Jakarta Akhirnya Keluar dari 10 Kota Termacet di Dunia, Kok Bisa?

Jakarta Akhirnya Keluar dari 10 Kota Termacet di Dunia, Kok Bisa?
info gambar utama

Tahun 2020, DKI Jakarta tak lagi masuk ke dalam peringkat 10 besar kota termacet di dunia. Tingkat kemacetan di Jakarta selama 2020 menunjukkan mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan Tom Tom Traffic Index.

Melalui unggahan di akun instagram resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan data Tom Tom Traffic Index, kini Jakarta berada di peringkat 31 dari total 416 kota yang diukur. Serta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

Perusahaan spesialis teknologi lokasi ini merilis laporan situasi lalu lintas di 416 kota dari 57 negara.

Disebutkan bahwa sejak 2017, peringkat Jakarta terus membaik hingga tahun ini. Tahun 2017, Jakarta berada di posisi ke-4 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 61%. Lalu berada di posisi ke-7 pada 2018 dengan tingkat kemacetan 53%.

Lalu, pada 2019 berada du posisi ke-10 dengan tingkat kemacetan tetap sebesar 53%. Terakhir pada 2020 menduduki posisi ke-31 dengan tingkat kemacetan 36%. Hampir setiap tahun selalu menunjukkan progres yang baik.

Dalam unggahan ini memang tidak disebutkan penyebab menurunnya angka kemacetan DKI Jakarta. Meski pada pertengahan tahun lalu PSBB telah dilonggarkan dan sempat ada rem darurat kembali, namun aktivitas warga di luar rumah masih tetap dibatasi.

Selain itu, lembaga ITDP mengungkap sedikitnya ada dua kebijakan transportasi di Jakarta yang memengaruhi penurunan tingkat kemacetan di Jakarta, yakni integrasi antar-moda transportasi dan upaya menciptakan jalan lingkungan yang ramah pejalan kaki serta pesepeda.

Jakarta juga dinilai melakukan percepatan yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir setelah tahun lalu sudah mampu menduduki peringkat kedua dengan gelar ‘’Honorable Mention’’ di ajang yang sama. Apalagi Jakarta punya momentum cukup besar dengan hadirnya Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).

Hadirnya dua layanan transportasi modern itu juga sudah dirancang terintegrasi dengan layanan TransJakarta yang selama ini menjadi transportasi umum unggulan dalam kota. Meningkatnya inovasi dan kualitas transportasi massal menjadi salah satu faktor utama menurunnya angka kemacetan Jakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

IA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini