Jangan Cuma ke Gili, Tengoklah Pantai-Pantai Tersembunyi di Selatan Lombok Ini

Jangan Cuma ke Gili, Tengoklah Pantai-Pantai Tersembunyi di Selatan Lombok Ini
info gambar utama

Kawan GNFI, jika membicarakan Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB), memang tak lepas dari sejumlah Gili atau pulau-pulau kecil yang cukup terkenal untuk melakukan aktivitas air. Masing-masing kabupaten di Lombok memang dikenal memiliki Gili yang jadi andalan tujuan pariwisata para pelancong.

Tapi ada satu kawasan yang juga tak boleh kawan GNFI lewatkan ketika berkunjung ke sana, saalah satunya dengan menjelajah bagian selatan pulau yang masuk dalam administrasi wilayah Lombok tengah.

Memang, di bagian sana tak akan ditemui gili-gili seperti di wilayah Lombok lainnya, namun pesona yang ditawarkan tak kalah menarik kawan, yakni pantai-pantai yang tersembunyi dan masih sangat asri. Di antaranya ada Pantai Selong Belanak, Pantai Mawi, Pantai Semeti, yang berada dalam satu kawasan garis pantai. lain itu, ada juga Pantai Mawun.

Lengkapnya, yuk simak paparan berikut.

Pantai Selong Belanak

Pantai Selong Belanak
info gambar

Pantai Selong Belanak terletak di Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Jaraknya dari Ibu Kota Propinsi 48,7 km atau sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Pesona pantai ini memiliki hamparan air laut yang berwarna biru kehijauan dan hamparan pasir putih yang sangat lembut terbentang luas di sepanjang pesisir. Salah satu titik tuju dari pantai ini adalah pesona matahari terbenam (sunset) yang nampak elok.

Ombak laut di pantai ini juga cukup tenang, sehingga bagi kawan GNFI yang menyenangi aktivitas perairan nampaknya cocok. Lain itu, ada yang bilang pesona alam bawah lautnya juga tak kalah memesona.

Akses menuju ke pantai Selong Belanak tidak terlalu sulit. Kawan GNFI bisa menyewa kendaraan dari Kota Mataram atau dari bandara Zainuddin Abdul Madjid International Airport, atau ikut dalam paket travel trip Lombok dengan menyusuri jalur jalan raya Selong Belanak.

Pantai Mawi

Pantai Mawi
info gambar

Puas menikmati Pantai Selong Belanak, kawan GNFI bisa melanjutkan perjalanan ke pantai tersembunyi selanjutnya, yakni Pantai Mawi yang terletak di Desa Mekar Sari, Kabupaten Lombok tengah. Jika langsung dari bandara, jaraknya kurang lebih sekitar 15 km.

Untuk bisa tiba di pantai ini kita bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Pantai ini pun masih bertetangga dengan Pantai Selong Belanak di sebelah Barat. Secara umum, tak ada angkutan umum yang melewati pantai ini, hingga satu-satunya cara adalah kembali menyewa kendaraan, baik motor atau mobil.

Boleh jadi, pantai ini memiliki keunikan yang sangat khas, yakni lokasinya berada di balik bukit sehingga cuacanya cenderung teduh, dengan pemandangan langsung menghadap Samudera Hindia yang sangat luas.

Karena terletak di bibir samudera, otomatis ombaknya pun bukan kaleng-kaleng, kawan, sehingga menjadi salah satu lokasi yabg paling ingin dikunjungi oleh para wisatawan peselancar. Dan, waktu terbaik untuk menaklukkan ombak Pantai Mawi serta menikmati pesona pantainya adalah bulan Mei hingga Oktober.

Cara lainnya untuk menikmati keindahan dari Pantai Mawi adalah memandanginya dari atas bukit yang banyak bertebaran di sekitar pantai. Dari atas bukit, kawan GNFI bisa melihat keseluruhan lansekap pantai yang kontras dengan pasir putihnya, serta aksi para peselancar yang sedang beraksi di dalam gulungan deru ombak.

Pantai Semeti

Pantai Semeti
info gambar

Perjalanan selanjutnya yang bisa kawan lakukan dalam menyisir wilayah selatan Lombok adalah langsung merapat ke Pantai Semeti. Pantai yang terkenal dengan pesona matahari terbenam dan bebatuan karangnya. Meski masih berada di wilayah Desa Selong Belanak, namun pintu masuk ke pantai ini ada di Desa Mekar Sari, Kecamatan Gunungsari. Boleh jadi, karena cenderung sepi, pantai ini serasa pantai pribadi bagi pengunjung.

Belakangan, pantai ini menjadi tujuan wisata alternatif bagi pelancong yang menyukai petualangan, karena aksesnya yang memang menantang.

Pasir di Pantai Semeti cukup halus dan kemudian berangsur kasar seperti merica ketika sampai di wilayah parkir kendaraan. Air lautnya pun sangat jernih, sehingga kita bisa melihat gugusan karang, terutama ketika air surut.

Untuk total menikmati keindahan pantai ini, kawan GNFI bisa naik ke bukit yang ada disekitar pantai. Di atas bukit itu kawan bisa menyaksikan pemandangan lebih luas dan bebas dengan saujana samudra.

Pantai Mawun

Pantai Mawun
info gambar

Jika terus berjalan ke arah timur, maka kawan GNFI akan menemui satu lagi pantai tersembunyi nan elok, persisnya ada di Desa Tumpak, Kecamatan Punjut, Kabupaten Lombok Tengah. Pantai Mawun namanya, yang terletak dalam cekungan laguna.

Pantai ini memiliki bentangan yang lebih luas juga akses jalan yang lebih baik ketimbang pantai-pantai sebelumnya yang disebutkan di atas. Namun suasana di Pantai Mawun umumnya lebih ramai ketimbang Pantai Mawi

Karena terletak di laguna, tentunya deburan ombak di Mawun lebih kalem ketimbang Pantai Semeti dan Mawi. Lain itu, karangnya juga tidak sebanyak di dua pantai tersebut, hingga cocok dieksplorasi oleh peselancar pemula.

Dikelola warga sekitar

Dari empat pantai di atas, semuanya memamg belum dilengkapi infrastruktur yang memadai secara penuh. Jalanan rusak menjadi salah satu yang kerap ditemui, serta ongkos retribusi yang masih berbeda-beda pada tiap wilayah.

Hal ini terjadi karena destinasi pantai-pantai tersembunyi itu tak dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah (Pemda), melainkan masih ditangani oleh warga sekitar.

Dinas Pariwisata (Dispar) NTB memang mengakui bahwa koordinasi wilayah kunjungan ini dibantu oleh warga sekitar untuk merawat beberapa penataan kawasan itu. Bahkan, retribusi yang masuk digunakan untuk kemajuan desa-desa sekitar.

Meski begitu, dengan dilakukannya sistem Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar) oleh pemerintah pusat kini nilai-nilai retribusi bisa lebih tertib dan terjangkau.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini