Setelah resmi memublikasikan judul proyek perdananya awal November lalu, IDN Pictures mengumumkan deretan nama pemain film Balada Si Roy melalui sebuah konferensi pers virtual pada Desember 2020 lalu. Balada Si Roy adalah film pertama IDN Pictures yang akan dirilis pada tahun 2021 mendatang. Diadaptasi dari novel legendaris karya Gol A Gong, film ini diproduseri oleh Susanti Dewi dan disutradarai oleh Fajar Nugros.
“Merupakan sebuah kehormatan buat saya untuk mengangkat novel Balada Si Roy ke layar lebar. Ini adalah hal yang sangat istimewa, mengingat bahwa film ini juga merupakan proyek pertama IDN Pictures. Ceritanya mengenai seorang anak muda yang sedang mencari jati diri, ia selalu mendobrak tatanan yang ada. Harapannya, proyek pertama IDN Pictures ini juga dapat mendobrak tatanan perfilman indonesia agar terus menjadi lebih baik," tutur Fajar Nugros selaku Head of IDN Pictures.
1. Ambil Setting di Banten, Ini Pemain Film Balada Si Roy
Film ini mengambil setting di daerah sekitar Banten, seperti Serang dan Rangkasbitung. Film Balada Si Roy kini sedang berada pada tahap akhir persiapan, sedangkan shooting akan dimulai pada awal Januari. Melibatkan beberapa aktor dan aktris muda, berikut nama pemain yang akan tampil di film Balada Si Roy pada 2021 mendatang.
a. Abidzar Al Ghifari sebagai Roy.
b. Feby Rastanty sebagai Ani.
c. Bio One sebagai Dullah.
d. Zulfa Maharani sebagai Wiwik.
e. Sitha Marino sebagai Dewi.
f. Jourdy Pranata sebagai Andi.
g. Omara Esteghlal sebagai Toni.
h. Yusuf Mahardika sebagai Edi.
i. Dea Aditya sebagai Iwan.
j. Fachri Muhammad sebagai Sodik.
k. Maudy Koesnaedi sebagai ibu dari Roy.
l. Kiki Narendra sebagai ayah dari Ani.
2. Kata Penggemar Balada Si Roy Tentang Tokoh Roy Sendiri
Diumumkannya nama-nama pemain film Balada Si Roy membuat komunitas penggemar Balada Si Roy semakin antusias. Sahabat Balada Si Roy, bagaimana komunitas itu biasa disebut, telah berdiri sejak 11 tahun yang lalu. Anggotanya pun telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Daniel Mahendra sebagai salah satu inisiator dari komunitas Sahabat Balada Si Roy mengungkapkan bahwa bila harus dibandingkan dengan novel-novel barengannya pada masa itu, cerita Balada Si Roy ini memang lebih realistis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan remaja biasa seperti dia dan teman-temannya.
3. Balada Si Roy Bawa “Demam” untuk Para Penggemarnya
“Demam Roy” ini pertama kali muncul melalui sebuah grup di Facebook. Kata Daniel, dahulu sebelum media sosial ada, komunitas yang ada tidak saling terhubung karena terbatasnya media komunikasi. Setelah Facebook hadir, komunitas jadi lebih terintegrasi―anggotanya ada 1982 sejauh ini.
Tanpa ada struktur organisasi yang jelas, kedekatan komunitas malah semakin kuat karena tidak ada hierarki. Tiap pergi ke berbagai kota di Indonesia bersama, komunitas bertemu dengan penggemar Balada Si Roy yang lain dan saling berbagi cerita.
“Wah, karena kami sudah khatam dengan cerita dan seluk-beluk kehidupan Roy, tentu kami akan membicarakan tentang cerita dan pengalaman kami masing-masing saat bertemu. Bertemu, ya, kangen-kangenan, bicarakan bisnis. Namun, dengan adanya film Balada Si Roy ini, kami antusias! Nilai-nilainya masih relevan. Misal, awalnya, Roy dan Joe ini saling tidak cocok, tapi akhirnya, mereka bisa jadi sahabat. Artinya, meski tidak sama cara pandangnya, kita juga bisa, lho, bersahabat dengan orang lain,” ungkap Daniel.
Susanti Dewi selaku Head of IDN Pictures menambahkan bahwa terdapat relevansi nilai pada proses penggarapan film ini. Hal tersebut diharapkan dapat membuat film Balada Si Roy menjadi semakin relatable dengan kehidupan anak muda zaman sekarang.
Misalnya saja adanya ajakan untuk menghirup udara segar di luar, kumpul bersama teman-teman, kesampingkan gadget ketika sedang bersua dengan kawan. Nilai-nilai seperti ini terkesan picisan, sederhana, tapi esensinya tak jarang hilang.* (Comm)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News