Jakarta Ternyata Punya Inovasi Sistem Transportasi Terbaik di Dunia

Jakarta Ternyata Punya Inovasi Sistem Transportasi Terbaik di Dunia
info gambar utama

Kabar baik lagi di tengah pandemi!

Sebelum itu, tahukah Kawan GNFI kalau selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta, survei membuktikan bahwa pengguna sepeda di ibu kota meningkat hingga 1000 persen? Hal ini pernah diungkapkan pada survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).

Melihat tingginya antusiasme warga Jakarta yang beralih untuk menggunakan sepeda, pemerintah terkait pun semakin optimis untuk melanjutkan upaya berkelanjutan pembangunan jalur sepeda. Untuk diketahui saat ini jalur tersebut sudah dibangun 63 km dan ke depan akan dibangun sepanjang 500 km jalur sepeda terproteksi.

Hikmah di tengah pandemi, upaya tersebut ternyata diketahui dunia internasional. Upaya tersebut hanyalah satu di antara banyak hal yang pada akhirnya membuat Jakarta terpilih menjadi kota terbaik di dunia dalam acara penganugerahaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Kemenangan Jakarta itu diumumkan pada Jumat (30/10/2020) pada puncak acara Mobilize Virtual Summit 2020. Fakta menarik lainnya, Jakarta juga menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan STA ini.

Melalui ungkapan syukurnya di media sosial, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa Jakarta dipilih sebagai kota terbaik dengan menyisihkan puluhan kota besar lain di dunia, seperti Auckland (Selandia Baru), Bogota (Kolombia), Buenos Aires (Argentina), Charlotte (Amerika Serikat), Frankfurt (Jerman), Moscow (Rusia), San Fransisco (Amerika Serikat), dan Sao Paulu (Brazil).

Percepatan Ambisius Jakarta

Lembaga ITDP mengungkap sedikitnya ada dua kebijakan transportasi di Jakarta yang memengaruhi keberhasilan kota ini meraih STA 2021, yakni integrasi antar-moda transportasi dan upaya menciptakan jalan lingkungan yang ramah pejalan kaki serta pesepeda.

Jakarta juga dinilai melakukan percepatan yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir setelah tahun lalu sudah mampu menduduki peringkat kedua dengan gelar ‘’Honorable Mention’’ di ajang yang sama. Apalagi Jakarta punya momentum cukup besar dengan hadirnya Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).

Hadirnya dua layanan transportasi modern itu juga sudah dirancang terintegrasi dengan layanan TransJakarta yang selama ini menjadi transportasi umum unggulan dalam kota. Hal ini pula yang dipertimbangkan lembaga ITDP dalam menilai kelayakan Jakarta dalam berinovasi dalam sistem transportasi.

— ITDP (@ITDP_HQ) October 30, 2020

‘’Dalam payung JakLingko, upaya DKI Jakarta untuk dapat mengintegrasikan semua moda transportasi baik secara fisik maupun pembayaran, terbilang ambisius dalam beberapa tahun terakhir,’’ ungkap Senior Communications & Partnerships Manager ITDP Indonesia, Fani Rachmita, dalam keterangan tertulis yang diterima GNFI.

Selain moda transportasi yang terintegrasi, dalam setahun terakhir, kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, dan para pemangku kepentingan transportasi di ibu kota juga dinilai telah berhasil menghadirkan berbagai inovasi peningkatan mutu transportasi di Jakarta.

Di antaranya seperti perluasan jalur dan penambahan fasilitas sepeda, revitalisasi halte dan trotoar, serta penataan fasilitas pejalan kaki di kampung-kampung. Bahkan para pemangku kebijakan tersebut juga dinilai juga mampu berkolaborasi dengan warga Jakarta. Seperti dengan para pegiat transportasi untuk desain wayfinding, inovasi bus listrik, dan mikrotrans AC.

Untuk diketahui, jumlah pelanggan harian TransJakarta saja sempat mencapai rekor 1 juta pelanggan dalam sehari pada Februari 2020 sebelum pandemi melanda. Hal ini yang memperlihatkan bahwa transportasi publik Jakarta semakin diminati. Jumlah tersebut belum termasuk dengan jumlah moda transportasi lainnya.

Keberhasilan Jakarta juga dilihat dari integrasi microbus (angkot) dengan layanan jaringan Transjakarta. Hingga saat ini memang baru terhitung 10 operator angkot yang sepakat untuk bergabung dengan Transjakarta, nantinya ini akan dikembangkan lebih banyak lagi. Sehingga ke depan seluruh jenis layanan transportasi publik di Jakarta bisa terintegrasi.

Lalu dari sisi transportasi antar kota seperti KRL Commuter Line, para pemangku kebijakan juga dinilai sudah melakukan penataan seperti yang sudah dilakukan pada Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasisun Pasar Senen. Apalagi nantinya akan ada Terowongan Kendal yang difungsikan sebagai area khusus pejalan kaki yang menghubungkan stasiun KRL, MRT Jakarta, stasiun kereta bandara, dan halte Jakarta.

PR Jakarta Lainnya yang Juga Harus Diperhatikan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa integrasi dan banyaknya jenis moda transportasi publik yang disediakan oleh pemerintah terkait di Jakarta sangat erat kaitannya dengan angkutan-angkutan daerah penyangga Jakarta. Ini dinilai memiliki kontribusi besar, apalagi Anies bilang bahwa ini kemenangan warga dan hasil kolaborasi warga yang semakin minat menggunakan transportasi publik di Jakarta.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, kepada CNN Indonesia (Sabtu, 31/10/2020) mengatakan tidak menafikan perkembangan transportasi publik Jakarta yang setiap tahun memperlihatkan perbaikan. Meski sempat beberapa kali terkendala dalam implementasi yang terjadi sejak era pemerintahan sebelum-sebelumnya, tapi proyek dilihat akhirnya tetap berjalan. Sehingga mampu mencapai pada titik sekarang.

Selanjutnya ada beberapa pekerjaan rumah yang juga tak kalah penting diperhatikan. Djoko menyebutkan beberapa di antaranya pengaturan ojek daring, jalur sepeda yang berkesalamatan, serta yang tak boleh terlupakan adalah JR Connection atau angkutan-angkutan ke daerah penyangga.

‘’Jangan lupakan… Jakarta tidak bisa sendirian,’’ katanya.

Selain itu, Ketua Institut Studi Transportasi, Darmaningtyas, juga mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan selanjutnya. Salah satunya penertiban trotoar dari pangkalan ojek, parkir mobil, serta pedagang kaki lima.

Kawan GNFI yang di Jakarta paling suka pakai transportasi jenis apa?

--

Sumber: Kompas | CNN Indonesia | Bisnis Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini