Google Kucurkan Rp155 Miliar untuk UMKM dan Kurangi Pengangguran di Indonesia

Google Kucurkan Rp155 Miliar untuk UMKM dan Kurangi Pengangguran di Indonesia
info gambar utama

Pandemi Covid-19 membuat beberapa UMKM di Indonesia kelabakan, ketidakpastian pasar membuat sebagain UMKM mengalami penururan pendapatan.

Penurunan pendapatan bisa berimbas terganggunya kegiatan operasional. Karena mau bagaimanapun, setiap usaha perlu suntikan modal dan biaya untuk menanggung beban usaha.

Apabila modal dan biaya-biaya tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan usaha tersebut akan gulung tikar bahkan tutup. Efeknya, angka pengangguran akan meningkat.

Angka pengangguran terbuka di Indonesia dari tahun ke tahun.
info gambar

BPS mencatat, selama pandemi, total pengangguran bertambah 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang per Agustus atau 14,28% dari total penduduk usia kerja 203,97 juta.

Terdapat 29,12 juta penduduk usia kerja yang terkena dampak. Sebanyak 2,56 juta menjadi pengangguran, 760 ribu bukan angkatan kerja, dan 1,77 juta sementara tidak bekerja. Mayoritas atau 24,03 juta pekerja mengalami pengurangan jam kerja.

Permasalahan tersebut setidaknya mampu diringankan melalui pemberian bantuan dana hibah, baik untuk suntikan modal UMKM maupun pelatihan bagi para angkatan kerja.

Rp140 miliar untuk UMKM RI

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Google menyiapkan dana US$ 11 juta atau sekitar Rp155 miliar untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi corona.

Dari total dana tersebut, sebanyak 10 juta dollar AS atau sekitar Rp140 miliar digunakan untuk pembiayaan UMKM di tanah air.

Untuk menjalankan program ini, Google menunjung Kiva, organisasi non-profit yang memungkinkan peminjaman modal berupa uang lewat internet.

Meskipun pemberian dana ini dalam bentuk pinjaman, namun Bungan yang ditawarkan sangat rendah. Sehingga tidak terlalu memberatkan salah satu pihak.

Sepetrti yang dilansir dari Kompas.com, Danny Ardianto, Government Affairs and Public Google Indonesia mengatakan, Kiva akan bekerja sama dengan penyedia layanan keuangan lokal, di mana nanti peminjaman akan disalurkan melalui mitra-mitra yang ditunjuk Kiva.

"Tentang syarat, baik berupa sektor maupun suku bunga, dll nanti akan dikembangkan secara terpisah oleh Kiva dan lembaga keuangan (yang telah ditunjuk)," jelas Danny dalam acara bertajuk Google for Indonesia, Rabu (18/11/2020).

Dia mengatakan rincian lebih lanjut skema peminjaman modal UMKM ini baru akan dirilis beberapa waktu ke depan.

Rp15 miliar untuk kurangi pengangguran di RI

Sedangkan sisanya senilai 1 juta dollar AS atau Rp15 miliar digunakan untuk program pelatihan demi mengurangi angka pengangguran. Seperti kita ketahuai, di tengah kondisi pandemi lonjakan angka pengangguran semakin rentan karena menurunya perekonomian.

Dana tersebut akan didistribusikan melalui Google.org kepada Plan Internasional. Google menargetkan 5.200 anak muda usia 18-29 tahun yang akan menerima manfaat dari kucuran dana ini lewat pelatihan yang akan dilakukan Plan Internasional. Sebanyak 50 persen dari total peserta tersebut ditujukan bagi perempuan.

Google juga bekerja sama dengan ASEAN Foundation untuk meluncurkan program “Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment”.

Sebelum program itu berlangsung, ASEAN Foundation akan melakukan riset lebih jauh bagaimana kebutuhan skill di Indonesia setelah pandemi Covid-19. Setelah pelatihan, akan ada program job fair online yang menghubungkan pencari kerja dengan industri.

Selain itu, Google akan membantu Indonesia untuk merealisasikan potensi ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai 124 miliar dollar AS pada tahun 2025 (sekitar Rp 1.750 triliun).

Kawan GNFI, kita harapkan bantuan dana dan program tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Sehingga mampu memperbaiki kondisi operasional UMKM dan menekan angka pengangguran di Indonesia.

Referensi: Badan Pusat Statistik (BPS) | Kompas.com | Katadata.id

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini