Sejarah Hari Ini (8 Maret 1965) - Pembangunan Kompleks Parlemen DPR/MPR/DPD RI

Sejarah Hari Ini (8 Maret 1965) - Pembangunan Kompleks Parlemen DPR/MPR/DPD RI
info gambar utama

Kompleks parlemen didirikan pada 8 Maret 1965. Arsitek lulusan Jerman, Suyudi Wiryoatmojo, ditunjuk sebagai perancang wilayah kompleks yang nantinya berdiri gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR/DPD).

Proyek pembangunan dipicu oleh Presiden Sukarno yang menginginkan tempat yang nyaman dan megah untuk menggelar CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Meski sempat terhenti karena peristiwa G30S, proyek pembangunan kompleks parlemen tidak memakan waktu lama, hanya setahun atau tepat pada hari ulang tahun Indonesia pada 17 Agustus 1966.

Gedung Kura-kura alias Gedung Parlemen RI berada di Kompleks Parlemen berdiri di atas lahan wakaf bekas lembaga pendidikan Islam yakni Madrasah Islamiyah yang merupakan cikal bakal lahirnya Pondok Pesantren Darunnajah.

Dari semula hanya gedung berkubah hijau, yang disebut gedung kura-kura, terus berkembang ditambah Gedung Nusantara I yang selesai dibangun tahun 1997 tempat para anggota DPR berkantor dan mengadakan rapat. Dalam perkembangan selanjutnya, gedung semakin ramai dengan tambahan gedung DPD (Dewan Perwakilan Daerah) dan Masjid Baiturrahman.

Perluasan dan penambahan gedung baru juga sempat direncanakan, dengan alasan gedung nusantara I tempat para wakil rakyat berkantor sudah miring. Namun rencana ini batal karena mendapat banyak kritikan.

Dari semua gedung yang ada, ikon gedung kura-kura tak tergantikan. Bangunan yang sangat khas. Di gedung ini peristiwa bersejarah banyak terjadi, seperti pengambilan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden terpilih hingga momen demonstrasi besar-besaran pada 1998.

---

Referensi: Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini