Dampak Negatif di Balik Nikmatnya Makan Gorengan Saat Buka Puasa

Dampak Negatif di Balik Nikmatnya Makan Gorengan Saat Buka Puasa
info gambar utama

Ada satu hal yang cukup bikin penasaran, yaitu kenapa gorengan saat bulan puasa tampak begitu menggoda? Padahal makanan ini bukan menu spesial yang hanya hadir sepanjang bulan Ramadan seperti kolak. Bahkan, selama setahun penuh, setiap hari, di mana-mana mudah sekali ditemukan penjual gorengan di setiap tempat.

Ketika memasuki bulan puasa, penjual gorengan semakin marak. Jenisnya pun makin beragam, dari tahu isi, bakwan, tempe mendoan, pisang goreng, cireng, risol, pastel, lumpia, donat kentang, dan masih banyak lagi.

Gorengan juga seolah jadi menu wajib saat takjil, biasanya disantap bersama lontong isi, cabe rawit, sambal atau bumbu kacang. Perpaduan yang menggoda untuk momen buka puasa.

Kenapa gorengan terasa begitu menggoda saat puasa?

Kumparan merangkum alasan kenapa gorengan jadi makanan favorit buka puasa. Di antaranya karena harganya murah dan mudah ditemukan di mana saja. Harga satu potong gorengan biasanya berkisar Rp1-2 ribu saja.

Selain itu, makanan ini juga terbilang praktis untuk buka puasa. Kalau sedang buru-buru, misalnya dalam perjalanan, makan gorengan untuk membatalkan puasa juga sering jadi pilihan karena cukup mengenyangkan sambil menunggu waktunya makan malam.

Tak hanya itu, makan gorengan saat buka puasa memang tak bisa dimungkiri terasa nikmat dan sudah jadi kebiasaan. Tak heran ya makanan ini selalu banyak peminatnya?

Sebelum membayangkan hari-hari Anda buka puasa makan gorengan, tahan dulu niat tersebut! Sebab ada dampak negatif yang mengintai bagi para pencinta gorengan.

Bahaya gorengan bagi kesehatan

Sebenarnya banyak dari kita yang sudah tahu betul bahwa gorengan tidak baik untuk kesehatan. Para pakar kesehatan bahkan telah lama menyarankan untuk mengurangi makan makanan yang digoreng.

Salah satu dampak bila sering makan gorengan ialah mengganggu sistem pencernaan. Sebab lemak pada gorengan termasuk susah dicerna oleh tubuh. Jika Anda makan gorengan tepat saat buka puasa, ini akan mengganggu saluran pencernaan. Pada saat yang bersamaan, kondisinya membuat tubuh jadi lebih lambat memproses nutrisi lain yang ada.

Alasan lain yang paling masuk akal adalah Anda bisa mengalami kegemukan alias kenaikan berat badan. Ingat, kalori gorengan itu tinggi, dan ini berarti memiliki banyak risiko untuk kesehatan. Tak hanya obesitas, Anda juga mungkin berisiko diabetes tipe 2, serangan jantung, radang sendi, dan tekanan darah tinggi.

Perlu diingat juga bahwa makanan yang digoreng dan dikonsumsi secara rutin menyebabkan hati Anda berlemak. Gorengan sendiri mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol yang bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati. Dampak terparahnya, Anda bisa mengalami kerusakan hati permanen.

Ah, rupanya masih ada bahaya yang mengintai di balik nikmatnya gorengan hangat, yaitu memperbesar risiko terhadap kanker.

Dilansir Alodokter, zat akrilamida bisa terbentuk selama proses menggoreng makanan bertepung dengan suhu tinggi. Jika terlalu sering dikonsumsi, zat ini diduga bisa menyebabkan kanker ovarium. Ditambah lagi kandungan lemak trans yang memang bisa berkontribusi dalam peningkatan risiko kanker.

Mengingat bahayanya bisa begitu besar, apakah gorengan adalah kudapan yang sebaiknya dihindari? Sebenarnya tidak juga lho bila Anda tahu triknya.

Kiat makan gorengan yang lebih sehat

Bila tetap ingin makan gorengan, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Gantilah minyak goreng biasa ke jenis yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak avokad.

Adapun jenis minyak yang tidak disarankan untuk menggoreng makanan adalah minyak kedelai, minyak jagung, minyak kanola, minyak wijen, dan minyak bunga matahari. Ingatlah untuk tidak menggunakan minyak secara berulang, apalagi sampai warnanya menggelap.

Setelah digoreng, jangan langsung disantap meski tampak menggoda karena masih hangat. Luangkan waktu sejenak untuk menyerap kelebihan minyak dengan tisu dapur. Ada juga cara lain makan gorengan tanpa benar-benar digoreng, yaitu dimasak menggunakan air fryer.

Sebisa mungkin, kurangi makan gorengan dan pastikan jumlahnya tak berlebihan. Bila sedang ingin sekali makan gorengan, cukup santaplah satu potong saja agar tetap bisa merasakan kenikmatannya tanpa membahayakan kesehatan. Jangan lupa imbangi dengan pilihan makanan lain yang lebih bergizi seperti buah dan sayuran.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini