Sejarah Hari Ini (20 Februari 1933) - Pak Tile, Seniman Betawi Pemeran Engkong Si Doel

Sejarah Hari Ini (20 Februari 1933) - Pak Tile, Seniman Betawi Pemeran Engkong Si Doel
info gambar utama

Haji Enun Tile Mahdami bin Bayan adalah seniman lenong Betawi yang wajahnya sering muncul di layar kaca dan layar lebar Indonesia pada era 80 hingga 90-an.

Tidak jelas di mana dan kapan pemilik nama panggil Pak Tile ini dilahirkan.

Namun, menurut beberapa sumber menyebutkan ia lahir di Jakarta (saat itu Batavia) pada 20 Februari 1933.

Sejumlah aktor dan aktris Indonesia pernah beradu akting dengan Pak Tile, sebut saja di antaranya Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro), Doyok & Kadir, dan Dorce Gamalama.

Sudah banyak judul film dimainkan oleh Pak Tile, tetapi sosoknya lebih dikenal ketika bermain di sinetron legendaris, "Si Doel Anak Sekolahan", yang tayang sejak pada 1994.

Di sinetron tersebut, ia tampil bersama sejumlah seniman peran asli Betawi yang lain seperti Rano Karno, Mandra, dan Benyamin Suaeb.

Peran Pak Tile sebagai Engkong Ali di sinetron "Si Doel" mampu memberikan daya tarik bagi penonton.

Ia ditampilkan sebagai tokoh kakek yang genit dan sewotan tetapi sayang dengan kedua cucunya, Doel (Rano Karno) dan Atun (Suti Karno).

Pak Tile bisa dibilang seniman yang jenius dalam soal berakting.

Dalam beberapa kali kesempatan, Rano Karno pernah menceritakan pengalamannya saat beradu akting dengan Pak Tile di sinetron "Si Doel".

Sebelum pengambilan gambar, asisten Rano mesti membacakan naskah dialog pada Pak Tile.

Bukan tanpa alasan, karena Pak Tile sesungguhnya tidak bisa membaca alias buta huruf.

"Maaf-maaf beribu maaf, beliau ini buta huruf, tapi beliau bisa hafal semua dialog. Itu kan punya insting yang kuat," kata Rano pada 2018 lalu, dikutip GNFI dari Kumparan.

Selain dunia akting, Pak Tile juga pernah menjadi bintang iklan Permen Kopi Yesco sekitar 1997-1998 dan Balsem Cap Lang bersama Sion Gideon dan Shinta Bella pada 1997.

Sejumlah sumber menyebutkan, pada akhir riwayatnya, Pak Tile tinggal di rumah dengan bahan bilik bambu (gubuk).

Pada 2 November 1998, karena menderita penyakit kronis Pak Tile mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 65 tahun. Ia dimakamkan di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

---

Referensi: Kumparan | Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini