masuk ke area konser.

The Rolling Stones yang diwakili Mick Jagger menjadi simbol perlawanan generasi 60-an yang anti kemapanan. Kerusuhan menjadi "satu paket" ketika mereka menggelar konser di manapun.

Sebagai bentuk antisipasi, pihak penyelenggara merekrut 110 anggota Lembaga Karatedo Indonesia (Lemkari) dan 110 pesilat Merpati Putih sebagai panitia penyobek tiket.

Mick Jagger baru memulai aksi panggungnya pada pukul tiga sore, telat sejam dari waktu yang ditentukan.

Selama dua jam pertunjukan ia membawakan 22 lagu di mana lagu pembukanya ialah "Honky Tonk Woman" yang nge-hits pada akhir 60-an.

Gaya Mick Jagger ketika manggung mampu membakar semangat penonton yang hadir saat itu.

Ia sering berlari dari ujung ke ujung panggung bahkan menyiram penonton dengan seember air.

Mick Jagger menyirami penonton dengan air.
info gambar

Konser Mick Jagger merupakan salah satu konser musisi asing terbesar yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

Hanya saja konser ini juga tercatat sebagai salah satu konser yang berakhir dengan kerusuhan dan kericuhan besar yang diwarnai dengan aksi pengrusakan dan pembakaran sejumlah mobil yang terparkir di sekitar area pertunjukan Stadion Utama Senayan.

Sejak awal aparat keamanan yang beranggotakan 1.000 orang sudah menduga besarnya potensi kerusuhan dalam konser ini.

Kerusuhan dan kericuhan itu sendiri terjadi di luar stadion pada saat berlangsungnya konser sehingga sebagian penonton memutuskan memilih pulang sebelum pertunjukan konsernya selesai.

---

Referensi: Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id | Twitter.com/@AdibHidayatAnas | Syahrul Alimi dan Muhidin M. Dahlan, "100 Konser Musik di Indonesia" |

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini