Kenalkan, 10 Kadal 'Paling Tak Biasa' di Dunia, 3 Jenis Ada di Indonesia

Kenalkan, 10 Kadal 'Paling Tak Biasa' di Dunia, 3 Jenis Ada di Indonesia
info gambar utama

Bagi banyak orang, satwa ini disebut aneh dan unik, apapun spesiesnya. Ada yang mencintai dan ada juga yang takut kadal. Tidak seperti ular, kebanyakan kadal memiliki kelopak mata yang bisa digerakkan. Saat ini, menurut para ahli, ada lebih dari 4.675 spesies kadal, termasuk di dalamnya iguana, bunglon, tokek, monster gila, biawak, dan kadal. Banyak sekali dari mereka yang bahkan kita tak pernah melihatnya. Kali ini, ada 10 spesies kadal, dari berbagai sumber, yang mungkin memiliki 'wujud' yang tak biasa.

Kadal duri mata merah

Kadal duri mata merah atau kadal Tribolonotus Gracilis mempunyai wujud yang lumayan menyeramkan, meski sebenarnya sangat jinak. Kadal unik ini berasal dari Papua yang ukuran dewasa mencapai 25 cm. Usianya hingga 10 tahun. Kadal ini memiliki keunikan berupa lingkaran merah di sekeliling matanya.

Kadal duri mata merah. Sumber: Calphotos.berkeley.edu
info gambar

Kadal duri butuh tempat tinggal dengan kelembaban tinggi, sehingga tempat hidupnya tak bisa jauh dari air. Ketika menghadapi bahaya ia memiliki kebiasaan tidak biasa, sering pura-pura mati dan berharap apa pun yang mengganggunya akan pergi. Bahkan yang lebih tidak biasa adalah kemampuannya membuat suara ketika merasa terancam.

Kadal setan berduri

Kadal setan berduri. Sumber: Kidsbiology.com
info gambar

Kadal setan berduri (Moloch horridus) banyak ditemukan di gurun gersang Australia. Tubunya tertutupi duri. Mungkin ia terlihat menyeramkan, namun sama sekali tidak berbahaya, kecuali bagi semut yang dimangsanya. Kadal ini mampu melahap 1.000 semut sehari.

Kadal monster gila

Kadal monster gila (Heloderma suspectum) adalah spesies kadal berbisa terbesar asli Amerika Serikat. Habitatnya di barat daya AS dan barat laut Sonora, Meksiko. Namanya diambil dari nama Sungai Gila (Gila River) di lembah Arizona, tempat pertama kali ditemukan.

Kadal monster gila. Sumber: Wikimedia Commons/Blueag9
info gambar

Kadal ini salah satu dari segelintir kadal berbisa di dunia. Meski gigitanannya sangat menyakitkan, tidak ada laporan yang mengakibatkan kematian manusia.

Kadal soa-soa layar

Sepintas, bentuk tubuhnya lebih menyerupai miniatur dinosaurus atau naga ketimbang kadal sehingga dalam bahasa Inggris disebut sail-fin dragon atau sail-fin lizard. Soa-soa layar (Hydrosaurus amboinensis) adalah kadal semi akuatik terbesar dalam familia Agamidae.

Hydrosaurus amboinensis. Foto: Dahms Tierleden.de/3.bp.blogspot.com
info gambar

Ciri fisik Soa-soa layar tergolong unik. Sepanjang punggungnya ditumbuhi duri-duri kecil. Pada jantan, bagian pangkal ekor dilengkapi layar tinggi yang bentuknya mirip layar perahu tradisional Hongkong. Layar ini digunakan untuk memikat betina saat musim kawin tiba.

Reptil yang berkerabat dekat dengan iguana ini umumnya hidup di daerah dekat air, seperti tepian dan muara sungai, hutan mangrove dan tepi pantai. Makanan utamanya bervariasi: daun-daunan, buah-buahan liar, serangga, telur dan anak burung, hingga mamalia kecil. Ditemukan di kepulauan Maluku dan Papua (termasuk Papua Nugini).

Kadal mole meksiko

Bukan ular dan bukan pula cacing, satwa ini masuk kategori kadal walau tidak memiliki kaki. Kadal ini anggota reptil amphisbaenia karena mirip cacing dan hanya punya dua kaki depan yang kecil untuk membantunya bergerak dan menggali dalam tanah.

 adal mole meksiko. Sumber: Herpatlas.sdnhm.org
info gambar

Semenanjung Baja California, Meksiko, adalah habitat asalnya. Kadal mole meksiko (Bipes biporus) biasa hidup dalam tanah. Kebiasaanya tinggal dalam tanah dan tidak pernah menunjukkan diri ke permukaan membuatnya sering dikatakan langka.

Iguana laut

Iguana laut (Amblyrhynchus cristatus) adalah iguana yang hanya bisa ditemukan di Kepulauan Galapagos. Mereka merupakan satu-satunya famili kadal yang mencari makanan di laut. Iguana tersebut dapat menyelam 10 meter di bawah permukaan air. Mereka harus naik ke permukaan untuk mendapatkan udara, selain itu harus berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuh.

 Iguana Laut (Amblyrhynchus cristatus) yang berhasil direkam oleh Steve Winkworth, seorang penyelam sekaligus videografer asal Inggris, di Cabo Marshall, Kepulauan Galapagos. Foto: Youtube/ Steve Winkworth
info gambar

Iguana ini unik dibanding kadal lain yaitu mampu menyelam dan mencari makan di laut, dan membuatnya menjadi reptil laut. Habitatnya di pantai berkarang untuk melindunginya dari dinginnya udara, tapi juga bisa ditemukan di rawa-rawa dan hutan mangrove.

Kadal kepala katak agama

 Kadal kepala katak agama. Sumber: Static.wixstatic.com
info gambar

Kadal ini memang mempunyai wajah yang menyeramkan untuk menakut-nakuti musuhnya, terutama saat mulutnya dibuka lebar. Kadal ini hidup di gurun tandus dan memiliki bentuk kecil. Kadal ini punya cara unik dalam berkomunikasi satu sama lain yaitu dengan menggerakkan ekornya ke atas dan ke bawah. Tubuh kadal kepala katak agama (Phrynocephalus Arabicus) ini bergetar saat mengubur dirinya sendiri dengan cepat di pasir.

Bunglon kurcaci daun

Kadal yang hanya seukuran batang korek api ini dianggap sebagai kadal terkecil di dunia. Bukan karena rekayasa genetika atau evolusi jutaan tahun. Para peneliti menemukan bunglon dengan tubuh sepanjang 16 milimeter itu di sebuah pulau kecil, di lepas pantai Madagaskar.

 Bunglon kurcaci daun. Sumber: Reptile-database.reptarium.cz
info gambar

Para ilmuwan menyatakan bahwa Brookesia minima mungkin saja menjadi batas pengecilan yang bisa dicapai seekor vertebrata dengan struktur mata yang kompleks

Komodo

Komodo dengan nama latin Varanus komodoensis, merupakan spesies kadal terbesar yang diperkirakan telah hidup sejak 4 juta tahun lalu. Sang jantan dewasa, panjangnya mencapai 3 meter dengan berat sekitar 80 kilogram. Sementara si betina, panjangnya 2,4 meter dengan bobot badan 40 kilogram.

Komodo, satwa kebanggaan Indonesia. Foto: Rhett Butler/Mongabay.com
info gambar

Komodo, sejatinya hanya terdapat di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur. Tersebar di lima pulau, empat pulau terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, yaitu Pulau Komodo, Rinca, Nusa Kode (Gili Dasami), dan Gili Motang. Pulau yang terakhir sekaligus merupakan pulau yang terbesar adalah Flores. Di Flores terdapat tiga kawasan cagar alam yang di dalamnya masih terdapat populasi komodo, yaitu Wae Wuul, Wolo Tadho, dan Riung.

Achmad Ariefiandy, peneliti ekologi komodo dari Komodo Survival Program menuturkan, komodo memiliki sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang sangat kuat. Kemampuan super ini membuatnya dapat bertahan dari bakteri yang bersarang di mulut maupun makanannya.

Biawak Tak Bertelinga

Inilah biawak tak bertelinga (Lanthanotus borneensis), atau dalam Bahasa Inggris dinamakan earless monitor lizard, satu-satunya anggota dari famili Lanthanotidae yang hanya ditemui (endemik) di Borneo (Kalimantan, Serawak, dan Sabah). Para peneliti sering menjulukinya living fossil karena hewan ini masih ada dikala hewan-hewan lain yang ‘seumuran’ sudah banyak yang punah. Biawak tak bertelinga dapat ditemukan di daerah dekat dengan sungai, karena merupakan hewan semiaquatik atau kadang-kadang hidup di air kadang di darat. Karena nocturnal alias hewan yang aktif pada malam hari, sehingga sangat jarang muncul. Oleh karena itu membuatnya menjadi masih menjadi hewan yang misterius, karena perilaku atau kebiasan hidupnya kurang bisa diamati.

Biawak Tak Bertelinga di habitanya di Kalimantan. Foto: Indraneil Das
info gambar

Para ahli memperkirakan bahwa rentang populasi biawak tak bertelinga ini mungkin hanya ada di Serawak (Malaysia) dan Kalimantan Barat. Meski begitu, kurangnya penelitian dan pengetahuan mengenai satwa misterius ini, termasuk pola penyebaran, dan jumlah populasinya, menyebabkannnya kesulitan memastikan penyebarannya.

Referensi:

“Top 10 Weirdest Lizards.” Lizard Types, 9 July 2016, www.lizardtypes.com/top-10-weirdest-lizards/.

“Lanthanotus Borneensis, Biawak Misterius Tak Bertelinga Dari Kalimantan.” Mongabay Environmental News, 7 Oct. 2014, www.mongabay.co.id/2014/10/07/lanthanotus-borneensis-biawak-misterius-tak-bertelinga-dari-kalimantan/.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini