Meski Dihantam Pandemi, Indonesia Tetap Seksi di Mata Investor

Meski Dihantam Pandemi, Indonesia Tetap Seksi di Mata Investor
info gambar utama

Kawan GNFI, kabar baik muncul di tengah pandemi covid-19 yang kian meresahkan. Meski dihantam resesi akibat pandemi, nyatanya tidak semua cerita berakhir memilukan. Di tengah berbagai keterbatasan, ada sebuah capaian atau prestasi yang perlu kita aparesiasi.

Prestasi itu adalah realisasi investasi. Tidak disangka, Indonesia masih jadi negara yang seksi di mata investor, walau katanya sedang dalam masa teruk akibat pandemi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, nilai realisasi investasi di Tanah Air pada 2020 mencapai Rp826 triliun. Angka ini adalah 101,1% dari target yang ditetapkan pemerintah. Itu artinya, capaian tersebut mampu memenuhi bahkan sedikit melebihi target (Rp817 triliun).

Dari total realisasi ini, penanaman modal asing (PMA) mengalami penurunan sebesar 2,4 persen sebesar Rp412,8 triliun atau mencapai 49,9 persen dari total investasi 2020. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp413,5 triliun, naik 7 persen dari tahun sebelumnya. Total PMDN ini mencapai 50,1 persen dari total investasi sepanjang 2020.

Sementara itu, jika hanya dilihat pada Kuartal IV 2020 saja, realisasi investasi di Indonesia sebesar Rp 214,7 triliun. Jika dibandingkan Kuartal IV 2019 angka itu naik sekitar 3,1 persen. Di kuartal IV 2020, PMA sebesar Rp 111,1 triliun. Sementara PMDN sebesar Rp 103,6 triliun.

Baca juga: Menuju Ekonomi Indonesia Kuat dengan Investasi

4 sektor dengan suntikan dana terbesar sepanjang 2020
info gambar

Adapun sektor yang paling banyak mendapat suntikan dana di sepanjang 2020, yakni industri transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 144,8 triliun. Selanjutnya, sektor listrik, gas dan air sebesar Rp 102 triliun.

Kemudian, sektor industri logam dasar, barang logam dan mesin serta perlatannya sebesar Rp 94,8 triliun. Terakhir, sektor perumahan dan kawasan industri dan perkantoran 76,4 triliun.

Baca juga: Perusahaan Mobil Ini Investasi Rp28 Triliun di Indonesia

Total realisasi investasi Indonesia sejak 2012
info gambar

Catatan realisasi investasi tahun 2020 menjadi yang tertinggi sejak 8 tahun terakhir. Pada tahun 2012, nilainya hanya Rp312 triliun, kemudian berturut-turut naik menjadi Rp398 triliun (2013), Rp463 triliun (2014), Rp545 triliun (2015), Rp594 triliun (2016).

Kemudian angkanya kembali melonjak pada 2017 dengan realisasi sebesar Rp692 triliun, terus bertambah menjadi Rp721 triliun di periode berikutnya (2018). Sementara di 2020 nilainya mencapai rekor tertinggi, naik Rp17 triliun dari tahun 2019 (Rp809 triliun).

Dalam komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran, investasi alias Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi kontributor kedua terbesar, hanya kalah dari konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu, realisasi investasi yang impresif tentu akan menopang pertumbuhan ekonomi nasioal.

Dikutip dari CNBC Indonesia, sepanjang 2020, investasi yang masuk berhasil menyerap 1.156.361 tenaga kerja. Lebih tinggi dibandingkan 2019 yang sebanyak 942.835 tenaga kerja. Data ini tentunya menjadi good news yang menyenangkan, sebab situasi 2020 amatlah berat.

Baca juga: Perusahaan Perakit iPhone Tanam Modal di Indonesia

Di sektor riil, dampak pandemii virus corona sangat terasa. Bahkan menjadi yang terdepan merasakan dampak disbanding sektor keuangan, karena sederet kebijakan pemerintah seperti social distancing, PSBB, new normal membuta aktivitas dsan mobilitas masyarakat berkurang drastis

Aktivitas manufaktur yang diukur dari Purchasing Managers’ Index (PMI) sempat berada di titik terendah sepanjangs ejarah pada April 2020. Rata-rata PMI manufaktur Indonesia pada 2020 hanya 44,69, jauh di bawah 2019 yang sebesar 49,74 apalagi 2018 yang mencatatkan angka 50,9.

Kredit perbankan, yang merupakan salah satu sumber pendanaan investasi selain kas internal perusahaan, juga mengenaskan. Bank Indonesia (BI) melaporkan, nominal penyaluran kredit yang disalutkan perbankan pada Desember 2020 adalah Rp5.487,5 triliun. Tumbuh minus 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Oleh karena itu, kabar baik dari realisasi investasi sangat melegakan sekaligus mengejutkan. Di tengah kondisi ekonomi yang terasa teruk akibat terjangan pandemi yang entah kapan selesainya, ternyata Indonesia masih mampu mebukukan kenaikan investasi.

==

Refrensi: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) | CNBC Indonesia | Bisnisekonomi.com

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini