Gasing Lengker, Inovasi Mainan Tradisional dari Lombok Timur

Gasing Lengker, Inovasi Mainan Tradisional dari Lombok Timur
info gambar utama

Kawan GNFI, apa sebutan mainan berputar ini di daerahmu? Kalau mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, mainan berputar karena tali ini disebut dengan gasing. Keanekaragaman dalam penyebutan permainan gasing tak lain disebabkan karena penyebarannya yang sangat luas hampir di semua daerah di Kepulauan Indonesia.

Walaupun penyebutannya berbeda-beda di setiap daerah, seperti pukang di Lampung, kehkehan di Jawa Timur, apiong di Maluku, dan paki di Sulawesi Utara. Namun, pada hakikatnya permainan ini tetap mempunyai tujuan yang sama, yakni untuk menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan antar masyarakat melalui permainan gasing.

Bagi anak-anak, tentu permainan gasing sangat bermanfaat karena selain sebagai sarana hiburan ia juga melatih kemampuan anak dalam bersosialisasi.

Anak-anak hingga orang dewasa di Lombok Timur pun juga tak kalah ketinggalan menamai mainan berputar ini dengan istilah begasingan.

Dalam perjalanan permainan tradisionalnya, begasingan di Lombok Timur punya rentang kisah yang menarik untuk diceritakan kepada Kawan. Mulai dari kisah keterlibatan para petani dalam permainan gasing, sampai keterlibatan teknologi mesin yang turut menciptakan inovasi gasing di Lombok Timur.

Baca juga:Kiprah Kampoeng Dolanan dalam Kenalkan Permainan Tradisional di Indonesia

Gasing sebagai hiburan para petani di waktu luang

Di zaman dahulu, kebanyakan waktu luang mungkin bisa dihabiskan dengan bencengkrama atau memilih untuk bermain bersama. Seperti halnya yang dilakukan oleh para petani di pedesaan, mereka mengisi waktu luangnya dengan bermain gasing bersama ketika selesai melakukan aktivitas menanam padi dan setelah masa panen.

Permainan gasing di Indonesia pada awalnya merupakan permainan yang berkembang di masyarakat pedesaan, khususnya masyarakat petani.

Bagi para petani di Lombok Timur, permainan gasing merupakan alat untuk memelihara hubungan sosial dan sebagai sarana hiburan setelah selesai bertani. Melalui permainan tersebut mereka menghibur diri secara bersama-sama sekaligus menunjukkan kepiawaian masing-masing dalam memainkan gasing.

Seiring dengan perkembagan zaman, wujud gasing di Lombok Timur juga telah mengalami penyesuaian. Mulanya gasing di daerah ini berbentuk bulat seperti telur sehingga disebut gasing telor.

Gasing kecil dan bulat itu pun kemudian menyesuaikan bentuknya menjadi pipih dengan menggunakan lingkaran besi baja pada bagian luar badan gasing.

Alhasil, kreativitas tersebut pun melahirkan wujud baru gasing masyarakat Sasak yang disebut gasing lengker. Demikian populernya permainan gasing ini di kalangan masyarakat Sasak di Lombok Timur, penggemarnya pun kian menjamur tak hanya dari kalangan masyarakat kaum tua dan muda bahkan kalangan anak-anak juga menggeluti mainan beputar ini.

Gasing Lengker sebagai mainan tradisonal yang berani berinovasi

Perkembangan zaman karena teknologi telah turut memunculkan inovasi terutama pada bentuk gasing di daerah Lombok Timur. Terobosan terhadap bentuk gasing yang kini dikenal dengan sebutan gasing lengker, merupakan hasil kreativitas dan kemampuan dari para pengrajin dalam memanfaatkan teknologi.

Gasing lengker dengan bentuknya yang pipih dan menggunakan lingkaran besi baja merupakan contoh konkret adanya kreativitas dari para pengrajin. Inovasi yang dilakukan pada gasing tersebut bermaksud untuk mempertahankan gasing dari kerusakan saat bermain maupun dalam pertandingan.

Pemanfaatan teknologi mesin bubut di tengah masyarakat pun turut memudahkan pemasangan lingkaran besi baja pada gasing. Penemuan dalam teknologi tersebut juga telah berdampak pada pelestarian kayu sebagai bahan utama dari gasing lengker.

Hal ini karena lengker atau lingkaran besi baja yang dipasang pada badan gasing yang terbuat dari kayu dapat melindunginya dari benturan gasing yang lain. Alhasil, gasing lengker menjadi lebih awet karena tidak mudah pecah saat bermain maupun dalam pertandingan.

Dari segi warna, kreativitas para pengrajin gasing di Lombok Timur juga bisa dilihat dari modifikasi pada variasi cat yang tertumpah pada badan gasing. Modifikasi yang telah dilakukan pada gasing akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan para pengrajin, prospek cerah yang dapat diterima bisa berkisar antara harga 300- 400 ribu rupiah.

Bagian terpenting lainnya, adanya inovasi pada gasing sebagai permainan tradisonal turut menjadikan Lombok Timur sebagai daerah yang dinamis terhadap perkembangan zaman. Gasing lengker memperlihatkan bahwa produk budaya itu merupakan sesuatu yang terus berubah, selalu dalam proses penciptaan yang terus menerus dalam sebuah kehidupan.

==

Sumber Referensi: Kemendikbud RI | Buku Lengker | Detik.com

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

IA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini