Sejarah Hari Ini (13 Maret 1957) - Pemindahan Jasad Pakubuwana VI dari Ambon ke Imogiri

Sejarah Hari Ini (13 Maret 1957) - Pemindahan Jasad Pakubuwana VI dari Ambon ke Imogiri
info gambar utama

Sri Susuhunan Pakubuwana VI adalah raja Kasunanan Surakarta/Solo yang memerintah pada 1823-1830. Ia dinobatkan sebagai pahlawan nasional Republik Indonesia pada 1964. Semasa hidupnya Pakubuwana VI turut menentang berkongsi dengan pemerintah kolonial Belanda.

Seusai Pangeran Diponegoro ditangkap pada 28 Maret 1830, Pakubuwana VI dijadi sasaran penangkapan Belanda karena menolak menyerahkan wilayah Surakarta. Namun, Pakubuwana VI ditangkap juga di daerah Mancingan, Yogyakarta, pada 8 Juni 1830. Ia kemudian diasingkan ke Ambon sebulan setelah penangkapan.

Di tanah pengasingan, Pakubuwana VI berupaya bekerja sama dengan Sultan Ternate dalam melawan Belanda. Sayangnya langkah itu tercium oleh Belanda.

Pada 2 Juni 1849, Pakubuwana VI meninggal dunia di Ambon. Belanda melaporkan ia meninggal tertimpa tiang kapal ketika melaut. Namun, menurut analisis Jenderal KGPH. Jatikusumo (salah satu putra Pakubuwana X), di tengkoraknya terdapat lubang seukuran peluru senapan baker. Ia diduga dibunuh oleh tentara Belanda.

Pada 1957, usaha memulangkan jasad Pakubuwana VI dilakukan oleh Kraton Surakarta. Tepatnya pada 11 Maret, jasadnya tiba di Surakarta di Stasiun Solo Balapan. Sebelum diantar ke kompleks makam mantan raja-raja Mataram di Imogiri, Yogyakarta, jasad Pakubuwana VI ditempatkan di Masjid Kraton Pujosono.

Prosesi pengantaran jasad Pakubuwana VI dilakukan pada 13 Maret 1957. Menurut kabar majalah mingguan Star Weekly, penduduk yang tinggal di sekitaran Solo dan Yogya ikut mengiringi pengantaran jasad dengan memadati jalan.

"Di alun-alun Selatan bahkan ada juga orang-orang yang menangis dan orang-orang itu tidak kenal pribadi Susuhunan Pakubuwana VI," lapor Star Weekly.

Ketika iringan jasad Pakubuwuna VI tiba di sekitar wilayah Candi Prambanan, Persatuan Motor Jogja turut menyambut dan ikut mengantar. Setibanya di Imogiri, jasad Pakubuwana VI disambut banyak orang. Jasadnya kemudian diantar ke Bukit Merak, tempat peristirahatan terakhir para pendahulunya.

---

Referensi: Star Weekly

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini