Pahlawan nasional RI, Raden Otto Iskandar Dinata, lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 31 Maret 1897.
Semasa hidupnya, Otto aktif dalam berorganisasi di Budi Utomo cabang Bandung dan Pekalongan.
Pemiliki julukan Si Jalak Harupat itu juga mempunyai semangat memajukan bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan dan pemberdayaan perempuan.
Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja (1942-1945).
Ia kemudian menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu persiapan kemerdekaan Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun 1945.
Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam melaksanakan tugasnya, Otto diperkirakan telah menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu laskar tersebut.
Ia menjadi korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam, hingga kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten pada 20 Desember 1945.
Jauh setelah kejadian itu, pada 1957 tepatnya tanggal 15 Maret, sebuah peringatan lahir Otto digelar di Bandung.
Peringatan tersebut dimeriahkan pesinden Upit Sarimanah dan pelelangan foto sang tokoh.
Dikabarkan Star Weekly, penawaran tertinggi ialah Rp1.400 oleh seorang yang bernama Enoch (tidak jelas nama panjangnya, kemungkinan Enoch Danubrata, Kepala Kepolisian Jawa Barat).
---
Referensi: Star Weekly
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News