Belajar Bersama Sobat Bumi (SOBI) Surabaya merupakan salah satu program kerja Sobat Bumi Surabaya, yang bekerja sama dengan Pertamina Foundation. Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan Pendampingan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bersama siswa. Program ini dikenal dengan Program PF Bangkit.
PF Bangkit ini diadakan karena adanya Pandemi Covid-19, dampaknya sangat besar bagi kehidupan dan salah satunya dalam bidang Pendidikan. Mulai dari siswa yang tidak memiliki gawai, fasilitas internet yang tidak memadai, kurangnya respon orang tua, serta kurangnya pengetahuan guru dan siswa dalam menggunakan teknologi yang menjadi hambatan besar dalam kegiatan belajar secara daring.
Maka dari itu, Sobat Bumi Surabaya bersama dengan Pertamina Foundation terdorong untuk melakukan Pendampingan PJJ dengan harapan bahwa masalah pelaksanaan PJJ dapat teratasi.
Pendampingan PJJ dilaksanakan sebanyak 14 kali pertemuan, yang sudah dimulai sejak 27 November lalu. Pertamina Foundation pun memberikan fasilitas kepada siswa berupa laptop. SOBI Surabaya dipercayai oleh Pertamina Foundation dengan mendampingi 2 sekolah, yaitu SDN Sukomanunggal I dan SDN Dukuh Kupang III.
Pendampingan ini dilakukan secara aktif oleh anggota SOBI Surabaya dengan mendatangi rumah-rumah tiap siswa. Pendampingan dilakukan selama 2 jam untuk tiap kali pertemuan. Materi yang diberikan pun disesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pihak sekolah. Selain mengulas materi yang diberikan sekolah, tim SOBI juga mengerjakan dan membahas PR yang diberikan sekolah.
Tak lupa, diberikan pula pengetahuan tentang cara merawat alam. Salah satunya dengan menanam dan merawat tanaman, serta menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini bertujuan agar para siswa semakin mencintai lingkungan sejak dini, dimulai dengan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, Belajar Bersama SOBI Surabaya merupakan program PJJ yang dapat membantu para siswa dalam memahami pelajaran sekolah, serta mencintai lingkungan dengan cara yang menyenangkan. Seperti halnya siswa bernama Afiq dari SDN Dukuh Kupang III. Tadinya, Afiq tidak bisa membaca dan tidak mau belajar. Kini, Afiq sudah bisa membaca dan mau belajar sendiri.
Ada pula Kirana dari SDN Sukomanunggal I, yang tadinya tidak bisa menghitung luas bangun datar sekarang sudah bisa. Dan para siswa yang awalnya tidak tertarik dengan pendampingan ini, tetapi di hari akhir melakukan pendampingan, para siswa tidak mau program ini selesai.
Dengan diadakannya kegiatan Pendampingan PJJ ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para siswa, guru, dan tim pendamping. Hal ini pun dapat Kawan jadikan ide untuk melakukan kegiatan sosial di tengah Pandemi Covid-19.*
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
