Menjadi Landmark Daerah, Inilah 3 Jembatan Kabel Pancang di Indonesia

Menjadi Landmark Daerah, Inilah 3 Jembatan Kabel Pancang di Indonesia
info gambar utama

Jembatan Kabel Pancang atau Cable Stayed memang sedang menjadi tren kontruksi di dunia, termasuk di Indonesia. Lalu, apa itu Jembatan Cable Stayed?

Jembatan Kabel Pancang merupakan jembatan yang terdiri dari satu atau beberapa kolom dengan kabel yang mendukung dek jembatan. Konstuksi jembatan kabel pancang rata-rata memiliki bentang yang cukup panjang dan aman, serta tahan gempa asal saat pembangunannya memperhatikan aspek perilaku yang ada.

Selain aman dan tahan gempa, jembatan ini dinilai masyarakat Indonesia sebagai jembatan estetik dan ikonik, karena bentuknya mirip jembatan di Luar Negeri.

Dilansir dari Kompas, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja, Indonesia telah dan tengah membangun 12 jembatan cable stayed.

Di antaranya Jembatan Batam-Tonton/Barelang I/Tengku Fisabilillah, Kepulauan Riau, Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Jembatan Merah Putih Maluku, dan Jembatan Soekarno, Sulawesi Utara. Kemudian Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Jembatan Sei Alalak, Kalimantan Selatan, Jembatan Palibaja, Sukabumi, Jembatan Musi IV, Sumatera Selatan.

Kemudian, Jembatan Pasopati, Jawa Barat, Jembatan Interchange Tol Solo-Kertosono Jawa Tengah, dan Jembatan Sungai Dareh, Sumatra Barat. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut 3 Jembatan Kabel Pancang yang ada di Indonesia.

1. Jembatan Teluk Kendari

Jembatan Teluk Kendari
info gambar

Jembatan yang berada di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara ini dibangun sejak tahun 2015 hingga 2020. Jembatan ini memiliki panjang total 1.340 meter, serta telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2020 lalu dan dapat dilewati oleh pengendara kendaraan Roda 2 maupun Roda 4.

Kehadiran jembatan ini sangat dinantikan karena akan mempermudah mobilitas masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia, dengan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 3 sampai 5 menit saja.

Sebelum adanya Jembatan Teluk Kendari ini, masyarakat menggunakan kapal feri lama. Kemudian, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal feri atau memutari teluk sejauh 20 kilometer dengan waktu tempuh 30 sampai 35 menit.

2. Jembatan Nasional Surabaya – Madura (Suramadu)

Jembatan Suramadu
info gambar

Jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan tol penghubung antar pulau terpanjang di Indonesia. Jembatan Nasional Surabaya Madura atau dikenal dengan Suramadu ini memiliki panjang 5.400 meter.

Jembatan Suramadu dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada awalnya, Jembatan Suramadu berkonsep jalan tol berbayar, tetapi pada tahun Oktober 2018 lalu, Presiden Joko Widodo menetapkan Jembatan Tol Suramadu sebagai Jalan Tol tidak berbayar dan tetap boleh dilewati kendaraan roda 2.

3. Jembatan Haji Fisabilillah Batam-Rempang-Galang (Barelang)

Jembatan Haji Fisabilillah (Barelang)
info gambar

Jembatan ini menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Tonton di Kepulauan Riau. Jembatan Haji Fisabilillilah merupakan salah satu jembatan dari 6 Jembatan Barelang yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru.

Jembatan Barelang sendiri dibangun pada tahun 1992 sampai 1998 yang diprakarsai oleh B.J. Habibie yang kala itu menjadi Kepala Otorita Batam, yang saat ini berubah nama menjadi BP Batam.

Itulah 3 Jembatan Kabel Pancang yang ada di Indonesia. Selain karena fungsinya, jembatan tersebut menjadi ikon di kota masing-masing dan menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya sebagai penghubung antar daerah, tetapi jembatan tersebut memiliki estetika yang tinggi hingga menjadi ikon di daerahnya.*

Referensi:pu.go.id | kompas.com

Baca Juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CA
KO
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini