5.000 Insan Olahraga Indonesia Dapat Vaksinasi Covid-19

5.000 Insan Olahraga Indonesia Dapat Vaksinasi Covid-19
info gambar utama

Pandemi Covid-19 alias virus corona mengganggu geliat industri olahraga Indonesia. Derasnya penularan membuat pihak terkait was-was menggelar kompetisi di sejumlah cabang olahraga.

Contohnya bisa dilihat tahun 2020 lalu. Saat itu Pekan Olahraga Nasional XX semestinya digelar di bumi Papua. Namun, apa daya, gara-gara Covid-19 mewabah PON pun diputuskan oleh Presiden Jokowi diundur pelaksanaannya ke tahun 2021.

Beruntung, vaksin Sinovac yang menjadi vaksin Covid-19 pertama sudah hadir di Indonesia pada awal 2021 ini. Vaksin yang awalnya dites keampuhannya pada Presiden Jokowi itu pun akhirnya berangsur-angsur diberikan pemerintah pada sejumlah khalayak termasuk para insan olahraga Indonesia.

Atlet Jadi Prioritas Utama

''Vaksinasi atlet ini penting, termasuk juga prioritas, terutama mereka yang akan mengikuti beberapa event, baik domestik maupun global. Maka mereka harus kita siapkan supaya fisik mereka baik dan jangan sampai tidak bisa mengikuti kompetisi karena terpapar Covid-19,'' seperti itulah yang dibilang Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meninjau vaksinasi perdana atlet, pelatih, dan tenaga pendukung olahraga Indonesia pada Jumat, (26/2/2021).

Vaksinasi atlet
info gambar

Menurut Wapres, taraf prioritas vaksinasi jatuh pada para atlet karena kesanggupan mereka mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. ''Bendera Merah Putih itu dikibarkan (di luar negeri) hanya kalau dua hal, pertama kalau pimpinan negara datang, dan kedua kalau atlet kita berhasil menjuarai suatu turnamen," tambahnya.

Wapres juga berharap para atlet yang divaksinasi perdana saat ini merupakan perwakilan dari kelompok dengan fisik kuat dan sehat, sehingga masyarakat akan termotivasi untuk mau divaksinasi. "Yang kita juga harapkan, atlet ini representasi kelompok yang secara fisik kuat. Sehingga melalui vaksinasi ini, akan menjadi motivasi bagi masyarakat bahwa atlet setelah divaksin itu tetap sehat, kuat. Jadi bisa memberikan motivasi kepada yang lain,'' terangnya.

5.000 Dosis untuk Vaksinasi Perdana

Sejalan dengan yang dikatakan Wapres, Amali juga merasa prioritas vaksinasi diperlukan pada para atlet Indonesia terutama bagi mereka yang segera mengikuti event olahraga nasional dan internasional. Tentu tidak terkecuali bagi atlet yang akan unjuk gigi di Pekan Olahraga Nasional di Papua mendatang.

Menurut pengakuan Amali, pihaknya telah meminta kepada Kementerian Kesehatan sebanyak 5.000 dosis vaksin Covid-19 untuk atlet nasional. ''Untuk tahap pertama diberikan 5.000 orang, selanjutnya tahap kedua akan diberikan 7.000 orang jadi sekitar 12.000 orang," terang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Vaksinasi tahap pertama yang dilakukan pada akhir bulan Februari 2021 ini digelar di Jakarta. Tercatat ada 820 atlet beserta pelatihnya dari 40 cabang olahraga yang menerima vaksin Covid-19. Lantas, apa hanya atlet yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya saja yang mendapatkan vaksinasi? Amali menerangkan, tinggal menunggu waktu atlet-atlet di daerah diberikan jatah vaksin.

Para atlet menunggu giliran untuk divaksinasi.
info gambar

"Banyak atlet kita saat ini sedang di daerah dan nanti akan dikomunikasikan dengan dinkes di provinsi maupun kabupaten-kota, tentu kami akan berkoordinasi dengan Menkes supaya mereka tidak perlu ramai-ramai ke Jakarta, jadi divaksin di daerah saja," ujar Menpora Amali.

Ketersediaan vaksin Covid-19 sendiri memang terbatas sehingga untuk mereka yang bukan atlet mesti bersabar menunggu giliran. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, keterbatasan itu membuat vaksinasi dilakukan secara bertahap, diawali petugas kesehatan, pelayan publik, jurnalis, sampai sekarang ini para olahragawan tanah air. "Nanti sisanya akan kita lakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang lainnya," jelas Menkes Budi.

Referensi: Bisnis | Antara | Kemenpora.go.id | Pikiran Rakyat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini