Sejarah Hari Ini (16 Desember 1945) - Sukarno Blusukan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur

Sejarah Hari Ini (16 Desember 1945) - Sukarno Blusukan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur
info gambar utama

Presiden pertama RI, Sukarno, kerap menggunakan kereta istimewa (sekarang Kereta Luar Biasa, KLB) saat mengunjungi daerah-daerah di Pulau Jawa terutama pada masa revolusi nasional.

Misalnya pada awal tahun 1946, suasana Jakarta yang mencekam karena bentrokan antara pemuda pejuang kemerdekaan dan tentara Belanda (NICA) serta Sekutu membuat keselamatan Sukarno dan tokoh republik yang lain terancam.

Demi keamanan, Sukarno dan rombongan pun diselundupkan dengan KLB untuk dibawa ke Yogyakarta yang kemudian menjadi ibu kota sementara RI.

Namun, sebelum peristiwa penyelundupan tersebut, Sukarno sudah pernah menjajal KLB pada 16 Desember 1945.

Saat itu Sukarno beserta Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Perdana Menteri Syahrir naik KLB dari Stasiun Manggarai pukul 19.45 malam dengan tujuan meninjau daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tujuan sowan ke rakyat di daerah dilakukan untuk memperkuat semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan usaha Belanda yang hendak mengembalikan penjajahannya terhadap Indonesia.

Rombongan kenegaraan yang melakukan blusukan turut dibuntuti wartawan nasional untuk merekam kegiatan mereka, yakni Alex Mendur dan Rosihan Anwar.

Kunjungan ke Jawa Timur dan jawa Tengah itu sendiri dilakukan selama 10 hari.

Pihak Belanda yang mengetahui ini jelas tidak senang dan menanggapi apa yang dilakukan Sukarno dan rombongan sebagai "een propaganda-reis voor de Republiek" atau "perjalanan propaganda untuk Republik.

---

Referensi: Republika, "100 Tahun Mohammad Natsir: Berdamai dengan Sejarah" | Wiwi Kuswiah, "Alexius Impurung Mendur (Alex Mendur)" | Djoko Pitono, "Soekarno: Obor Indonesia yang Tak Pernah Padam" | Soebadio Sastrosatomo, "Perjuangan Revolusi"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini