Telkomsel Suntik Dana ke Gojek, Bentuk New Economic Dalam Negeri Berkembang

Telkomsel Suntik Dana ke Gojek, Bentuk New Economic Dalam Negeri Berkembang
info gambar utama

Pada 2018 silam, sebenarnya Telkom Group sudah pernah berencana akan masuk menjadi pemegang saham Gojek dengan rencana penyuntikan dana sebesar Rp4 triliun. Namun, rencana tersebut tidak dapat terlaksana karena terbatas restu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kala itu, Rini Soewandi.

Lalu pada hari jadi IPO PT Telkom Tbk ke-25, Telkom melalui anak usahanya Telkomsel pada akhirnya mengumumkan secara resmi telah investasi ke Gojek dengan total nilai yang digelontorkan adalah 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,1 triliun. Perjanjian investasi ini sudah ditandatangi pada 17 November 2020 lalu.

Merambah Bisnis Teknologi Digital

Bisnis Teknologi Digital
info gambar

Dalam wawancaranya bersama Inet.Detik.com, pada awal Oktober 2020 lalu, Kartika Sutandi, Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, menilai positif bentuk investasi Telkom Group ke Gojek. Kala itu penyuntikan dana dari Telkom Group belum terkonfirmasi secara resmi. Namun, jika menyoal bisnis, Telkom Group dinilai sudah tidak lagi memikirkan bisnis telekomunikasi konektivitas saja, tapi sudah harus mulai merambah ke bisnis digital.

‘’Soal bisnis connectivity, kita tak perlu ngajarin Telkom Group. Mereka sudah yang terbaik. Namun sekarang setelah bisnis connectivity, apa lagi yang harus didapatkan oleh perseroan? Saat ini bisnis connectivity pertumbuhannya hanya single digit,’’ ungkapnya pada 7 Oktober 2020 silam kepada Inet.Detik.com.

Memang benar, untuk urusan bisnis seperti itu Telkom beserta Telkomsel telah membuktikan kehadirannya di seluruh pelosok Indonesia. Bahkan hingga ke daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terpencil.

Dengan masuknya Telkom Group ke Gojek, Kartika menilai, Telkom tak lagi sekadar perusahaan pnyedia infrastruktur telekomunikasi saja, tetapi sudah menjadi one stop digital telecommunication provider. Selain dapat menarik banyak investor lanjutan, hal ini juga dilakukan untuk mengembangkan new economic, khususnya ekonomi digital.

Apalagi kedua perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Gojek akan mendapatkan keuntungan dari banyaknya pelanggan Telkomsel. Telkomsel pun dapat memanfaatkan ekosistem digital yang telah dibangun oleh Gojek.

Kolaborasi Ideal Untuk Memperkuat Ekonomi Digital dan Gaya Hidup Digital

Kolaborasi Telkomsel dan Gojek
info gambar

Investasi yang dilakukan Telkomsel ke Gojek disebut-sebut akan mendukung keduanya bersinergi dalam mengakselerasi transformasi digital dalam negeri. Pasalnya dua perusahaan ini memiliki keunggulan masing-masing yang dapat saling melengkapi. Belum lagi keduanya juga merupakan perusahaan yang sudah memiliki pasarnya masing-masing.

Gojek adalah platform dan layanan yang sudah digunakan oleh jutaan konsumen serta mitra pengemudi di Indonesia. Bahkan ekspansi ke Asia Tenggara membuat Gojek juga memiliki ratusan ribu mitra merchant yang termasuk terbesar di Asia Tenggara.

Sedangkan Telkomsel adalah operator seluler terbesar Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 170 juta pelanggan. Nantinya, kolaborasi yang dianggap sudah ideal ini berpotensi saling memperkuat layanan digitalnya. Termasuk mendorong inovasi dan produk baru untuk meningkatkan kenyamanan para pengguna dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada intinya, kolaborasi antara dua perusahan teknologi dan komunikasi terbesar di Indonesia ini adalah untuk mempertegas posisi pemain lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga akan sangat memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia, khususnya dalam aspek kehidupan sehari-hari.

Dengan begitu, pengembangan gaya hidup digital di Indonesia pun bisa diupayakan oleh dua perusahaan ini. Salah satunya yang santer terdengar adalah menyoal pengembangan solusi teknologi periklanan digital yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di berbagai skala bisnis.

Lebih lanjut Telkomsel dan Gojek juga dikabarkan akan menjalin kerjasalam dalam bidang pemberdayaan talenta melalui pertukaran pengalaman dan program pembinaan keahlian profesional. Ini dilakukan sebagi bentuk upaya meningkatkan sumber daya manusia teknologi di Indonesia.

Harga Saham TLKM Sempat Melesat 4 Persen

Saham Telkom Menguat
info gambar

Setelah pengumuman resmi investasi antara PT Telkomunikasi Indonesia Tbk dan perusahaan rintisan PT Karya Anak Bangsa itu dikabarkan. Harga saham TLKM terdampak sentimen positif dengan melesat hingga lebih dari empat persen.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I pada 17 November 2020, harta TLKM melesat 4,23 persen ke harga Rp3.200/unit. Lalu dalam sepekan terakhir saham Telkom pun masih memperlihatkan keaktifan transaksi investor. Sehingga dalam sepekan harga saham Telkom melesat 11,89 persen.

Saat pengumuman resmi itu diumumkan, saham TLKM juga diburu asing dengan catatan aksi beli bersih dengan net foreign buy mencapai Rp67,2 miliar. Hingga penutupan perdagangan pada hari itu, TLKM ditutup masih menguat di level 3070.

Adapun pada kuartal ketiga 2020 ini, Telkomsel juga tercatat mengantongi pendapatan hingga Rp21,12 triliun dengan jumlah pelanggan lebih dari 170 juta.

Sedangkan Gojek sendiri kini semakin menambahkan daftar nama investor pada perusahaannya. Melansir Crunchbase, sejak awal Gojek berdiri dan sebelum Telkomsel menyuntikan dana. Gojek telah mengumpulkan 4,8 miliar dolar AS dari 30 investor dalam 10 putaran. Investor besar yang tergabung antara lain Google, Mitsubishi, Pegasus Tech Ventures, Tencent, Facebook, Paypal, dan Visa.

--

Sumber: Inet.Detik.com | Bisnis.com | CNBC Indonesia | Techbiz.id | e27.co | Republika

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini