Cara Kosmetik Wardah Adaptasi dengan Era Industri 4.0

Selain tampil dengan pesona wilayah kepulauan yang cantik dan memesona, Indonesia juga memiliki ragam budaya serta persona individu yang tak kalah elok. Banyak yang bilang, kulit serta pesona fisik masyarakat Indonesia cukup eksotik.

Nah, salah satu industri yang menyasar pada industri perawatan kecantikan kulit masyarakat Indonesia adalah Wardah Cosmetics, perusahaan yang bernaung di bawah PT Paragon Technology and Innovation (PTI).

PTI telah berdiri sejak tahun 1985 dengan nama sebelumnya adalah PT Pusaka Tradisi Ibu dengan brand pioneer mereka yakni Putri dengan tagline "Salon's Best Choice".

Pada 1995, perusahaan ini memperkenalkan merek kosmetik mereka dengan nama Wardah Cosmetics. Pada 1999, PTI yang mash bernama PT Pusaka Tradisi Ibu telah mendapatkan sertifikasi halal untuk proses di pabriknya dari LPPOM MUI, dengan jenama kosmetik Wardah sebagai pionir kosmetik halal di Indonesia.

Strategi di era Industri 4.0

Di tengah perkembangan bisnis yang memasuki era Industri 4.0, PTI sedang merencanakan perkembangan industrinya melalui pemanfaatan teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan Big Data, guna mengefisiensi proses bisnis dan meningkatkan daya saing.

Untuk diketahui, PTI sendiri merupakan perusahaan manufaktur di bidang kosmetik yang telah menlahirkan berbagai brand seperti Wardah, Make Over, Emina, IX, Putri, dan Kahf.

Dwiwahyu Haryo Suryo, EVP & Chief Supply Chain Officer di PTI, pernah bilang pada November 2020 lalu bahwa PTI menganggap penting adopsi teknologi terkini di era Industri 4.0 melihat kompleksitas dan tantangan operasional yang dihadapi perusahaan.

Hal lainnya yang tak kalah kompleks ada di area Omni-Channel Distributions (OCD). Hal itu dipicu semakin menjamurnya toko daring (online store) dan menjamurnya eCommerce yang saat ini menjadi pilihan banyak masyarakat untuk membeli produk, selain melalui gerai retail store tentunya.

Menjawab kompleksitas tersebut, hal yang PTI lakukan adalah menajamkan kembali proses bisnis di Sales & Operation Planning.

Dwi menyebut bahwa fokus utama yang ingin dicapai perusahaan adalah menyelaraskan antisipasi permintaan (demand anticipation), sehingga PTI bisa memiliki orkestrasi yang flawless dengan para supplier, pabrik, logistik, dan distribusi. Sehingga, perencanaan cash management bisa berlangsung sesuai dengan perencanaan perusahaan.

Kompleksitas ini sendiri juga dijawab dengan melibatkan cost functional improvement dan juga cost functional commitment yang kuncinya harus dibuat sesederhana mungkin, karena melibatkan campur tangan proses digital AI dan IoT.

Menuju 2022, perencanaan yang akan dilakukan PTI di antaranya big data management, learning operations – AI embedded, automation & robotics as relevant.

Untuk mempermulus jalannya perencanaan tersebut, PTI menerapkan konsep 3P+D (Production System Design, Product Design, People, dan Data).

Wardah dalam menghadapi pandemi Covid-19

Lantas, bagaimana PTI dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang menghamtam seluruh sektor industri dan ekonomi?

Dalam sebuah diskusi webinar pada April 2020 lalu, CEO PTI, Nurhayati Subakat, mengatakan bahwa efek pandemi Covid-19 terkait keberlangsungan perusahaan jauh lebih berdampak ketimbang bencana alam.

Nur—sapaan akrabnya—mengungkapkan terkait kebijakan perusahaannya dalam menghadapi wabah Covid-19 adalah sebagai berikut:

Pertama, mengutamakan kesehatan dan keselamatan Paragonian (sebutan untuk stakeholder perusahaannya).

Kedua, fokus pada kegiatan yang mendukung penjualan dan menghasilkan cash.

Ketiga, tekan biaya serendah mungkin.

Keempat, mengalihkan penjualan produk melalui layanan daring (online market).

Kelima, selalu berdoa dan berdoa dan bergotong royong dan saling mendukung satu sama lain.

''Mohon doanya semoga kami bisa menyelamatkan perusahaan dengan 12 ribu karyawan. Semangatnya, kami tidak ingin ada PHK di perusahaan ini, tapi, ya, putus kontrak tentu harus ada ya. Kita naik di satu kapal bagaimana kita memikirkan kapal ini tidak tenggelam,'' harapnya.

Prestasi perusahaan

Secara umum, PTI telah memiliki puluhan kantor cabang yang tersebar dari Banda Aceh hingga Manado. Lain itu, perusahaan juga membuka kantor cabang di luar Indonesia, yakni di Malaysia.

Atas capaian inilah, PTI berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi, di antaranya:

1999:

Halal Award, brand Wardah sebagai pionir kosmetik halal di Indonesia.

2011-2016:

Halal Award, sebagai Halal Top Brand
Indonesia Origin Brand.

2013:

CEO Inovatif untuk Negeri.

2014:

Best Supplier Consignment
ICSA Awards, untuk kategori bedak muka tabur dan lipstik
Marketeer Of The Year: sektor farmasi
Excellent Brand Award Region Jogja Customer's Choice, Region Surabaya Customer's Choice, dan Region Medan Customer's Choice,
Superbrand: kategori kosmetik
Indonesia Most Favorite Brand: kategori kosmetik,
Top Brand Award: kategori lipstik dan bedak
Charta Peduli Indonesia,
Indonesia Marketing Champion,
Global Fastest Growing Brand.

2015:

Great Marketer: Salman Subakat,
Anugerah Marketing Award,
Top Brand Award: kategori lipstik, bedak muka tabur, dan bedak muka padat,
Kepemimpinan Perempuan Indonesia,
The Best Outstanding Corporate Innovator Award and Indonesia Most Creative Companies Awards,
Produk Pilihan Wanita Terbaik,
WOMM Award: Kategori Bedak Muka,
Consumer Award,
Satria Brand Award: Kategori Lipstik, Bedak Wajah, BB Cream, dan Shampo Khusus Wanita Berhijab,
Global Fastest Growing Brand.

2016:

Indonesia Original Brand And Customer's Choice,
People of The Year,
Top Brand Award: Kategori lipstik, compact powder, blush on, lip gloss, body butter, face powder, BB cream, foundation, eyebrow pencil, dan sunscreen gel
Top Brand Wardah For Teens: kategori face powder
Beauty Choice Awards: sebagai produk kecantikan pilihan kategori Eyexpert Optimum Hi-Black Liner, dan Exclusive Liquid Foundation SPF 30,
One of The Winners of The 16th Corporate Image Award for Cosmetics Category,
Indonesia Digital Populer Brand Award,
Top Brand Award: kategori eye serum
Make Over: Rising Star.

2017: