Sudah Tampil di Paris Fashion Week, Dior Teken Kontrak ‘’Adat’’ Kain Endek Bali

Sudah Tampil di Paris Fashion Week, Dior Teken Kontrak ‘’Adat’’ Kain Endek Bali
info gambar utama

Hari itu, pemilik produsen kain Bali dari Kekean Wastra Gallery, Achmad Nur Hasim, mendapat mandat dari atase perdagangan Indonesia di Paris untuk mengirimkan sampel produk kain produksinya. Pria yang akrab disapa Aam itu mengaku bahwa sampel yang harus dikirimkan itu ditujukan untuk salah satu merek fesyen ternama yang sudah menjadi favorit artis papan atas dunia, Dior.

Setelah mengirimkan produknya, Aam pun mendapatkan balasan kiriman berupa sampel kain yang ternyata kain Endek Bali. Bersama dengan kain itu, datang lagi pernyataan bahwa dia diminta untuk membuat kain yang sama persis seperti sampel tersebut. Yang dititik beratkan adalah kualitas yang harus sama.

Aam pun menyanggupi dan mengirimkan kain pesanan Dior itu yang panjangnya mencapai 600 meter. Pihak Dior ternyata ‘’tidak’’ puas dengan jumlah tersebut. Lantas Dior pun kembali memesan kain Endek Bali secara bertahap. Awalnya dikirimkan 900 meter, lalu permintaan bertambah menjadi 1380 meter, naik menjadi 1500 meter, hingga yang terakhir kali dikirim sepanjang 1700-an meter.

Hingga pada pagelaran Paris Fashion Week tiba, sore hari 29 September 2020 di Jardin de Tuileries, Paris, dalam siaran langsung TikTok milik Maria Grazia Chiuri, sang desainer sekaligus artistic director itu memperlihatkan bahwa kain Endek Bali kiriman Aam ternyata dipilih dan diperagakan untuk koleksi Spring/Summer 2021 Dior.

Nuansa magis dengan temaram set panggung serta latar belakang kaca mozaik khas gereja yang estetik, dalam sebuah koleksi bertajuk ‘’Kolase’’ itu Dior menggunakan sembilan motif kain Endek Bali dari 86 desain koleksi terbaru Dior.

Tidak hanya digunakan untuk material busana, Chiuri juga menggunakan kain Endek Bali sebagi bagian dari koleksi tasnya.

‘’Semoga ini menjadi penyemangat bagi masyarakat di Bali di tengah tantangan Covid-19,’’ ungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Armanatha Christiawan Nasir, usai menyaksikan Pagelaran Busana Christian Dior, dalam siaran persnya yang dikutip Kompas.com (30/09/2020).

Dior Ingin Angkat Nilai Feminisme

Pembauatan Kain Endek Bali
info gambar

Bukan tanpa alasan pihak Dior, yang diwakili sang desainer, Maria Grazia Chiuri memilih kain Endek Bali. Pihaknya bahkan mengaku sudah melakukan riset terhadap kain Endek Bali. Berdasarkan hasil riset, Tim Christian Dior melihat bahwa kain Endek Bali merupakan nilai kebudayaan yang sangat sesuai dengan hasil karya yang ingin diangkat oleh Christian Dior.

Di beberapa kesempatan, Chiuri memang kerap mengangkat tema interseksionalitas, feminisme, keberlanjutan, hingga apropiasi budaya. Nilai feminisme dan pemberdayaan inilah yang dianggap Chiuri senada dengan nilai dalam selembar kain Endek Bali.

Lebih lanjut, sang Artistic Director Dior itu juga mengatakan bahwa penggunakan kain Endek Bali juga karena ingin mengangkat nilai dari kebudayaan serta craftsmanship Indonesia.Terutama dari para penenun perempuan. Koleksinya ini seolah menjadi bentuk dialog Chiuri bersama wanita di seluruh dunia.

‘’Jadi mungkin juga untuk itulah saya ingin berdialog dengan wanita lain, saya tidak ingin menutup diri di kamar, tinggal sendiri,’’ ungkap Chiuri dikutip Reuters (30/9/2020).

Nilai tersebut juga sejalan dengan yang dilakukan oleh Aam. Pada galeri Kekean-nya, Aam memang memberdayakan banyak warga lokal di pusat produksinya di Bali. Hingga kurang lebih melibatkan 100 orang. Dan 99 persen di antaranya merupakan ibu rumah tangga.

‘’Kami banyak memberdayakan ibu rumah tangga agar mereka dapat membantu pemasukan keluarga,’’ ungkapnya kepada Kompas.com.

Akhirnya Dior Teken ‘’Kontrak’’ Adat dengan Pemerintah Bali

Bagi masyarakat Bali, kain Endek bukan hanya sekadar selembar kain. Kain Endek dianggap menjadi sebuah karya seni yang diwariskan melalui keterampilan yang diwariskan secara turun temurun. Ini karena bagi mereka kain tenun ini adalah identitas kultural dan artifak ritual.

Motif-motif yang ada pada kain Endek Bali sebenarnya merupakan gambaran bentuk penghormatan terhadap Sang Pencipta dan alam. Dalam tradisi masyarakat Bali, kain Endek Bali pun sebenarnya dikelompokkan berdasarnya fungsinya. Yaitu fungsi sebagai kain sakral dan fungsi sebagai kain profan atau tidak bersangkutan dengan agama atau tujuan keagamaan.

Oleh karena itu, Dior pun harus meminta izin ke Pemerintah Provinsi Bali, terkait penggunakan kain Endek Bali dalam koleksi busananya. Hingga pada akhirnya kerja sama dan kesepakatan pun terjadi pada Jumat, 8 Januari 2021 lalu.

Dalam keterangan persnya, Pemprov Bali yang diwakilkan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Senior Vice President General Counsel Dior, Marie Champey, telah menandatangani pernyataan kehendak (Letter of Intent).

Pernyataan ini diselenggarakan secara virtual dari Bali dan Paris yang dihadiri pula oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdanganan, dan Kedutaan Besar RI di Paris. Pernyataan resmi ini disebut sebagai langkah awal menjaga, melindungi, dan melestarian warisan budaya kain Endek Bali.

Ada beberapa persyaratan yang dilontarkan oleh Pemprov Bali jika Dior ingin tetap menggunakan kain Endek Bali dalam koleksinya, antara lain:

  • Kain atau wastra Endek Bali yang digunakan itu harus diproduksi penenun di Bali secara manual (hand made) dengan alat tenun. Bukan mesin maupun dengan alat tradisional.
  • Pihak Dior tidak diperkenankan menggunakan kain atau wastra Endek Bali yang diproduksi di luar Bali dengan menggunakan mesin tenun modern atau alat cetak lainnya.
  • Pemprov Bali harus mendapatkan informasi secara akurat, transparan, dan akuntabel terkait pemenuhan kain Endek Bali. Hal tersebut meliputi ukuran kain, warna, dan motif kain.
  • Pihak Christian Dior harus dengan sepenuhnya menghormati Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) kain Endek Bali.

Selain memastikan persyarakat terpenuhi dan pemakaian kain sesuai dengan adat, hal lain yang akan dilakukan Dior nantinya adalah mencantumkan daerah asal kain tersebut dalam label baju dan pakaiannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan juga pengakuan terhadap salah satu wastra Indonesia tersebut.

Kira-kira bakal berapa ya harga outfit Dior yang menggunakan kain Endek Bali ini?

--

Sumber: Facebook Publikasi Diskominfo Bali | Instagram @pemprov_bali | Kompas.com | Kompas.id | Reuters.com | Tempo.co | Griyatenun.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini