Pada 19 Desember 1959 atau tepat pada ulang tahun ke-10, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, meresmikan Gedung Pusat.
Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Sukarno.
Gedung tiga lantai di kompleks Bulaksumur ini menandai berdirinya perguruan tinggi pertama yang berhasil dibangun Pemerintah RI pascakemerdekaan.
Pada saat pidato pembukaan Gedung Pusat, Sukarno turut menyinggung nilai ke-Pancasila-an yang wajib diterapkan mahasiswa-mahasiswi UGM.

"Pancasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan saya minta kepada semua mahaguru, pada rektor-rektor supaya Pancasila, jiwa Pancasila itu, betul-betul dikobar-kobarkan, dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa semua," terang Sukarno lewat pidato pembukaan, dikutip dari Nilai-Nilai ke-UGM-an dan Aplikasinya karya Sutaryo.
Menurut situs resmi UGM, gedung ini digadang-gadang menjadi bangunan modern pertama buatan Indonesia.
Adapun arsitek dari gedung ini ialah G.P.H. Hadinegoro, sosok kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, yang merupakan lulusan Technische Hooge School, Delf, Belanda.

Pada 1951, Hadinegoro ditunjuk langsung oleh Sukarno yang mendambakan RI perlu memiliki universitas baru.
Ia membutuhkan waktu 9 tahun untuk membagun Gedung Pusat, yang kini tidak hanya megah, anggun, dan berwibawa, tetapi juga menyimpan nilai-nilai dan makna filosofis yang cukup mendalam.
---
Referensi: UGM.ac.id