Sejarah Hari Ini (27 Januari 1990) - Jaya Suprana Dirikan Museum Rekor-Dunia Indonesia

Sejarah Hari Ini (27 Januari 1990) - Jaya Suprana Dirikan Museum Rekor-Dunia Indonesia
info gambar utama

Jaya Suprana adalah tokoh Indonesia yang dikenal multitalenta atau ahli dalam banyak bidang. Ia bisa disebut sebagai seorang pianis, kartunis, budayawan, pemerhati sosial, hingga pengusaha. Ketika menyebut namanya kadang kita akan teringat dengan Museum Rekor Indonesia atau Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Pada 27 Januari 1990 atau tepat ketika ulang tahunnya yang ke-41, Jaya Suprana mendirikan MURI di kawasan Perindustrian Jamu Jago, Srondol, Semarang Selatan. Pendirian MURI disokong oleh Perusahaan Jamu Jago sebagai ekspresi semangat pengabdian terhadap kebudayaan perusahaan jamu tertua di Indonesia tersebut.

Peremsian saat itu disahkan oleh dua Menteri Koordinator Republik Indonesia, yaitu Menko Kesra Supardo Rustam dan Menko Polkam Sudomo. Turut hadir pula Ketua Palang Merah Indonesia saat itu, Ibnu Sutowo, dan Gubernur Jawa Tengah, Ismail.

Seiring berjalannya waktu, respons baik diberikan masyarakat terhadap museum ini. Rekor-rekornya tidak hanya terbatas di Indonesia saja, tetapi juga di tingkat dunia. Maka dari itu namanya pun berubah. setelah ada peresmian galeri MURI di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada April 2005, diselipkan kata "Dunia" sehingga namanya menjadi Museum Rekok-Dunia Indonesia. Hampir satu dekade kemudian atau Pada 2014, MURI membuka Galeri di Mall of Indonesia, Jakarta, yang khusus menampilkan koleksi rekor-rekor dunia.

Salah satu koleksi di MURI, memorabilia dari pasangan pebulu tangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
info gambar

Mengutip laman resmi MURI, pada awal dekade 2000, istri Jaya Suprana, Aylawati Sarwono mulai berperan sebagai Direktur MURI yang gigih mengembangkan manajemen MURI menjadi lebih profesional melalui lembaga Institut Prestasi Nusantara. Kumpulan rekor MURI pun telah dibukukan dengan judul Rekor-Rekor MURI yang disunting oleh Aylawati Sarwono dan diberi kata sambutan oleh Presiden RI.

Selain menjadi lembaga pencatat rekor, MURI juga berfungsi sebagai lembaga swadaya masyarakat. Setiap tahunnya MURI aktif dalam menghimpun data dan capaian prestasi yang diterima anak bangsa.

---

Referensi: MURI.org | Sri Januarti Rahayu, "Buku Pintar Museum di Indonesia & Dunia"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini