Sejarah Hari Ini (13 Desember 1957) - Gema Doa Gereja Immanuel untuk Keselamatan Sukarno

Sejarah Hari Ini (13 Desember 1957) - Gema Doa Gereja Immanuel untuk Keselamatan Sukarno
info gambar utama

Tahun 1957 menjadi tahun yang mencekam bagi kepala negara Republik Indonesia, Presiden Sukarno.

Pada 30 November 1957 misalnya, Sukarno mendapatkan teror bom berupa lemparan granat dari tiga simpatisan DI/TII.

Sukarno selamat, tetapi ledakan dari granat tersebut memakan 9 korban yang di antaranya anak-anak.

Sementara itu, persoalan luar negeri dengan Belanda terkait sengketa Irian Barat juga sedang panas-panasnya.

Pasalnya, pada 29 November 1957, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan wilayah tersebut menjadi hak kekuasaan Belanda.

Dikutip dari buku A History of Modern Indonesia Since C.1200 karya Merle Calvin Ricklefs, sebagai luapan kemarahan, Presiden Sukarno melarang perayaan tradisi Sinterklas pada 5 Desember.

Tak hanya itu, sang pemimpin negara juga memerintahkan Kementerian Hukum Indonesia mengeluarkan surat pengusiran kepada 46 ribu orang Belanda untuk angkat kaki dari Indonesia.

Pihak Belanda pun tampaknya tak senang dengan perilaku Sukarno sehingga berita bohong dilancarkan.

Lewat Radio Nederland, Sukarno dikabarkan telah dimakzulkan.

Sukarno lantas membantah itu di hadapan jurnalis asing di Jakarta pada 13 Desember 1957.

Sukarno menggelar wawancara dengan jurnalis asing di Jakarta pada 13 Desember 1957.
info gambar

"Ini saya, bahagia dan ceria. Desas-desus dari Amsterdam bahwa saya telah dijatuhkan? Saya masih di sini dan sekarang memimpin sidang ke delapan Dewan Nasional. Saya kira Amsterdam sedang bermimpi," kata Sukarno dengan senyum, dikutip GNFI dari Trouw terbitan 14 Desember 1957.

Pada saat yang sama, umat Kristiani di Gereja Immanuel, Jakarta, menyimpan rasa kekhawatiran yang mendalam untuk Sukarno dan Indonesia.

Demi keselamatan pemimpin bangsa, doa pun dipanjatkan dengan dipimpin pendeta R.M. Luntungan dan dihadiri Menteri Antar Daerah/Menteri Negara Urusan Transmigrasi, Ferdinand Lumbantobing.

---

Referensi: Trouw | Star Weekly | Merle Calvin Ricklefs, "A History of Modern Indonesia Since C.1200"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini