Upaya Membentuk Ekosistem Halal, Bisnis Plat Merah Sediakan Logistik Halal

Upaya Membentuk Ekosistem Halal, Bisnis Plat Merah Sediakan Logistik Halal
info gambar utama

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan terbanyak di dunia, Indonesia melalui pemerintah nampaknya benar-benar ingin membangunkan Si Raksasa Tidur itu. Hal ini pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan merger atau penggabungan tiga bank syariah di Indonesia.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk membentuk sistem keuangan syariah yang besar dan dapat menjadi koneksi antara ekonomi dan keuangan syariah di dunia. Pada 2017, Perry Warjiyo yang kala itu masih menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pernah menyampaikan target yang cukup ambisius.

Perry mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia, dengan target akan terealisasi tahun 2024 mendatang. Meski potensi disebut terlambat untuk digarap, namun Indonesia tidak akan kehilangan modal besar untuk bisa mengembangkan ekosistem halal seperti itu.

Membentuk ekosistem dan industri halal ini tidak hanya merambah pada sektor makanan, minuman, kosmetik, dan fesyen saja. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mursudi Syuhud, menjelaskan bahwa suatu produk disebut halal adalah mengacu pada kriteria syariat yang mencakup halal zatnya, halal cara memperolehnya, dan halal cara pengolahannya.

Pada kriteria halal cara pengolahannya, diperlukan proses produk halal yang mencakup rangkaian kegiatan untuk menjami kehalalan produk, seperti penyediaan barang, pengelolaan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, serta penjualan.

‘’Sehingga dalam rangkaian kegiatan ini memerlukan suatu sistem rantai pasok yang menjamin kualitas proses produk halal,’’ ungkap Marsudi pada bincang-bincang bertajuk Logistik Halal di Tengah Pandemi yang dilakukan oleh PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics pada Kamis (19/11/2020).

BUMN Sediakan Jasa Logistik Halal

Logistik Halal
info gambar

Negeri ini memang nampak sedang mengusahakan dan berupaya untuk membangun ekosistem halal tersebut. Salah satunya untuk membentuk suatu sistem ekonomi dan keuangan halal atau syariah. Untuk mendukung hal tersebut salah satu bisnis plat merah yaitu PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics menyediakan jasa logistik halal.

Klaim jasa logistik halal ini bisa jadi menjadi yang pertama di Indonesia. Pasalnya BGR Logistics menggandeng Sucofindo sebagai badan sertifikasi halal logistik di Indonesia. Pada acara yang sama, Direktur Utama PT Sucofindo (Persero), Bachder Djohan Buddin menyampaikan bahwa peran Sucofindo untuk mendukung logistik halal meliputi:

  • Lembaga ertifikasi produk terakreditasi
  • Lembaga inspeksi yang terakreditasi
  • Laboratortoriun pengujian halal terakreditasi
  • Sucofindo Centre for Learning & Development (SCLD)
  • Pusat kajian halal
  • Auditor halal yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

Nantinya BGR Logistics berperan untuk memastikan kualitas suatu produk dan ketelusuran produk mulai dari awal sampai dengan akhir diterima konsumen. Tidak hanya BGR Logistics saja, penyedia jasa logistik halal selanjutnya juga akan memiliki Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk menjamin kualitas kehalalannya.

Marsudi menegaskan bahwa pada prinsip logistik halal, fokusnya yaitu pada proses penanganan arus bahan yang berdasar pada pemisahan segmentasi, bukan pada deteksi atau kecurigaan.

Konteks Gaya Hidup Halal

Jika dibandingkan dengan 57 negara yang tergabung dalam organisasi internasional bernama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar. Dengan populasi masyarakat muslim yang mendominasi, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, M. Anwar Bashori, pernah menyampaikan kepada GNFI bahwa mewujudkan negara ekonomi syariah di Indonesia sebenarnya sudah tercapai dan sudah dijalani.

Hanya saja dalam praktiknya, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait kesenimbangunan antara ekonomi dan keuangan syariah. Dengan kata lain, sertifikasi halal baru berbatas pada kandungan halal atau tidaknya. Padahal dalam prosesnya, baik itu pembuatan sampai ke pendistribusian, juga mesti memenuhi kaidah-kaidah yang seharusnya.

Pemerhati Logistik dan Industri Halal, Sitta Rosdania, mengatakan bahwa kaidah ‘’halal’’ dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa untuk semua manusia dan bukan hanya untuk muslim saja.

‘’Halal sebenarnya bersifat universal yang mencakup healthy, hygiene, safety, fairness, dan ethical,’’ kata Sitta.

Dengan pangsa pasar yang besar, upaya membangun Indonesia Integrated Halal Ecosystem, dinilai Sitta sudah tidak lagi berbicara soal konteks pangan, melainkan gaya hidup halal. Hal ini bukan saja menguntungkan bagi umat muslim saja, tapi bagi seluruh rakyat Indonesia karena konsep halal merupakan konsep gaya hidup atau bahkan konsep ekonomi yang menjungjung keadilan.

Kalau kata Anwar, ‘’Ini bukan hanya untuk rahmatan lil muslimin, tapi rahmatan lil ‘alamin. Apa pun agamanya itu akan bermanfaat untuk semuanya. Jadi lebih inklusif, bukan eksklusif,’’ ujarnya kepada GNFI pada 5 November 2020 lalu.

Di tengah pandemi seperti ini, sektor logistik juga menjadi salah satu sektor yang paling diperhatikan. Pasalnya dengan masih adanya keterbatasan untuk masyarakat berkegiatan di luar ruangan, kebiasaan masyarakat dari yang tadinya berbelanja secara langsung beralih menjadi belanja online melalui platform marketplace yang ada.

Sebagai salah satu sektor yang membantu terus memutar roda perekonomian, tidak heran jika Indonesia juga penting untuk membangun ekosistem halal atau gaya hidup halal dari sektor logistik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini