Sejarah Hari Ini (5 Desember 1897) - Megahnya Masjid Agung Al-Karomah di Kota Martapura

Sejarah Hari Ini (5 Desember 1897) - Megahnya Masjid Agung Al-Karomah di Kota Martapura
info gambar utama

Masjid Agung Al-Karomah adalah masjid besar yang terletak di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan merupakan salah satu masjid terbesar di Kalimantan Selatan.

Mudah diakses dari seluruh kota di Kalimantan Selatan karena terletak di Jl. Ahmad Yani yang merupakan jalan utama (jalan nasional) antar kota, terutama dari Kaltim (arah utara) hingga Kota Banjarmasin, membuat masjid ini menjadi markah tanah dari Kota Martapura.

Masjid Agung Al-Karomah dulunya bernama adalah Masjid Jami’ Martapura, yang didirikan oleh panitia pembangunan masjid yaitu HM. Nasir, HM. Taher (Datu Kaya), HM. Afif (Datu Landak). Kepanitiaan ini didukung oleh Raden Tumenggung Kesuma Yuda dan Mufti HM Noor.

Pembangunan masjid ini kemudian dilakukan pada 10 Rajab 1315 Hijriah atau pada 5 Desember 1897 Masehi.

Para arsitek sengaja berangkat ke Demak untuk mendapatkan miniatur Masjid Agung Demak lengkap dengan skalanya sebagai referensi pembangunan masjid.

Struktur utama pembangunan masjid berbahan kayu ulin dengan atap sirap, dinding dan lantai papan kayu ulin.

Masjid Jami' Martapura baru berganti nama menjadi Masjid Agung Al-Karomah pada Senin 12 Rabiul Awal 1415 H atau tepat pada perayaan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.

Bangunan mengalami tiga kali renovasi di mana renovasi terakhir dilakukan pada 2004 dengan menelan biaya Rp27 miliar.

Bentuk arsitektur menggabungkan bangunan modern Eropa, Timur Tengah, tetapi tetap mempertahankan empat tiang ulin yang jadi saka guru peninggalan bangunan pertama.

Kini Masjid Agung Al-Karomah berdiri megah dengan konstruksi beton dan rangka atapnya terbuat dari baja stainless, yang terangkai dalam struktur space frame. Untuk kubahnya dilapisi dengan bahan enamel.

Di dalam masjid, sampai saat ini masih dapat ditemukan dan dilihat struktur utama Masjid Jami Martapura yang tidak dibongkar, sehingga dapat dilihat sebagai bukti sejarah mulai berdirinya masjid tersebut.

Karena kemegahannya, masjid ini pun menjadi simbol dari Kota Martapura yang dijuluki kota santri.

---

Referensi: Haluan.co | Medcom.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini