Agresi Militer yang kedua dilancarkan Belanda pada 19 Desember 1948. Perang kemerdekaan antara pejuang Republik pun kembali pecah.
Ibu Kota RI saat itu, Yogyakarta, diserang pihak Belanda sehingga membuat pasukan Siliwangi hijrah ke Jawa Barat. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Long March Siliwangi.
Long March bagi Siliwangi benar-benar merupakan perjalanan yang berat dan panjang disertai banyak tantangan.
Pada pertengahan Januari misalnya, pasukan Siliwangi memasuki wilayah Majalengka, Jawa Barat. Dikutip GNFI dari Album Kenangan Perjuangan Siliwangi, ketika waktu menunjukkan enam pagi pada tanggal 19 Januari 1949, ada 1 kompi Belanda yang berusaha menghadang kesatuan-kesatuan Siliwangi di Lemah Putih.
Pertempuran pun terjadi dengan pasukan Siliwangi yang dikomandoi Kompi I Kapten Amirmachmud dan Kompi II Kapten Komir Kartaman. Belanda disebutkan terdesak dan menderita kerugian cukup besar.
Namun, pasukan Siliwangi bukan tanpa korban. Sersan Mayor Birlan menderita luka-luka dan kemudian tertawan. Selain itu ada beberapa prajurit yang gugur.
Hanya saja pengorbanan para prajurit Siliwangi berhasil membuka jalan ke Kabupaten Sumedang terbuka. Kemudian, Batalyon II/Taruma Negara kemudian mengatur posisi di wilayah strategis untuk mempertahankan wilayah Kabupaten Sumedang.
---
Referensi: Badan Pembina Corps Siliwangi Jakarta Raya, "Album Kenangan Perjuangan Siliwangi"
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News